Rinduwati Rinduwati
Dosen Departemen Nutrisi Dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin.

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Molases dan Gula Pasir Terhadap pH dan Produksi Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureun sp). Fahruddin Wakano; Budiman Nohong; Rinduwati Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 13 No. 1 (2019)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.002 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v13i1.8188

Abstract

Preservation of forage with silage method has been widely practiced by farmers, one of the factors that influence the success of making silage is the addition of additives, such as molasses. However, molasses is not available in all regions. For that we need a material that can be an alternative substitute for silage, namely granulated sugar, besides having nutritional value that is almost the same as molasses, sugar also contains water soluble carbohydrate (WSC) which is easily utilized by lactic acid bacteria as an energy source during the ensilage process. This study aims to determine the effect of molasses and sugar levels on pH values and dry matter of elephant grass silage. The study used a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications, namely P1: control, P2: Molases 4%, P3: Sugar 4%, P4: Molases 6% and P5: 6% sugar. So that the total sample unit is 15 units and one unit of fresh material samples. Samples were analyzed in the laboratory to determine the pH value and dry matter of silage. The results showed that the administration of sugar additives at the level of 4% in silage had the same quality as silage which was given molasses at the level of 4%. However, at the level of 6% silage which is given molasses it has better quality than silage which is given sugar. This shows that granulated sugar can be used as an alternative to molasses in making silage.
KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR SILASE RANSUM KOMPLIT PADA BERBAGAI BENTUK DAN LAMA PENYIMPANAN jamila mustabi; Rinduwati Rinduwati; Mutmainnah Mutmainnah
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 13 No. 1 (2019)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.118 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v13i1.8189

Abstract

Ransum dapat dinyatakan berkualitas apabila mampu memberikan seluruh kebutuhan nutrien secara tepat, baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrien bagi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar pada ransum komplit. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor diantaranya faktor A (Betuk silase ransum komplit) yaitu : silase, pellet dan blok; faktor B (Lama penyimpanan) yaitu 0, 1 dan 2 bulan, setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bentuk silase ransum komplit tidak berpengaruh nyata (P>0,05), Namun lama penyimpanan memiliki pengaruh yang nyata (P<0,05), ini membuktikan bahwa tidak ada interaksi yan terjadi antara bentuk ransum komplit dengan lama penyimpanan terhadap kandungan protein kasar, akan tetapi jika dilihat pada kandungan serat kasar terdapat interaksi yang terjadi pada bentuk ransum dan lama penyimpanan. Hasil penelitian ini diperoleh kandungan protein kasar berkisar antara 10.79% -13,86% yang tertinggi pada penyimpanan 0 bulan dan kandungan serat kasar yaitu 14,24% -18,93% yang tertinggi pada penyimpanan 2 bulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin lama penyimpanan ransum komplit maka kandungan protein kasar akan semakin menurun dan kandungan serat kasar akan semakin meningkat. Silase ransum komplit dalam semua bentuk masih mempunyai kualitas yang baik pada penyimpanan 2 bulan
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN SORGUM MANIS (Sorghum bicolor [L.] Moench) . Risna; Budiman Nohong; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.727 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v14i1.10577

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh  level pemberian pupuk bokashi  terhadap produksi hijauan sorgum manis. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap yang terdiri atas empat perlakuan dan empat kali ulangan.Perlakuan yang diberikan sebagai berikut : T0 : Kontrol (tanpa pupuk);   T1 : Pupuk Bokashi 60 ton/ ha setara dengan 300 g/polybag;   T2 : Pupuk Bokashi 100 ton/ ha setara dengan 500 g/polybag;  T3 : Pupuk Bokashi 140ton/ha setara dengan 700 g/ polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokashi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi hijauan segar dan bahan kering pada tanaman sorgum manis. Uji Duncan menunjukkan bahwa produksi hijauan  segar dan bahan kering pada perlakuan  T1 nyata (P<0,05) lebih tinggi dibanding dengan produksi hijauan  segar dan bahan kering pada perlakuan T0 (kontrol). Produksi hijauan  segar dan bahan kering pada perlakuan T2 dan T3 sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibanding dengan produksi hijauan segar dan bahan kering pada perlakuan T0 (kontrol). Sedangkan produksi hijauan segar dan bahan kering pada perlakuan T2 dan T3 tidak berbeda nyata (P>0,05). Disimpulkan bahwa pemberian dosis pupuk bokashi  sampai level 100 ton/ha (500 g/polybag ) meningkatkan produksi bahan segar dan bahan kering sorgum manis.
PENGGUNAAN UMBI TALAS SEBAGAI BAHAN ADDITIVE TERHADAP BEBERAPA UNSUR KIMIA SILASE RUMPUT GAJAH MINI syamsuddin Nompo; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.528 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v14i1.10579

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh umbi talas sebagai bahan additive terhadap beberapa unsur kimia silase rumput gajah mini. Penelitian ini menggunakan rumput gajah mini dan tepung umbi talas sebagai zat additive. Penelitian disusun berdasarkan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebanyak 16 unit percobaan, yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari : T0 = Rumput gajah mini tanpa tepung umbi talas (control); T1 = Rumput gajah mini + 6% tepung umbi talas jepang; T2 = Rumput gajah mini + 6% tepung umbi talas bogor; dan T3 = Rumput gajah mini + 6% tepung umbi talas sutra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung umbi talas berpengaruh nyata ( P<0,05 ) terhadap kandungan protein kasar, serat kasar dan ADF tapi  tidak berpengaruh nyata ( P>0,05 ) terhadap kandungan NDF silase rumput gajah mini. Kesimpulan bahwa kandungan protein kasar silase rumput gajah mini yang menggunakan tepung umbi talas lebih tinggi daripada silase tanpa tepung umbi talas. Kandungan serat kasar pada perlakuan tanpa tepung umbi talas lebih tinggi dibanding silase yang menggunakan tepung umbi talas. Kandungan NDF dan ADF silase dari rumput gajah mini yang menggunakan tepung umbi talas lebih rendah dibanding silase tanpa tepung umbi talas. Silase yang menggunakan tepung umbi talas sutra lebih baik daripada perlakuan lainnya.
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN PUPUK UREA DAN UMUR PANEN TERHADAP PRODUKSI HIJUAN SORGUM MANIS (Sorghum bicolor (L.) Moench) Ardian Saputra; Budiman Nohong; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 14 No. 1 (2020)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.341 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v14i1.10581

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh umur panen dan level pemberian pupuk urea terhadap produksi hijauan sorgum manis. Penelitian disusun dalam rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 3 dan tiga kali ulangan. Faktor pertama terdiri atas umur panen, yaitu 35 hari setelah tanam (35 HST) dan 55 hari setelah tanaman (55 HST).  Faktor kedua adalah level pupuk urea, yaitu 0 kg urea/ha (0 g urea/polybag), 150 kg urea/ha (0,75 g urea/polybag) dan 250 kg urea/ha (1,25 g urea/olybag). Setiap unit perlakuan diberi pupuk dasar bokashi masing-masing 300 g/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen dan level pemberian pupuk urea berengaruh terhadap produksi hijauan segar dan bahan kering sorgum manis. Tidak ada interaksi antara tingkat pemupukan dengan umur panen.  Produksi hijauan segar dan bahan kering sorgum manis lebih tinggi ada umur panen 55 hari dan pada level pemberian pupuk 250 kg urea/ha (1,25 g urea/olybag). 
POTENSI PADANG PENGGEMBALAAN ALAM UNTUK TERNAK KAMBING DI DESA MINASA UPA KECAMATAN BONTOA KABUPATEN MAROS . Iswanto; . Budiman; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 13 No. 2 (2019)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bnmt.v13i2.10928

Abstract

Padang penggembalaan sebagai sumber pakan hijauan yang telah dimanfaatkan di Sulawesi Selatan akan tetapi belum maksimal manajemen padang penggembalaan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui padang penggembalaan alam untuk ternak kambing di desa Minasa Upa kecamatan Bontoa kabupaten Maros. Penelitian ini Menggunakan Deskriptif yaitu menbandingkan literatur dan keadaan dilapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa padang penggembalaan alam di desa Minasa Upa kecamatan Bontoa kabupaten Maros mengalami over stocking yang tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah padang pengembalaan alam belum mencukupi kebutuhan hijauan ternak dengan meningkatkan produksi hijauan dan mengurangi jumlah ternak suatu padang penggembalaan dapat lebih efektif padang penggembalaan untuk ternak kambing.
PEMBERIAN PUPUK BOKASHI MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN SORGUM MANIS (Sorghum bicolor [L.] Moench) Indriani Dewi; Rinduwati Rinduwati; Budiman Nohong
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 14 No. 2 (2020)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.864 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v14i2.12552

Abstract

Sorgum manis merupakan tanaman serelia dengan daya toleransi yang luas terhadap iklim dan jenis tanah dan potensial sebagai penghasil bahan bakar ethanol. Pemanfaatan sorgum dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan, maupun industri. Peningkatan produksi sorgum dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul dan penggunaan pupuk yang tepat, selain itu sorgum juga dapat tumbuh subur di media tumbuh yang memiliki kandungan hara tinggi. Pupuk anorganik dapat memenuhi unsur hara tetapi selain harga yang mahal jenis pupuk ini mempunyai dampak negatif terhadap lingkungan. Mengatasi permasalahan tersebut untuk memenuhi kebutuhan unsur hara salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan pupuk organik bokashi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pupuk bokashi terhadap laju pertumbuhan tanaman sorgum manis (Sorghum bicolor [L.] Moench). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 Perlakuan dan 4 ulangan yaitu T0: Tanpa Pupuk Bokashi, T1: Sorgum + Pupuk Bokashi 300 g/polybag, T2: Sorgum + Pupuk Bokashi 500 g/polybagdan T3: Sorgum + Pupuk Bokashi 700 g/polybag. Tinggi tanaman tertinggi T2 (1,79 m) dan yang terendah T0 (0,58 m). Jumlah helai daun tertinggi T2 (6,67 helai) dan yang terendah T0 (2,33 helai). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan pemberian pupuk bokashi dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sorgum manis (Sorghum bicolor [L.] Moench).
Pengaruh Input Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Rumput Gajah Mini (Pennisetum Purpureum Cv. Mott) Pada Lahan Marginal . Muizzuddin; Budiman Nohong; . Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 15 No. 1 (2021)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.212 KB) | DOI: 10.20956/bnmt.v15i1.14468

Abstract

Pertumbuhan dan produktivitas rumput gajah mini dapat ditingkatkan dengan pemberian pupuk. Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah utamanya pada lahan kering-kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini yang diberikan pupuk phonska dengan dosis yang berbeda pada lahan marginal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dan 4 kali ulangan yaitu T0: Tanpa pupuk Phonska, T1 : Pupuk Phonska 500 kg/ha = 2,5 g/Polybag (setara dengan 0,375 N/Polybag, 0,375 P2O5/Polybag, 0,375 K2O/Polybag, 0,25 S/Polybag), T2 : Pupuk Phonska 600 kg/ha = 3 g/Polybag (setara dengan 0,45 N/Polybag, 0,45 P2O5/Polybag, 0,45 K2O/Polybag, 0,25 S/Polybag) dan T3 : Pupuk Phonska 700 kg/ha = 3.5 g/Polybag (setara dengan 0,525 N/Polybag, 0,525 P2O5/Polybag, 0,525 K2O/Polybag, 0,35 S/Polybag). Pemberian pupuk phonska memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah anakan (batang/polybag) dan produksi bahan kering(g/polybag). Tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan T2 yang diikuti T3, jumlah anakan tertinggi terdapat pada perlakuan T3 dan produksi bahan kering tertinggi terdapat pada perlakuan T3 sebesar 65,45 gram. Pemberian pupuk Phonska dengan level T3 dengan pemberian 700 kg/ha dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi rumput gajah mini.
PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HIJAUAN RATUN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench): Effect of Plant Density and Type of Fertilizer on Growth and Forage Production of Ratoon Sorghum (Sorghum Bicolor (L.) Moench Renaldy Alimuddin; Budiman Nohong; Rinduwati Rinduwati
Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak Vol. 15 No. 2 (2021)
Publisher : Departemen Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.421 KB)

Abstract

Sorghum (Sorghum bicolor (L.) Moench) is a type of cereal plant that has the potential to be cultivated and developed as a source of forage for ruminants. One of the efforts to increase sorghum production is through the use of the ratoon system accompanied by the application of organic and inorganic fertilizers. This study aims to determine the effect of plant density and type of fertilizer on the growth and production of sorghum ratoon (Sorghum bicolor(L.) Moench).This study used a completely randomized design (CRD) with a factorial pattern consisting of 2 factors and 3 treatments with 3 (three) replicates each, namely The First Factor K2 = 2 plants/polybag, The Second Factor K3 = 3 plants/polybag, and P1 = 200 g bokashi/polybag (40 tons/ha), P2 = 4.58 g NPK/polybag (329 kg NPK/ha) P3 = bokashi + 2.29 g NPK/polybag. Based on the results of the study, it was concluded that the highest plant was found in the K2P2 treatment, which was 236.33 cm, the highest leaf growth rate in the K2P1 treatment was 7.16 strands and the highest dry matter production level in the K2P2 treatment was 52.5 grams. This means that the type of fertilizer that has a source of N is very necessary for the growth of ratoon sorghum plants. Keywords : Bokashi, Density, Fertilizer, Growth, Production and Sorghum Ratoon
THE EFFECT OF COMPLETE FEED FORM ON THE CONSUMPTION AND DIGESTIBILITY OF DRY MATTER AND ORGANIC MATTER IN BALI CATTLE Jamila Mustabi; Amir Mirzad; - Rinduwati
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 10 No 1 (2020): Pastura Vol 10 No. 1 Tahun 2020
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2020.v10.i01.p07

Abstract

Ransum dapat dinyatakan berkualitas apabila mampu memberikan seluruh kebutuhan nutrien secaratepat, baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrien bagi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh bentuk pakan komplit terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik padasapi bali. Penelitian ini menggunakan 9 ekor sapi bali yang dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan beratbadan. Penelitian ini menggunakan tiga bentuk ransum komplit, yaitu P1= Pellet, P2=Block, P3=Silase. Hasilanalisis ragam menunjukkan bahwa bentuk ransum berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan keringdan bahan organik, serta kecernaan bahan kering akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaanbahan organik. Hasil penelitian diperoleh komsumsi bahan kering P1=1,209; P2 = 1,236 dan P3 = 4,017 kg/ekor/hari, konsumsi bahan organik P1=1,018; P2 = 1,056 dan P3 = 3,347 kg/ekor/hari, kecernaan bahankering P1 = 52,52; P2 = 49,06 dan P3 = 66,44%, kecernaan bahan organik P1 = 62,52; P2 = 52,74; danP3 = 68,12%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk silase pada ransum komplitlebih disukai, karena memiliki konsumsi bahan kering dan bahan organik lebih tinggi dari bentuk ransumlainnya. Bentuk ransum komplit (pellet, block, dan silase) tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaanbahan organik pada sapi bali. Kata kunci: ransum komplit, konsumsi, kecernaan