Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Prosiding University Research Colloquium

PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN MENGGUNAKAN DDST KEPADA GURU PAUD Eni Indrayani; Eka Novyriana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.814 KB)

Abstract

Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST. Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST. Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST.
Application Of Pr ainisavira4@gmail.comoviding Green Bean Extract For The Production And Expenditure Of Breastmilk Of Postpartum Mother In Restu Bunda Independent Midwifery Clinic At Sempor, Kebumen Eni Indrayani; Adinda Putri Saridewi; Nurul Istikomah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang MIPA dan SOSHUM
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.992 KB)

Abstract

Breastmilk is milk coming out of a mother after giving birth. It is not just as food,but also as liquid consisting of living cells, such as white blood cells, antibodies, hormones,growth factors, enzymes, and substances that can kill bacteria and viruses. The low coverage ofexclusive breastfeeding for infants under the age of six months is caused by the production ofbreastmilk which is hampered in the first days after delivery. Consuming green bean extractcan help accelerate the production an expenditure of breastmilk. This is because it containsvarious nutritional compositions, including protein, iron and vitamin B1. To improve exclusivebreastfeeding, an innovation is needed to help produce more breastmilk. Therefore, the writeris interested in applying giving green bean extract to postpartum mother for increasing theproduction and the acceleration of breastmilk. Objective: To find out the production andexpenditure of breastmilk of a postpartum mother after consuming green bean extract. Method:This paper is an analytical descriptive with a case study. Data was obtained from observationand literary study. The participants were 23 postpartum mothers who met the inclusivecriteria. The instruments used were observation sheet and the Procedure OperationalStandard. Result: After consuming green bean extract, there was a better increase inproduction and expenditure of breastmilk. Conclusion: Green bean extract can help increasethe production and expenditure of breastmilk of postpartum mothers.
PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN MENGGUNAKAN DDST KEPADA GURU PAUD Eni Indrayani; Eka Novyriana
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST. Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST. Latar Belakang : Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu tahun atau lebih sering dikenal dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muarsih, 2006). Istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun) (sutomo & anggraeni, 2010). Masa tumbuh kembang di usia ini merupakan masa yang berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang karena itu sering disebut golden age atau masa kecemasan. Perkembangan (development) menurut Depkes RI (2010) adalah bertambahnya struktur tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Pemantauan perkembangan perlu dilakukan untuk menentukan apakah normal atau tidak baik dari segi medis maupun statistic (Depkes RI, 2005). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memantau dan mengukur perkembangan anak adalah DDST, yaitu skrining terhadap kelainan perkembangan anak. PAUD menampung anak usia 3-5 tahun, sehingga guru PAUD perlu mendapatkan pengetahuan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelayanan kebidanan berupa pelatihan kepada guru PAUD sehingga guru PAUD dapat melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak terhadap anak didiknya dengan menggunakan formulir DDST. Metode : Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pre-test, ceramah, diskusi, demonstrasi dan post test. Materi yang diberikan meliputi pengertian tumbuh kembang, faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, tahap perkembangan pada balita dan DDST. Jumlah peserta sebanyak 72 orang guru PAUD yang ada di Kecamatan Adimulyo di mana mereka belum mengetahui tentang deteksi dini tumbuh kembang anak. Media yang digunakan berupa power point, leaflet dan form DDST. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya peningkatan pengetahuan tentang teknik deteksi dini tumbuh kembang anak dengan menggunakan DDST.
Application Of Pr ainisavira4@gmail.comoviding Green Bean Extract For The Production And Expenditure Of Breastmilk Of Postpartum Mother In Restu Bunda Independent Midwifery Clinic At Sempor, Kebumen Eni Indrayani; Adinda Putri Saridewi; Nurul Istikomah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang MIPA dan SOSHUM
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breastmilk is milk coming out of a mother after giving birth. It is not just as food,but also as liquid consisting of living cells, such as white blood cells, antibodies, hormones,growth factors, enzymes, and substances that can kill bacteria and viruses. The low coverage ofexclusive breastfeeding for infants under the age of six months is caused by the production ofbreastmilk which is hampered in the first days after delivery. Consuming green bean extractcan help accelerate the production an expenditure of breastmilk. This is because it containsvarious nutritional compositions, including protein, iron and vitamin B1. To improve exclusivebreastfeeding, an innovation is needed to help produce more breastmilk. Therefore, the writeris interested in applying giving green bean extract to postpartum mother for increasing theproduction and the acceleration of breastmilk. Objective: To find out the production andexpenditure of breastmilk of a postpartum mother after consuming green bean extract. Method:This paper is an analytical descriptive with a case study. Data was obtained from observationand literary study. The participants were 23 postpartum mothers who met the inclusivecriteria. The instruments used were observation sheet and the Procedure OperationalStandard. Result: After consuming green bean extract, there was a better increase inproduction and expenditure of breastmilk. Conclusion: Green bean extract can help increasethe production and expenditure of breastmilk of postpartum mothers.