Suparyono Saleh
Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis kronis Adi Kristanto Tandadjaja; Haryo Mustiko Dipoyono; Suparyono Saleh; Endang Wahyuningtyas
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 4, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.55744

Abstract

Periodontitis kronis merupakan masalah masyarakat di banyak negara berkembang. Periodontitis kronis termasuk penyakit peradangan pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh bakteri spesifik pada subgingiva yang dapat menimbulkan respon inflamasi gingiva, dan berlanjut ke struktur jaringan penyangga gigi, sehingga menyebabkan kegoyangan gigi. Gigi tiruan yang proses pemasangannya dilakukan langsung setelah pencabutan gigi dalam mulut pasien disebut gigi tiruan sebagian immediate. Tujuan studi pustaka adalah untuk mengkaji perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis kronis untuk mengembalikan efektifitas pengunyahan pasien segera setelah pencabutan gigi. Seorang laki-laki, 40 tahun datang dengan keluhan gigi molar kedua atas kanan dan molar pertama bawah kiri mengalami periodontitis kronis disertai kegoyangan derajat 3. Pasien merasa kesulitan mengunyah dan kurang percaya diri karena banyak gigi geliginya hilang. Pada pemeriksaan intra oral didapatkan gigi 14, 15, 16, 18, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 35, 36, 45, 46, 47, 48 telah hilang. Anamnesa, pemeriksaan klinis, dan rehabilitasi protesa gigi tiruan sebagian lepasan dengan immediate pencabutan gigi 17 dan 36 dengan hasil insersi: gigi tiruan retentif dan stabil, tidak ada traumatik oklusi, dan baik secara estetik. Pada kontrol pertama, 24 jam pasca insersi, tidak ada keluhan, tidak ada pendarahan, gigi tiruan tidak menekan luka. Pada kontrol kedua, luka telah menutup dengan sempurna dan pasien merasa puas karena fungsi pengunyahannya telah kembali. Perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis kronis dapat mengembalikan efektifitas pengunyahan, estetik dan fonetik pasien segera setelah pencabutan gigi serta meningkatkan kenyamanan pasien.
Gigi tiruan sebagian lepasan immediate pada pasien dengan periodontitis agresif Iwa Arya Sakti; Suparyono Saleh; Erwan Sugiatno; Endang Wahyuningtyas
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.61412

Abstract

Gigi tiruan sebagian lepasan immediate adalah gigi tiruan yang proses pemasangannya dalam mulut pasien, dilakukan langsung setelah pencabutan gigi. Periodontitis agresif merupakan salah satu bentuk penyakit periodontal yang memiliki karakteristik berupa kerusakan jaringan periodontal yang parah dan cepat. Biasanya terjadi pada usia muda dengan kesehatan sistemik yang baik. Hal ini menyebabkan terjadinya kegoyahan hingga lepasnya gigi menjadi lebih cepat. Studi kasus ini bertujuan untuk mengkaji penatalaksanaan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate paska pencabutan gigi akibat periodontitis agresif untuk mengembalikan estetik, fonetik dan mastikasi. Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke RSGM UGM Prof Soedomo ingin mencabutkan gigi depan yang goyang dan ingin langsung memakai gigi tiruan karena pasien tidak mau terlihat ompong. Pada pemeriksaan intra oral gigi 16, 21, 25, 34, 44 dan 46 sudah hilang, gigi 13, 12, 11 dan 22 goyang derajat 3 serta gigi 14, 23 dan 24 goyang derajat 2. Pada gigi 33, 32, 31, 41, 42 dan 43 sudah dilakukan splinting karena mengalami kegoyahan dan resesi gingiva yang parah. Anamnesa, pemeriksaan klinis, splinting gigi 15, 14, 13, 23 dan 24, pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan immediate, pencabutan gigi 12, 11 dan 22 dilanjutkan pemasangan gigi tiruan sebagian lepasan immediate serta dilakukan pengecekan estetik, fonetik dan oklusi. Pada saat kontrol terlihat estetik pasien menjadi lebih baik, pengucapan menjadi lebih jelas serta proses mastikasi menjadi lebih baik. Gigi tiruan sebagian lepasan immediate dapat memperbaiki estetik, fonetik dan mastikasi paska dilakukan pencabutan secara langsung pada pasien dengan periodontitis agresif.
Penatalaksanaan defek residual rigde posterior mandibula dengan overdenture kaitan magnet Sradha Putra; Titik Ismiyati; Suparyono Saleh; Heriyanti Amalia Kusuma
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.65685

Abstract

Overdenture merupakan perawatan yang dapat diterima oleh pasien lanjut usia dengan satu gigi atau lebih yang tersisa dalam rongga mulut. Kehilangan dimensi vertikal oklusi pasien dapat menyebabkan gigi posterior yang tersisa menekan residual rigde pada rahang antagonis sehingga terjadi defek tulang alveolar. Defek residual rigde rahang bawah mengganggu retensi gigi tiruan. Kaitan magnet pada overdenture dapat menambah retensi gigi tiruan. Tujuan laporan ini memberikan pemilihan perawatan mengenai defek residual rigde posterior mandibula akibat tekanan gigi 16 dengan menggunakan overdenture kaitan magnet. Pasien perempuan berusia 64 tahun datang ke klinik Prostodonsia RSGM Prof. Soedomo untuk dibuatkan gigi tiruan. Pasien kehilangan gigi 17, 15, 14, 11, 21, 22, 24, 25, 26, 27 pada rahang atas. Pada rahang bawah, hanya tersisa gigi 45 dan terjadi kehilangan oklusi gigi posterior yang menyebabkan gigi 16 meninggalkan defek residual rigde pada regio 46 posterior mandibula kanan. Tatalaksana kasus perawatan saluran akar gigi 45, dekaputasi mahkota gigi berbentuk dome shaped, penggambilan guta percha sesuai dengan panjang keeper, sementasi keeper. Setelah insersi gigi tiruan dilakukan pemasangan kaitan magnet pada permukaan fitting surface. Kesimpulan overdenture kaitan magnet dapat meningkatkan retensi gigi tiruan pada defek residual rigde pada posterior mandibula.
Definitive mandibular guide flange prosthesis pada pasien pasca hemimandibulektomi dekstra Sigit Ariawan; Endang Wahyuningtyas; Suparyono Saleh; Murti Indrastuti
MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM Vol 7, No 3 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mkgk.37280

Abstract

Tindakan operasi pada daerah maksilofasial dapat mengakibatkan cacat wajah, gangguan fungsi bicara, penelanan, pengunyahan, estetik serta gangguan kejiwaan. Hilangnya kontinuitas mandibula dapat mengganggu keseimbangan fungsi mandibula, menyebabkan gerakan mandibula yang berubah-ubah, sehingga terjadi kecacatan, sulit menelan, gangguan bicara dan artikulasi, serta deviasi dari sisa fragmen menuju sisi yang dioperasi. Saat membuka mulut, deviasi ini meningkat dan mengarah ke pembukaan dan penutupan secara angular. Perangkat korektif bernama guide flange prosthesis ditunjukkan untuk mengatasi manifestasi klinis tersebut. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk mengkaji penggunaan mandibular guide flange prosthesis pada pasien pasca hemimandibulektomi dekstra, sebagai rehabilitasi fungsi pengunyahan, penelanan, fonetik dan estetika. Kesimpulan dari laporan kasus ini adalah protesa mandibula dengan guide flange dari bahan resin akrilik dapat merehabilitasi defek pada mandibula pasca hemimandibulektomi sehingga mengembalikan fungsi pengunyahan, fonetik, proses penelanan dan estetika.