Peristiwa semburan panas lumpur Lapindo yang terletak di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo telah memasuki usia 5 tahun. Beragam peristiwa secara fisik terjadi seperti rusaknya infrastruktur, fasilitas dan sarana umum (fasum), maupun bencana geologi. Berbagai upaya telah ditempuh untuk menanggulangi penyebarannya. Pembendungan yang dilakukan di daerah luapan lumpur Lapindo telah menimbulkan gerakan tanah secara dinamis dan memunculkan semburan baru yang mengeluarkan gas mudah terbakar yang beriisi air maupun lumpur yang tertahan di bawah lapisan sedimen tersebut. Dengan pemanfaatan teknologi Global Positioning System (GPS) yaitu untuk melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap posisi deteksi arah persebaran bubble maupun luas daerah yang terdampak. Maka dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG dan didukung dengan adanya data spasial topografi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo beserta data non-spasial yang meliputi informasi rekahan dan persebaran bubble yang telah dilakukan pengamatan sebelumnya. Dari data-data tersebut, maka dilakukan pengolahan data sehingga dapat menunjang pembuatan zoning wilayah terdampak yang diakibatkan oleh adanya sebaran bubble di luar batas tanggul lumpur Lapindo. Dengan mengambil lokasi penelitian di area terdampak sebaran lumpur Lapindo. Maka diharapkan dari penelitian ini mampu memanfaatkan hasil akhir penelitian berupa peta zoning wilayah terdampak yang di tiap tahunnnya mengalami prosentase tersendiri.