Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis istilah wacana kebijakan pembatasan sosial covid-19 di Indonesia Nursalam Nursalam; Sulaeman Sulaeman; Irvan Mustafa
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 7 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v7i2.16500

Abstract

Pembatasan sosial covid-19 di Indonesia menggunakan ragam istilah yang dinilai mengandung wacana. Penelitian ini bertujuan menganalisis identitas teks, ideologi penciptaan teks, hingga praktik sosial yang melatarbelakangi penciptaan teks wacana kebijakan pembatasan sosial terkait covid-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Sumber data penelitian media online yang memuat istilah-istilah dalam pembatasan sosial covid-19 yang dinilai sebagai teks wacana. Kemudian, informan sebagai unsur akademisi dan masyarakat umum yang memiliki pandangan khusus terkait istilah wacana covid-19. Teknik analisis data yang digunakan meliputi tahap reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data yang dilakukan mencakup studi dokumentasi dan wawancara mendalam berupa teks-teks dalam penanganan covid-19 dan tuturan verbal. Kesimpulan hasil penelitian ini ditemukan ada enam teks atau istilah wacana dalam penanganan covid-19 di Indonesia, yakni (1) lockdown, (2) social distancing, (3) physical distancing, (4) karantina wilayah, (5) pembatasan sosial berskala besar, dan (6) darurat sipil. Adapun ideologi penciptaan teks yang dimuat dalam discourse practice meliputi aspek produksi dan konsumsi teks. Dalam aspek produksi, teks dibangun sebagai wacana pencegahan covid-19. Wacana tersebut menuai resistensi masyarakat sebagai bagian dari aspek konsumsi masyarakat. Selanjutnya, praktik sosial yang melatarbelakangi penciptaan teks wacana kebijakan pembatasan sosial meliputi pertimbangan ekonomi dan pertimbangan politik. Pertimbangan ekonomi adalah cara pemerintah menjaga legacy ekonomi, sementara pertimbangan politik adalah cara pemerintah menjaga citra politiknya.
Komunikasi Tradisi Abda’u pada Prosesi HewanQurban Adat Tulehu Maluku Sulaeman sulaeman; Retna Mahriani; Ali Nurdin
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.86 KB) | DOI: 10.24090/komunika.v13i2.2067

Abstract

Abda’u tradition is performed on the feast of Muslims’ Aidul Adha. This tradition is a form of struggle, the defense of the flag, seizure of the sacrificed animals’ blood by enforcing the ideological teachings of Islam. The purpose of this research was to understand and find communication events, communication components, and patterns of abda’u communication tradition on Maluku Tulehu to sacrifice animals’ procession. This research uses the theory of symbolic interactionism of the constructivist paradigm and communication ethnography method "speaking" from Dell Hymes as the basic reference. The approach used is qualitative data collection techniques through in-depth interviews, participant observations, the study of librarianship and documentation. The subject of the study amounted to 13 people and 2 key informants whom the abda'u offender, directory and mosque imam through a purposive sampling technique. The results of the abda’u tradition communication events include purified sacrifice animals, upholding the religion flag, and the sacrifice of animal slaughtering. Communication events occur concerning the house on mosque Imam, the villages, and Jami'i mosques. The message conveyed in Tulehu religious language, either verbal or nonverbal, based on the lofty norms and values passed down from generation to the next generation. The communication pattern formed based on abda'u tradition of awareness to preserve the procession of sacrificed animals through devotion to God Almighty by enforcing Islam ideological, syiar of Islam, the sacrifice of the sacrificed animals to the community, and the social solidarity of Muslim community. Tradisi abda’u dilakukan pada hari perayaan Idul Adha umat Islam. Tradisi ini merupakan bentuk perjuangan, pertahanan dan penegakkan bendera serta perebutan darah hewan qurban dengan menegakkan ideologi ajaran Islam. Tujuan penelitian ini untuk memahami dan menemukan peristiwa komunikasi, komponen komunikasi, dan pola komunikasi tradisi abda’u pada prosesi hewan qurban adat Tulehu Maluku. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik dari Blummer dengan paradigma konstruktivis dan metode etnografi komunikasi “speaking” dari Dell Hymes sebagai acuan dasarnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan partisipan, wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah 13 orang dan 2 orang narasumber kunci melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa komunikasi tradisi abda’u meliputi hewan qurban disucikan, perebutan bendera religi, dan penyembelihan hewan qurban. Peristiwa komunikasi terjadi di kediaman rumah Imam masjid, jalan kampong, dan masjid Jami’i. Pesan disampaikan bernada religi menggunakan bahasa Tulehu, baik verbal maupun nonverbal berlandaskan kepada norma dan nilai luhur diwariskan dari generasi kepada generasi berikutnya. Pola komunikasi tradisi abda’u dibentuk atas dasar kesadaran untuk melestarikan prosesi hewan qurban melalui pengabdian kepada Allah SWT dengan menegakkan ideologi ajaran Islam, syiar Islam, pengorbanan hewan qurban untuk masyarakat, dan solidaritas sosial sesama komunitas Muslim.
PENGUATAN AKSARA AL-QUR’AN DI MAJELIS TAKLIM KOTA TOBELO HALMAHERA TENGAH MELALUI PENGGUNAAN BUKU QIRO’AH Agustang Kallang; Sulaeman Sulaeman; Muhammad Amri; Sugirma Sugirma; Sayuthi Atman Said; M. Ridwan
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v3i2.1805

Abstract

Dinamika pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di Indonesia, termasuk di Maluku Utara telah mengalami perkembangan pesat. Beberapa metode baca tulis Al-Qur’an telah mewarnai dunia literasi Al-Qur’an seperti Bhaghdadiyah, Iqro’, Qiro’ati, Ummi dan Metode Qiro’ah. Sebagai salah satu metode yang lahir dari timur Indonesia, yakni Makassar, metode Qiro’ah bisa menjadi pilihan untuk penguatan literasi Al-Qur’an dengan cara belajar santri super aktif (CBSSA), termasuk di Majelis Taklim di Kota Tobelo Halmahera Utara. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menguatkan literasi Al-Qur’an majelis taklim di Kota Tobelo Halmahera Utara melalui penggunaan buku qiro’ah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menguatkan literasi Al-Qur’an majelis taklim di Kota Tobelo Halmahera Utara melalui penggunaan buku qiro’ah. Metode kegiatan dilakukan melalui participation action research dengan tim pengabdi bertindak sebagai pendamping untuk penerapan metode qiro’ah. Hasil kegiatan melalui pola pembinaan literasi Al-Qur’an secara terstruktur dan sistematis, mulai dari penentuan mitra dampingan, pendampingan, pengaplikasian metode qiro’ah dan monitoring. Pola pembinaan mengacu pada pola dasar pengaplikasian metode qiro’ah yaitu 4M dan        7D. 4D sebagai penguasaan huruf hijaiyah, baris-harakat, huruf bersambung dan ilmu tajwid. Kemudian 7D dipahami, ditunjuk, dituntun, diulangi, diuji, diperlancar dan dipindahkan. Kegiatan ini telah berjalan sesuai dengan pengabdian dan memberikan kontribusi dalam menguatkan literasi Al-Qur’an bagi majelis taklim
Simbolik Komunikasi Ritual Ukuwala Mahiate Masyarakat Islam Mamala Kabupaten Maluku Tengah sulaeman sulaeman
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 16 No 2 (2018): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.621 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v16i2.1234

Abstract

Ukuwala Mahiate, an integral part of the Muslim community rituals Mamala of Central Mollucas, a fusion of Islamic teachings interaction with indigenous peoples’ local wisdom, accompanied by offerings. This research would like to reveal the meanings of symbolic process ritual communication. This study aims to describe the process of ritual communication society in respect of Ukuwala Mahiate as a ritual. Through subjective interpretive method with ethnographic communication approach, the peoples undertook the construction symbols against Ukuwala Mahiate , has the meaning of the offering, solicitation, and hope. The meaning does not happen by itself, but a communication process in interpreting the process of ritual taking of palm sugar, medicinal oil, appeal and hope, communication action, and treatment of communication actors.