Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa, Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Modernisasi dan globalisasi teknologi dan informasi serta berbagai faktor lainnya akan memberikan kontribusi signifikan untuk mempengaruhi perubahan perilaku kehidupan remaja yang kemudian berpengaruh pada perilaku kehidupan reproduksinya. Pemberian informasi yang salah, khususnya tentang seksualitas, akan dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang merugikan remaja itu sendiri. Untuk memperoleh gambaran atau potret pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dan perilaku seksual remaja di Sumatera Selatan, dilaksanakan Survei Indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).Informasi yang diperoleh dari remaja adalah pengetahuan dan perilaku kesehatan reproduksi remaja. Jumlah remaja yang dijadikan responden survei indikator RPJM tahun 2012 sebanyak 612 remaja , terdiri dari 324 remaja laki-laki dan 288 remaja perempuan yang tersebar di 15 kabupaten/kota di Propinsi Sumatera Selatan. Karakteristik responden remaja pada survei indikator RPJM adalah berumur antara 15-24 tahun , dan belum menikah. Hasil Survei menunjukkan, remaja yang mengaku mengetahui masa subur sebanyak 61,3 persen, 80,8 persen remaja pernah mendengar anemia. Sebanyak 86,7 persen remaja mengemukakan mengetahui bahaya HIV/AIDS, sebanyak 91,3 persen mengaku pernah mendengar Napza. Remaja pria yang mengetahui paling sedikit salah satu alat/cara KB sebesar 93,6 persen, sedangkan remaja wanita 94,9 persen. Hasil survei menunjukkan bahwa perilaku yang lebih sering dilakukan remaja dalam berpacaran adalah pegang tangan 87 persen, ciuman bibir 22 persen dan meraba/merangsang 4 persen.