Laila Qadri
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KONSEP KEARIFAN LOKAL DARI KONSTRUKSI RUMAH VERNAKULAR DI PESISIR BARAT ACEH UNTUK PERANCANGAN ARSITEKTUR MODERN (Studi Kasus: Wilayah DAS Krueng Tripa, kabupaten Nagan Raya) Cut Nursaniah; Izziah Izziah; Laila Qadri
Tesa Arsitektur Vol 14, No 2 (2016)
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v14i2.640

Abstract

Permukiman di wilayah pesisir Barat Aceh tumbuh mengelompok, linier mengikuti garis pantai, sungai, dan jalan. Mayoritas permukiman berada di kawasan pasang surut air laut atau di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan lingkungan berawa dan basah. Permukiman tersebut telah berkembang lama dan membentuk sistem hunian yang adaptif dengan kondisi lingkungannya. Seperti pada permukiman di lokasi penelitian, masyarakat yang bermukim di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tripa, Nagan Raya ini secara tradisional telah membangun huniannya dengan konstruksi panggung menggunakan material lokal sebagai bentuk adaptasi dengan lingkungannya. Kearifan lokal rumah vernakular di Tripa Bawah ini tercermin melalui kemampuan konstruksinya dalam menghadapi kondisi lingkungan rawa, dan banjir. Pembangunan hunian dengan konstruksi di atas tanah oleh masyarakat, mengakibatkan banjir semakin sering terjadi. Masyarakat setempat telah mengabaikan pengaruh lingkungan terhadap kekuatan hunian dan hunian yang sehat. Rumah-rumah nampak basah pada pondasi dan dinding, serta ruang dalam yang lembab. Beberapa bangunan rumah terlihat posisinya sudah miring dan labil. Sangat perlu adanya pengendalian pembangunan sebelum lingkungan permukiman tersebut lebih rusak, kehilangan identitas, yang mengakibatkan bencana yang lebih parah. Kajian ini bertujuan menggali kearifan lokal dari konstruksi rumah vernakular yang disebut rumoh santeut, agar dapat dijadikan konsep oleh masyarakat local untuk membangun hunian yang adaptif dengan lingkungannya. Kegiatan diawali dengan mengkaji tipologi konstruksi rumah vernakular untuk memahami konsep adaptasi konstruksi terhadap lingkungan rawa dan banjir. Selanjutnya menganalisa konsep yang relevan untuk pembangunan dengan teknologi setempat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan penelusuran pustaka. Adapun penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis dilakukan dengan teori tipomorfologi arsitektur dengan melihat kriteria konstruksi bangunan, fungsi konstruksi, dan material konstruksi. Hasil kajian menyimpulkan bahwa konsep konstruksi rumoh santeut yang dikaji masih relevan untuk membangun permukiman di pesisir Barat Aceh. Konsep konstruksi rumah vernakular ini bisa dilaksanakan oleh masyarakat dengan teknik membangun lokal yaitu teknik cor beton, karena tidak ada kendala terhadap sistem struktur/konstruksi, dan bahan bangunan dalam mengaplikasikannya. Hal ini merupakan kearifan lokal untuk mengatasi permasalahan di kawasan DAS Rawa Tripa. Kata Kunci:Konstruksi Rumoh Santeut, Teknologi Lokal, Lahan Basah
MENGENALI KEARIFAN LOKAL RUMAH VERNAKULAR MELALUI BENTUK DAN BAHAN BANGUNAN PADA RUMAH DI KUALA TRIPA, ACEH Cut Nursaniah; Izziah; Laila Qadri
Jurnal Koridor Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.966 KB) | DOI: 10.32734/koridor.v9i1.1303

Abstract

Infrastructure development, both buildings and roads, often result in changes in the surface condition of the landscape and lead to calamity. As happened in the residential area of ​​the watershed Kuala Tripa, Aceh, lately kept flooded. The house is constructed on the ground ignores environmental character and threaten the sustainability of neighborhoods Kuala Tripa in the long term. Kuala Tripa form of physical environment is swamp, major rivers, and estuaries. Settlement of Kuala Tripa has a vernacular house that shows harmony and conformity with the environment. The occupancy adaptations can be identified by the shape and material of construction. Studies using qualitative descriptive methods to find local wisdom in the form and vernacular house building materials to be adapted and applied to the current construction. The results of the study on people's understanding of the architecture and building construction, the use of local building materials and the introduction of the local environment indicates that the potential of the vernacular architecture of Kuala Tripa can be used for residential development of the present and the future. Values ​​in local wisdom and technology skills through shape and material the Kuala Tripa vernacular house building can be used as the basis for the development of the built environment today so adaptive to the environment and respond to disasters.