Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN POLA MENSTRUASI PADA MAHASISWA D3 KEBIDANAN TINGKAT 3 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Eka Septiyana Devi; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Lia Mulyanti
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.485 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.2.2015.20-24

Abstract

Latar Belakang : Siklus menstruasi biasanyadimulai pada wanita muda umur 12-15 tahun (menarche) yang  terus berlanjut sampai umur 40-50 tahun (menopause) tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status  nutrisi, dan berat badan tubuh  relatif terhadap tinggi tubuh. Pada umumnya  siklus  menstruasi berlangsung 28 hari, siklus normal 21-35 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat  yang  berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal,  termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita. Selama siklus menstruasi, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesterone  (Saryono, 2009).  Tujuan :  Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan pola menstruasi pada mahasiswa  D3  kebidanan Tingkat  3  Universitas Muhammadiyah  Semarang  tahun  2012.  Metode : Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan  yang  bersifat cross sectional.  Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa akademi kebidanan tingkat  3 Universitas Muhammadiyah Semarang  yaitu sebanyak  70 mahasiswa. Analisa  statistic  yang digunakan dalam penelitian ini adalah  x2  (Chi-Square)Hasil : Berdasarkan hasil uji  statistic dengan uji chi-square, diperoleh  X2 hitung sebesar  9,805 lebih besar dari  X 2 tabel sebesar  7,815  dan  p-value  sebesar  0,007  lebih kecil dari 0,05, maka Ho  ditolak dan  Ha  diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan tingakat kecemasan dengan pola menstruasi.  Simpulan : Ada  hubungan  yang  bermakna antara  tingkat  kecemasan  dengan  siklus menstruasi  pada  mahasiswa  D3  Kebidanan  Tingkat  3  Universitas Muhammadiyah  Semarang.                                               
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PARITAS, DAN PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BANGETAYU KECAMATAN GENUK KOTA SEMARANG TAHUN 2011 Bunga Widita Kartikasari; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Dian Nintyasari Mustika
Jurnal Kebidanan Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.903 KB) | DOI: 10.26714/jk.1.1.2012.9-18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan crossectional menggunakansampel 36 ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang pada bulan Juli-Agustus 2011. Data diperoleh melalui wawancara dengan pengisian kuesioner. Temuan hasil penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis hubungan antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimester III diperoleh hasil penghitungan menggunakan Rank Spearman dengan nilai r = 0,195 dan diperoleh nilai p = 0,255 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimesterIII. Analisis hubungan antara paritas dengan status gizi ibu hamil trimester III diperoleh hasil penghitungan menggunakan Rank Spearman dengan nilai r = 0,157 dan diperoleh nilai p = 0,361 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan status gizi ibu hamil trimester III. Analisis hubungan antara pekerjaan dengan status gizi ibu hamil trimester III diperoleh hasil penghitungan menggunakan uji koefisien korelasi point biserial didapatkan nilai p = 0,004 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkanbahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan status gizi ibu hamil trimester III. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dan paritas ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III. Ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG Nurul Fatimah; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Novita Kumalasari
Jurnal Kebidanan Vol 4, No 2 (2015): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.785 KB) | DOI: 10.26714/jk.4.2.2015.1-7

Abstract

Latar Belakang: Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi  ibu maupun bayinya. Pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kegagalan ibu dalam  memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Bangetayu Semarang.  Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0 - 6 bulan di Puskesmas Bangetayu Semarang dengan jumlah 67 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik acak sederhana. Hasil: Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar ibu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang pemberian ASI eksklusif sebanyak 33 responden (49,3%), sebagian besar ibu mendukung terhadap pemberian ASI eksklusif sebanyak 50 responden (74,6%), sebagian besar ibu tidak bekerja sebanyak 42 rsponden (62,7%), sebagian besar gagal dalam pemberian ASI eksklusif sebanyak 45 responden (67,2%), ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p=0,011), ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p=0,032), dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif (p=0,133). Simpulan: Ada hubungan yang bermakna antara pengrtahuan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusif dan tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kegagalan pemberian ASI Eksklusuf.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA PENDIDIKAN BAHASA DAN BUDAYA Mifbakhuddin Mifbakhuddin
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.137 KB)

Abstract

Multiculturalism is an ideology and a tool to improve the human and humanity. To understand multiculturalism it is necessary needed a foundation of knowledge in the form of building concepts that are relevant and support the existence and functioning of multiculturalism in human life. In the last decade, the discourse of multiculturalism becomes an important issue in development of culture in Indonesia. What is the role of language to unite the nation? It begins by relating language to culture. Language and cultural education has a central role in growing nationalism. Especially in education, the role of language and culture can play a role in efforts to unite the nation. The role of language and culture in relation with nationalism is a function of unifying and separatist. Unifying function refers to the feelings of the members of a nationality that they gathered and identified with others who use the same language. The second function refers to the feelings of the members of the nationality that they are different and separate from those of other languages.
Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Perawat Rawat Jalan dan Rawat Inap Rian Muhammad Kiswara; Mifbakhuddin Mifbakhuddin; Diki Bima Prasetio
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 15. No. 2. Tahun 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.174 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.15.2.2020.47-51

Abstract

Latar belakang :  Rumah sakit adalah suatu intitusi pelayanan kesehatan yang bergerak dalam bidang kesehatan dengan fungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan pencegahan dan penyembuhan penyakit pada masyarakat. Perawat merupakan seorang yang mempunyai kemampuan khusus untuk memberikan pelayanan kesehatan dan bertanggung jawab dalam pencegahan penyakit baik pasien maupun dirinya sendiri. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Hasil : Perawat rawat jalan dan rawat inap RSU X memiliki usia lebih dari 35 orang sebanyak 8 orang (23,5%) dan kurang dari sama dengan 35 sebanyak 26 orang (76,5%). Jenis kelamin yang berjenis kelamin laki-laki sebnyak 2 orang (5,9%) dan yang berjenis perempuan sebanyak 32 orang (94,1%). Masa kerja < 5 tahun sebanyak 9 orang (26,5%) dan ≥ 5 tahun sebanyak 25 orang (73,5%). Kategori pengetahuan dikatakan baik sebanyak 14 orang (41,2%), cukup sebanyak 10 orang (29,4%) dan pengetahuan dikatakan kurang baik sebanyak 10 orang (29,4%). Kategori pengawasan yang dikatakan baik sebanyak 28 orang (82,4%) dan dan pengawasan kurang baik sebanyak 6 orang (17,6%). Simpulan : Tidak ada hubungan antara usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, dan pengawasan dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat rawat jalan dan rawat inap di RSU X p value lebih >0,05.