Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS II SDN NGLONING Istinganah Istinganah
JUSEDA Vol 2 No 1 (2018): JTIEE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.235 KB) | DOI: 10.30587/jtiee.v2i1.352

Abstract

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Keterampilan berbicara masih dianggap sulit untuk diajarkan karena memerlukan pelatihan dan pembiasaan kepada siswa. Diperlukan suatu inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran, yaitu boneka tangan. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pengumpulan data deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan tahapan yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbicara dengan menggunakan media boneka tangan berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata keterampilan berbicara siswa siswa pada siklus I sebesar 69,05 dan rata-rata siswa pada siklus II sebesar 77, 14. Pada siklus I, dari 14 siswa masih terdapat 4 siswa yang belum tuntas belajar. Sedangkan pada siklus II, semua siswa sudah tuntas belajar. Berdasarkan penejelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil yang tercapai sudah memuaskan karena indikator keberhasilan sudah tercapai, sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media boneka tangan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
LEGITIMASI DAN KOMUNIKASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN Roihanah Roihanah; Farid Setiawan; Erwan Setianto; Istinganah Istinganah
Jurnal Education and Development Vol 10 No 3 (2022): Vol.10. No.3 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.417 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i3.3832

Abstract

Kebijakan timbul beriringan dengan adanya pertumbuhan penduduk dan permunculan masalah kebutuhan hidup masyarakat. Konsepsi sebuah legitimasi ditandai dengan sebuah perspektif individu terhadap sebuah kekuatan dan kekuasaan. Legitimasi merupakan sebuah kegiatan yang mengesahkan dan merumuskan dengan sebuah pelaksanaan kebijakan. Sebelum sebuah kebijakan pendidikan yang telah dirumuskan dan dilaksanakan, terlebih dahulu harus diadakan aktivitas legitimasi. Kebijakan perlu dikomunikasikan kepada rakyat agar rakyat dapat menerima dan mendukung kebijakan tersebut. Dalam hal ini jika dikaitkan dengaan sebuah berlakunya kebijakan pendidikan, maka kebijakan pendidikan tersebut dikatakan terlegitimasikan atau berlaku setelah mendapatkan pengakuan dan persetujuan oleh masyarakat setempat dan dari dinas yang terkait.