Sukarmin -
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA Islami -; Nasriyah -; Sukarmin -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.899 KB)

Abstract

Keberadaan remaja merupakan aset bangsa yang harus diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat secara sistem agar mereka mampu mengoptimalkan tugas perkembangan sesuai dengan tahapan usianya. Masyarakat di Kabupaten Kudus terutama perempuan yang tinggal di desa masih belum mempunyai kemerdekaan dalam hal kesehatan reproduksi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data profil kesehatan Jawa Tengah yaitu sebesar 57,93% kematian maternal terjadi pada waktu nifas, pada waktu hamil sebesar 24,74% dan pada waktu persalinan sebesar 17,33%. Sementara berdasarkan kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia produktif (20-34 tahun) sebesar 66,96%, kemudian pada kelompok umur >35 tahun sebesar 26,67% dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar 6,37%. Di Kabupaten Kudus sendiri angka kematian ibu pada tahun 2012 adalah 15 kematian ibu. Kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah sejak dini yaitu melalui pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja usia 10 – 19 tahun sebelum mereka memasuki masa pernikahan. Metode yang digunakan dalam KKN-PPM ini adalah pembentukan kader kesehatan reproduksi remaja, dan pendampingan kegiatan remaja di desa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner remaja yang diadopsi dari WHO dan dimodifikasi. Analisis yang digunakan adalah teknis analisis Pan American Health Organization (PAHO). Hasil yang diperoleh adalah prioritas utama masalah yaitu anemia, merokok dan sumber informasi tentang pubertas dari tenaga kesehatan. Simpulan dalam kegiatan ini adalah bahwa prioritasutama adalah anemia pada remaja.Keyword: anemia, remaja, kesehatan reproduksi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI Sukarmin -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.276 KB)

Abstract

Di Indonesia, asam urat menduduki urutan kedua setelah osteoartritis. Namun, di Indonesia prevalensi penyakit asam urat belum diketahui secara pasti dan cukup bervariasi antara satu daerah. Survei pendahuluan pada tanggal 2-4 Juni 2014, melalui Klinik DesaDi Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Pati dalam satu bulan rata-rata ada 35 orang yang mengalami penyakit gout. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhungan dengan kadar asam urat dalam darah pasien gout di Desa Kedungwinong Sukolilo Pati. Jenis penelitian ini adalah korelasi. Sampel penelitian ini adalah pasien gout di Desa Kedungwinong yang menurut data Puskesmas Pembantu Sukolilo berjumlah 35. Hasil Penelitian. Rata-rata usia responden 52.6 tahun, mayoritas responden berjenis kelamin wanita (24 orang / 68,8%), mayoritas pekerjaan petani (26 orang / 74,3%), mayoritas reponden mempunyai riwayat keturunan asam urat (25 orang / 71,4%), mayoritas mengkonsumsi obat-obatan beresiko asam urat (29 orang / 82,9%), mayoritas mengkonsumsi diet tinggi purin (29 orang / 82,9%). Analisa chi square menunjukkan hasil adanya hubungan antara adanya hubungan antara faktor keturunan dengan kadar asam urat (p : 0.03. α : 0.05), tidak adanya hubungan antara konsumsi obat beresiko asam urat dengan kadar asam urat (p:0,63), adanya hubungan antara diet dengan kadar asam urat (0,012).Kata kunci : Gout, Keturunan, Konsumsi Obat Resiko Asam Urat, Diet, Kadar Asam Urat