Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

REGENERASI MINYAK JELANTAH SECARA ADSORBSI MENGGUNAKAN AMPAS PATI AREN DAN BENTONIT PADA BERBAGAI VARIASI ADSORBEN Lucia Hermawati Rahayu; Sari Purnavita
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.895 KB)

Abstract

Kerusakan senyawa-senyawa esensial dalam minyak goreng akibat pemakaian secara berulang pada suhu tinggi  dapat mempengaruhi mutu dan nilai gizi makanan yang digoreng dandapat memicu berbagai macam penyakit. Untuk mereduksi resiko kesehatan karena penggunaanminyak jelantah perlu dilakukan regenerasi minyak goreng bekas untuk meningkatkankualitasnya. Pada penelitian ini telah dipelajari kemampuan bioadsorben ampas pati aren (APA)dan bentonit (B) untuk meregenerasi minyak jelantah pada berbagai rasio APA:B = 4:0, 3:1,1:1, 1:3, 0:4. Regenerasi minyak dilakukan dengan mengkontakkkan minyak jelantah dancampuran bioadsorben pada suhu 100°C selama 20 menit. Selanjutnya minyak disaring dandiamati perubahan bilangan asam (BA), bilangan peroksida (PV), dan kejernihan warnanya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan BA dan PV terbesar dihasilkan pada rasio APA: B = 1 : 1, masing-masing dengan persentase penurunan sebesar 30,89 % dan 71,83%,sedangkan penurunan warna terbesar diperoleh pada rasio APA : B = 0 : 4 dengan persentasepenurunan sebesar 25,38 %.Kata kunci : ampas pati aren, bentonit, minyak jelantah, regenerasi
STUDI AWAL PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI KIMPUL (XANTHOSOMA SAGITTIFOLIUM L.SCHOTT) DENGAN PENAMBAHAN LINSEED OIL DAN SORBITOL Veronica Lita Angelina; Eriska Elistiana Sijabat; Angela Christabell Widjaja; Lucia Hermawati Rahayu
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 10 2019
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.854 KB)

Abstract

Penggunaan plastik sintetis yang cukup tinggi memicu pencemaran lingkungan karena sifatnya yang sulit terdegradasi oleh mikroorganisme. Alternatif untuk mengatasi penggunaan plastik sintetis adalah mensubtitusinya dengan bioplastik yang dibuat dari bahan alam yang mudah terdegradasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan linseed oil dan sorbitol terhadap karakteristik bioplastik pati kimpul meliputi ketebalan dan ketahanan terhadap air.  Bioplastik dibuat dengan cara mencampurkan pati kimpul, linseed oil (0; 1,5; 3; 4,5; 6 ml) dan sorbitol (0, 2, 4, 6 ml). Selanjutnya bioplastik diukur ketebalannya dan diuji ketahanan terhadap air. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa ketebalan terendah diperoleh pada bioplastik tanpa penambahan linseed oil dan sorbitol dengan ketebalan 0,036 mm, sedangkan ketebalan tertinggi didapatkan pada bioplastik dengan penambahan linseed oil dan sorbitol terbesar, masing-masing 6 ml, dengan ketebalan sebesar 0,174 mm. Bioplastik dari pati kimpul yang memiliki ketahanan air paling kuat adalah pada penambahan linseed oil 6 ml.Kata kunci: linseed oil, pati, plastik, sorbitol
Teknologi Pembuatan Tepung Ampas Tahu Untuk Produksi Aneka Makanan Bagi Ibu-Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Gunungpati, Semarang Lucia Hermawati Rahayu; Ronny Windu Sudrajat; Elisa Rinihapsari
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2016): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v7i1.1040

Abstract

Ampas tahu merupakan produk sisa dari produksi tahu yang masih memiliki kandungan ?é?áprotein ?é?árelatif ?é?átinggi,?é?á?é?á ?é?ákarena ?é?ápada?é?á proses ?é?ápembuatan tahu tidak semua protein dapat terekstrak. Selama ini pemanfaatan ampas tahu masih ?é?áterbatas ?é?ásebagai?é?á pakan ?é?áternak ?é?ádan ?é?ádiolah ?é?ámenjadi ?é?átempe ?é?ágembus, padahal karena potensinya ampas tahu bisa diolah menjadi tepung untuk bahan produksi aneka makanan seperti kerupuk, cookies, stik, dan sebagainya. Keterampilan membuat olahan makanan dari ampas tahu dapat dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Mitra kegiatan ?é?áIbM ?é?áini ?é?áadalah kelompok ?é?áibu ?é?árumah ?é?átangga ?é?á(PKK) ?é?ádi ?é?áKelurahan Gunungpati, Semarang. Metode IbM yang dilakukan meliputi penyuluhan dan pelatihan pembuatan tepung ampas tahu, praktek pembuatan makanan dari tepung ampas tahu, praktek pengemasan, dan pendampingan kegiatan. Hasil dari program IbM adalah peningkatan keterampilan mitra dalam memproduksi tepung ampas tahu dan aneka makanan olahannya yang dapat dikembangkan sebagai usaha kecil untuk sumber penghasilan tambahan. ?é?á Kata kunci : ampas tahu, tepung, aneka makanan
BIOPLASTIK DARI LIMBAH KULIT BUAH NANAS DENGAN MODIFIKASI GLISEROL DAN KITOSAN Herman Yoseph Sriyana; Lucia Hermawati Rahayu; Margaretta Ema Febriana
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v18i1.8094

Abstract

Plastik konvensional yang saat ini sering digunakan berasal dari polimer minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui dan sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga mencemari lingkungan. Bioplastik merupakan solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh plastik yang tidak mudah terurai. Bioplastik adalah plastik yang terbuat dari bahan alam yang mampu terurai oleh mikroorganisme. Bahan alam yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan dasar bioplastik adalah kulit buah nanas yang memiliki kandungan selulosa dan zat gula sebesar 52.05 %. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pembuatan bioplastik dari kulit buah nanas dengan penambahan gliserol dan kitosan. Variasi gliserol yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan variasai kitosan yang digunakan 0%,1%, 2%, 4%, 5%. Parameter bioplastik yang diukur pada penelitian ini meliputi uji ketebalan, tensile strength, dan ketahanan air. Hasil bioplastik terbaik diperoleh pada penambahan kitosan 5% dan gliserol 5%, dengan sifat fisik biplastik yaitu ketebalan sebesar 0,17 mm, tensile strength sebesar 40,9 MPa, dan ketahanan air sebesar 100%. Kata kunci: bioplastik, gliserol, kitosan, kulit buah nanas Abstract Conventional plastics that are currently often used are derived from petroleum polymers which are non-renewable and difficult to decompose by microorganisms, thus polluting the environment. Bioplastics are a solution to overcome environmental pollution caused by plastics that do not decompose easily. Bioplastics are plastics made from natural materials that can be decomposed by microorganisms. Natural materials that have the potential to be used as basic ingredients for bioplastics are pineapple peels which contain 52.05% cellulose and sugars. The purpose of this study was to determine the manufacture of bioplastics from pineapple peels with the addition of glycerol and chitosan. Variations of glycerol used were 5%, 10%, 15%, 20%, 25% and variations of chitosan used were 0%, 1%, 2%, 4%, 5%. Bioplastic parameters measured in this study included thickness, tensile strength, and water resistance tests. The best bioplastic results were obtained by adding 5% chitosan and 5% glycerol, with the physical properties of biplastic, namely a thickness of 0.17 mm, a tensile strength of 40.9 MPa, and a water resistance of 100%. Keywords: bioplastics, glycerol, chitosan, pineapple peel
PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT AROMATERAPI KOPI BERBASIS VIRGIN COCONUT OIL DAN ASAM STEARAT MENGGUNAKAN METODE PANAS Mumpuni Asih Pratiwi; Sri Sutanti; Lucia Hermawati Rahayu; Indriani Nur Khasanah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v18i1.8086

Abstract

Sabun mandi padat aromaterapi kopi merupakan sabun mandi yang dibuat dengan menambahkan kopi ke dalam formula sabun mandi dan memberikan efek menenangkan setelah pemakaian. Tujuan penelitian ini adalah membuat sabun mandi padat aromaterapi kopi dengan mengkaji pengaruh rasio Virgin Cococonut Oil (VCO) : Asam Stearat (1:1, 3:1, dan 5:1) dan variasi penambahan jumlah serbuk kopi (4, 6, dan 8 gram) terhadap karakteristik sabun yang dihasilkan. Campuran VCO dan asam stearat dipanaskan pada suhu 70oC, kemudian larutan NaOH 30% dimasukan ke dalam campuran tersebut dan dilakukan proses pengadukan hingga diperoleh campuran yang homogen. Selanjutnya gliserin, larutan sukrosa, coco-DEA, dan serbuk kopi dimasukan ke dalam campuran dan dilakukan pengadukan kembali hingga homogen. Campuran kemudian dituang ke dalam cetakan dan dilakukan proses curing selama 1 minggu. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar alkali bebas, pH, dan kestabilan busa dari sabun yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun mandi padat aromaterapi kopi terbaik diperoleh pada perlakuan rasio VCO : Asam Stearat 1 : 1 dan penambahan serbuk kopi 4 gram dengan hasil kadar air 12,3 %, kadar alkali bebas 0 %, pH 10, dan kestabilan busa 68,1 %. Kata kunci : alkali bebas, asam stearat, kestabilan busa, sabun padat aromaterapi kopi, VCO