Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Inovasi Teknik Kimia

BIOPLASTIK DARI LIMBAH KULIT BUAH NANAS DENGAN MODIFIKASI GLISEROL DAN KITOSAN Herman Yoseph Sriyana; Lucia Hermawati Rahayu; Margaretta Ema Febriana
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v18i1.8094

Abstract

Plastik konvensional yang saat ini sering digunakan berasal dari polimer minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui dan sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga mencemari lingkungan. Bioplastik merupakan solusi untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh plastik yang tidak mudah terurai. Bioplastik adalah plastik yang terbuat dari bahan alam yang mampu terurai oleh mikroorganisme. Bahan alam yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan dasar bioplastik adalah kulit buah nanas yang memiliki kandungan selulosa dan zat gula sebesar 52.05 %. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pembuatan bioplastik dari kulit buah nanas dengan penambahan gliserol dan kitosan. Variasi gliserol yang digunakan adalah 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan variasai kitosan yang digunakan 0%,1%, 2%, 4%, 5%. Parameter bioplastik yang diukur pada penelitian ini meliputi uji ketebalan, tensile strength, dan ketahanan air. Hasil bioplastik terbaik diperoleh pada penambahan kitosan 5% dan gliserol 5%, dengan sifat fisik biplastik yaitu ketebalan sebesar 0,17 mm, tensile strength sebesar 40,9 MPa, dan ketahanan air sebesar 100%. Kata kunci: bioplastik, gliserol, kitosan, kulit buah nanas Abstract Conventional plastics that are currently often used are derived from petroleum polymers which are non-renewable and difficult to decompose by microorganisms, thus polluting the environment. Bioplastics are a solution to overcome environmental pollution caused by plastics that do not decompose easily. Bioplastics are plastics made from natural materials that can be decomposed by microorganisms. Natural materials that have the potential to be used as basic ingredients for bioplastics are pineapple peels which contain 52.05% cellulose and sugars. The purpose of this study was to determine the manufacture of bioplastics from pineapple peels with the addition of glycerol and chitosan. Variations of glycerol used were 5%, 10%, 15%, 20%, 25% and variations of chitosan used were 0%, 1%, 2%, 4%, 5%. Bioplastic parameters measured in this study included thickness, tensile strength, and water resistance tests. The best bioplastic results were obtained by adding 5% chitosan and 5% glycerol, with the physical properties of biplastic, namely a thickness of 0.17 mm, a tensile strength of 40.9 MPa, and a water resistance of 100%. Keywords: bioplastics, glycerol, chitosan, pineapple peel
PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT AROMATERAPI KOPI BERBASIS VIRGIN COCONUT OIL DAN ASAM STEARAT MENGGUNAKAN METODE PANAS Mumpuni Asih Pratiwi; Sri Sutanti; Lucia Hermawati Rahayu; Indriani Nur Khasanah
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v18i1.8086

Abstract

Sabun mandi padat aromaterapi kopi merupakan sabun mandi yang dibuat dengan menambahkan kopi ke dalam formula sabun mandi dan memberikan efek menenangkan setelah pemakaian. Tujuan penelitian ini adalah membuat sabun mandi padat aromaterapi kopi dengan mengkaji pengaruh rasio Virgin Cococonut Oil (VCO) : Asam Stearat (1:1, 3:1, dan 5:1) dan variasi penambahan jumlah serbuk kopi (4, 6, dan 8 gram) terhadap karakteristik sabun yang dihasilkan. Campuran VCO dan asam stearat dipanaskan pada suhu 70oC, kemudian larutan NaOH 30% dimasukan ke dalam campuran tersebut dan dilakukan proses pengadukan hingga diperoleh campuran yang homogen. Selanjutnya gliserin, larutan sukrosa, coco-DEA, dan serbuk kopi dimasukan ke dalam campuran dan dilakukan pengadukan kembali hingga homogen. Campuran kemudian dituang ke dalam cetakan dan dilakukan proses curing selama 1 minggu. Parameter yang diukur meliputi kadar air, kadar alkali bebas, pH, dan kestabilan busa dari sabun yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sabun mandi padat aromaterapi kopi terbaik diperoleh pada perlakuan rasio VCO : Asam Stearat 1 : 1 dan penambahan serbuk kopi 4 gram dengan hasil kadar air 12,3 %, kadar alkali bebas 0 %, pH 10, dan kestabilan busa 68,1 %. Kata kunci : alkali bebas, asam stearat, kestabilan busa, sabun padat aromaterapi kopi, VCO