Di penghujung abad xx ini masalah pencemaran bahan kimia pertanian(agrochcnica/s) baik berupa pupuk kimia maupun pestisida mendapatkan perhatiankhusus dan masyarakat seluruh dunia. Kira-kira selama 40 tahun semenjak bahan-bahankimia digunakan unluk meningkatkan produksi pertanian. selain telah dapalmewujudkan swasembada pangan berupa beras, juga telah menimbulkan kerusakanIingkungan yang parah, baik lerhadap lanah. lanaman maupun fauna.Tanah-tanah pertanian banyak yang mengalami kemunduran. struktur lanahrusak oleh pengaruh residu kimia. Beberapa spesies tanaman telah banyak yang hilangalau musnah. demikian pula berbagai fauna penting yang menghuni tanah-tanahpertanian. Produk-produk pertanian seperti sayuran, hortikultura disinyalir juga lelahlercemar alau terkonlaminasi logam beral.Dalam rangka lelap melestankan produksi per1anian, usaha lani tidak lagimengandalkan penggunaan bahan kimia untuk mencapai produksi setinggi-tingginya,tela pi juga harus memperhalikan kclestarian sumberdaya alam sebagai infrastruklurUlama yang menunjang kehidupan tanaman penanian. Oleh "'"Irena itu, dewasa ini adakecenderungan dilerapkannya sislem penanian tanpa mcrusak lingkungan yangmenekankan pada penggunaan bahan organik dan teknologi biologis baik sebagai pupukalau peslisida unluk mengganlikan bahan kimia. Unluk mengantisipasi kecenderunganlersebul. petani kila pun perlu dibekali pengetahuan yang berkailan dengan leknologipertanian ramah Iingkungan, yang membenkan kemungkinan berlangsungnya usahapertanian secara berkelanjutan.