Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGUATAN KULTUR SEKOLAH UNTUK MEWUJUDKAN PENDIDIKAN RAMAH ANAK Wiwik Kusdaryani; Iin Purnamasari; Aries Tika Damayani
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2016, TH. XXXV, NO. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.462 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.8383

Abstract

Abstrak: Penelitian bertujuan mengkaji konsep kultur sekolah, menganalisis konsep pendidikan ramah anak, dan penguatan kultur sekolah dalam mewujudkan pendidikan ramah anak. Jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi, yang dilakukan di SDN Pingit 01 Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Teknik pengumpulan data dilkukan dengan wawancara, pengamatan, dan analisis dokumen, sedang analisis data dengan teknik deskreptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) konsep kultur sekolah meliputi beberapa modal budaya sekolah berdasarkan kebiasaan warga sekolah dan tertuang dalam visi misi, tata tertib, 8 budaya disiplin guru, dan 10 budaya malu siswa; 2) konsep pendidikan ramah anak ditemukan dalam sikap guru terhadap siswa yang memberikan perhatian, perlindungan, serta berperan sebagai informator, mediator, motivator dan fasilitator dalam meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik, serta metode pembelajaran perlu ditingkatkan; 3) penguatan kultur sekolah dalam mewujudkan pendidikan ramah anak dikembangkan berdasarkan berbagai kebiasaan positif sekolah. Kata Kunci: kultur, sekolah, pendidikan ramah anak STRENGTHENING THE SCHOOL CULTURE TO REALIZE THE CHILD-FRIENDLY EDUCATION Abstract:This study was aimed to examine the concept of the school culture, to analyze the child-friendly education, and to strengthen the school culture to realize the child-friendly education. This study used the phenomenology method, carried out ini SDN Pingit 01, Pringsurat, Temanggung. The data were collected using interviews, observations, and the document analysis. The data were analyzed using the qualitative descriptive analysis. The findings showed that: 1) the concept of school culture involved several school culture capitals based on the habit of the school members and this was conceptualized in the vision, mission, school regulations, 8 teachers’ discipline cultural items, and 10 students’ cultural items of being ashamed when doing something bad; 2) the concept of child-friendly education could be found in the teachers’ attitude towards the students by giving attention and protection, by becoming informants, mediators, motivators, and facilitators to improve the students’ academic and non-academic learning achievement; the teaching methods needed to be improved; 3) the strengthening of the school culture to realize the child-friendly education was developed based on several positive habits done in the school. Keywords: culture, schools, child-friendly education
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATA KULIAH PSIKOLOGI KEWIRAUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN SIKAP ENTREPRENEUR MAHASISWA SEMESTER VII PRODI BK Chr. Argo Widiharto; Wiwik Kusdaryani; Agus Setiawan
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.415 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v8i2 Desember.885

Abstract

The purpose of this research was knowing the effectiveness of project-based learning in a psychology enterpreneurship class. This quantitative research methods is using experimental pretest-posttest control group design. The population and sample that was used in this research were college students seventh semester of guidance counseling department in academic year 2014/2015 that was totaling 182 college students. The collecting data was used attitude scale enterpreneurship. The result in this research showed that difference between experimental group and control group in final evaluation showed a score of 14,36. The result were not much different also, it was demonstrated by t-test that was done which provide the result of thitung 16,201 while ttable 1,980 at significance level?é?á mistake at 0,05?é?á it can be said that thitung>ttable. It gave the illustration that project-based learning increases the enterpreneurship attitude of college students. Keywords: Project-based learning, entrepreneurship, college students seventh semester of guidance counseling department
LAYANAN KONSELING KELOMPOK RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP HARGA DIRI SISWA KORBAN SELF INJURY Terisa Sari Ulum; Wiwik Kusdaryani; Padmi Dhyah Yulianti
Empati-Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 2 (2019): Empati
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/empati.v6i2.4279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan konseling kelompok rational emotive behavior therapy terhadap harga diri siswa korban self-injury. Jenis penelitian ini adalah penelitian desain eksperimen semu (pre eksperimental design). Populasi dalam penelitian ini adalah 271 siswa kelas VII, sampel yang  digunakan adalah purposive sampling, dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 siswa dengan kategori siswa korban self-injury dengan harga diri yang rendah. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, penyebaran angket kebutuhan peserta didik, dan angket harga diri siswa korban self-injury,serta menggunakan skala psikologis harga diri siswa korban self-injury. Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Hasil analisis uji-t harga diri siswa korban self-injury menunjukan mencapai thitung= 6,475> ttabel= 2,200, maka HO ditolak dan Ha diterima dengan db=n+n-1, dan α=5%, artinya ada pengaruh layanan konseling kelompok rational emotive behavior therapy terhadap harga diri siswa korban self-injury kelas VII SMP Negeri 32 Semarang. Kata kunci: Layanan konseling kelompok rational emotive behavior therapy, Harga diri, Self-Injury.
MODEL PAKEM MELALUI PENDEKATAN TEMATIK UNTUK PEMBELAJARAN SAINS SD Ernawati Saptaningrum; Wiwik Kusdaryani
Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika Vol 1, No 1 (2010): APRIL 2010
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jp2f.v1i1.111

Abstract

Pada penelitian tahun pertama ini telah dihasilkan perangkatpembelajaran tematik sains SD dengan model Pakem yang terdiridari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, naskah materisains SD dengan pendekatan tematik, dan alat evaluasipembelajaran sains. Kegiatan penelitian di tahun pertama ini diawali dengan melakukan analisis kurikulum SD dan analisiskebutuhan siswa sesuai dengan aspek perkembangan anak SD,dilanjutkan dengan identifikasi materi yang berhubungan dengansains yang sesuai kurikulum dan mendeskripsikan fasilitaspendukung pembelajaran sains yang diperlukan, langkah ketigadilakukan pengembangan materi sains SD dengan PAKEM melaluipendekatan tematik, langkah ke empat pengembangan strategipembelajaran di sini dirancang kegiatan inkuiri dengan PAKEMmelalui pendekatn Tematik Sains SD, dan langkah ke lima yaitupengembangan alat evaluasi yang berupa penilaian kognitif,afektif dan psikomotorik.
PENDIDIKAN BERPUSAT PADA ANAK DI KELURAHAN PALEBON Wiwik Kusdaryani; Dwi Prasetiyawati D.H; Mila Karmila; Peuwadi .
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2014): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v5i1.744

Abstract

Abstract Community Service Event was held with the theme "IBM Child-Centered Education in?é?á Palebon". This activity is done with 3 different kinds of activities, namely 1) the extension of child-centered education; 2) a general description of child-centered curriculum; 3) examples of activities centered learning strategies in children. The training was held on 28 February to 2 March 2014 held at the Village Palebon with a team of resource persons PG-PAUD Teachers' Training College Lecturers IKIP PGRI Semarang. Participants of this activity is early childhood educators in the Village Palebon. While this activity is the application of early childhood educators in District Pedurungan able to create a child-centered learning. The main objective of this activity are?é?á?é?á?é?á : 1). Providing information about the child-centered education; 2). Provide an overview of child-centered curriculum; 3). Provide examplesof activities centered learning strategies in children. Keywords: Child-Centered Education, Early Childhood
Implementasi Praktek Industri dan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kesiapan Mental Kerja pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Wiwik Kusdaryani; Tri Suyati
MAJALAH LONTAR Vol 23, No 4 (2009): Majalah Ilmiah Lontar
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/ltr.v23i4.243

Abstract

Abstraks: Dalam mempersiapkan sumberdaya manusia yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan, pendidikan kejuruan mestinya harus mempunyai sasaran dan penekanan pada peserta didik secara jelas. Hal ini sesuai dengan hakikat dasar tingkah laku manusia dalam masyarakat bahwa keberhasilan kelompok masyarakat pada prinsipnya adalah merupakan akumulasi keberhasilan individu anggotanya. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan kejuruan berbeda dengan pendidikan umum yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan (Suryadi, 2002: 154). Pendidikan di SMK yang memfokuskan pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan dunia kerja. Sehingga keberhasilan pendidikan di SMK bukan saja terletak pada penguasaan aspek kognitif tetapi juga pada kesussesan peserta didik harus pada ?óÔé¼?ôhands on?óÔé¼?Ø atau performa dalam dunia kerja. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara dunia kerja dengan kunci sukses SMK. Oleh sebabitu tujuan bimbingan dapat difokuskan pada pengoptimalan perkembangan peserta didik, upaya-upaya yang memungkinkan peserta didik lebih maju dalam mengusai tugas dan krisis peekembangan (mappiare, 2002: 67). ?é?á Kata-kata kunci: Implementasi Praktek Industri dan Bimbingan Karir
Pengembangan UMKM Melalui Literasi Digital pada Era 4.0 Untuk Meningkatkan Minat Berwirausaha Ismah Ismah; Suhendri Suhendri; Wiwik Kusdaryani
Altruis: Journal of Community Services Vol. 1 No. 4 (2020): Altruis
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/altruis.v1i4.13351

Abstract

Permasalahan perkembangan UMKM yaitu belum berkembang secara maksimal dan belum mampu berkembang mengikuti perkembangan zaman yaitu perkembangan UMKM di era digital. Hal ini disebabkan masyarakat kurangnya sikap mandiri dalam mengembangkan usaha, rendahnya minat berwirausaha di era digital 4.0 dan ketidakmampuan mengembangkan strategi interaksi terhadap pemasaran produk. Jika menilik kondisi pentingnya perkembangan UMKM sangat memberikan manfaat terkait kesejahteraan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu perkembangan UMKM sangat penting untuk di kembangkan agar masrayarakat mendapatkan kesejahteraan perekonomian yang baik. Program PKM ini bekerja sama dengan mitra yaitu PKK UMKM kelurahan kemijen kota semarang. Program ini, tim Universitas PGRI Semarang memberikan materi kepada anggota UMKM terkait perkembangan UMKM di era digital.Target luaran yang dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yaitu anggota UMKM memperoleh pemahaman dan keterampilan terkait pengembangan UMKM sebagai sarana penting dalam pengembangan perekonomian masyarakat. Berkembangnya perokonomian masyarakay maka diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta UMKM dapat memilikin pemahaman dan keterampilan terkait pengembangan sikap mandiri dalam berwirausaha dan mampu mengembangkan minat untk mengembangkan UMKM serta memiliki keterampiian interaksi terhadap pemasaran produk.Kata kunci : Pengembangan UMKM, Meningkatkan Minat Berwirausaha