Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMBELAJARAN MELALUI OBSERVASI UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN FISIK DAN TANGGAPAN PSIKOLOGIS DALAM OLAHRAGA Suharjana Suharjana
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 1, No 1 (2007): Cakrawala Pendidikan, Februari 2007, Th. XXVI, No. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.8547

Abstract

Observational learning is one of the activating methods tochange ideas, emotions, and actions in various sports. Lately,observational learning for the sake of the appeal of a psychologicalmethod in sports has been ignored by teachers of physical educationand coaches. This article is hopefully to help convince researchersand practitioners not to forget observational learning as an effectivemethod for the development of skills and psychological responses insports. For that purpose, the article will discuss respectively casestudies in sport activities, the theoretical approach to observationallearning, motor skills and psychological responses, developmentalissues, and possible interventions for Makaila, Harrison, and Feliciaas individuals who have problems in sports.Modeling interventions are highly effective as methods ofdeveloping skills and psychological responses in physical activities.Theories, researches, and applications have given teachers ofphysical education and coaches convincing reasons for the reuse ofobservational learning as a learning method that could developphysical skills and psychological responses in sports. Modelstudying, self-observation techniques, peer models, and imitativemodels are part of the intervention types available that could be usedon children and adults in sport practices, sport competitions, andrehabilitative situations.
SURVEY KE,illAAN GIZI DAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Suharjana Suharjana
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 1 (2003): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI FEBRUARI 2003, TH. XXII, NO. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.035 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.8673

Abstract

This article is based on a research whose objective was toinvestigate the nutritional state and physical fitnessof elementaryschool children. For that a survey employing tests and measurementson a sampleof over 500 children obtained through quota randomsampling from a populationoffourth, fifth, and sixth graders at stateelementary schools' in the Yogyakarta Special Province wasconducted. Their nutritional state was establishedby means of theDavenport-Koup formula (Hasnan Said, 1979)and measurementstandardby Sarjono (I 992) while their physical fitness wasdeterminedby means of theTKJI (Tes Kesegaran Jasmani Indonesiaor Indonesian Physical Fitness Test)of 1999. The data wereanalyzed descriptively using percentages.The resultsshow that 2670r 51.4 % ofthese children are in theirnutritional state categorized good, with51 or 10.2 % of this groupcategorized fat and the remaining 2I6 or 41.2 % categorized normal,while 294 or 48.6% of the sample group are categorized sufferingmalnutrition, with 47 or 9.4% of them categorized very fat (oroverweight),184 or 36.8 % of them categorized thin, and 12 or 2.4% of them categorized very thin (or. nutritionally deficit orundernourished). Meanwhile, mostof the children in the sample, 312or 62.4% ofthem, are categorized bad in physical fitness, with 278
PROFIL KEBUGARAN FISIK PELAJAR SLTA DI KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Suharjana Suharjana
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 3 (2008): Cakrawala Pendidikan, November 2008, Th. XXVII, No. 3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v3i3.325

Abstract

AbstractThis study aims to describe the profile of the physical fitness of Senior HighSchool students in Kulonprogo Regency, Yogyakarta Special Territory. The resultsof the study are expected to serve as inputs for physical education teachers in thelearning assessment. The results can also be used by educational policy makers inthe curriculum development to take into account of students needs. For students,the results can be used in the reflection to improve their physical fitness and thingsto consider in their active life. This study was a survey study employing a test. Theresearch population consisted of male and female students of Senior High Schoolsin Kulonprogo Regency, Yogyakarta Special Territory. The sample comprised 410students from private and public Senior High Schools, consisting of 235 malestudents and 175 female students. The sample was selected using the multistagerandom sampling technique. The research variable was the profile of the physicalfitness, which was collected using the Copper test by asking the students to runaround the field for the 2.4 km. The data were analyzed by the descriptivetechnique employing the percentage. The study concludes that the studentsphysical fitness is in the category of lack of physical fitness, occupied by 232students (56.6%). The following suggestions are proposed. First, further studiesshould involve other variables, not only the physical fitness, such as the profile ofthe health, including the variables on the body fat, level of glucose, tension andheartbeat. Second, further studies should use other instruments, such as theMultistage Fitness Test or the test of stepping up and down the bench as acomparison.Keywords: physical fitness, Cooper Test
MANFAAT OLAH RAGA BAGI WANITA HAMIL Suharjana Suharjana
MEDIKORA Vol. VI No. 2 Oktober 2010
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2147.524 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i2.4674

Abstract

Sebagian besar anggota masyarakat masih mengalami kebingungan atau  keraguan akan perlunya wanita hamil berolahrga. Olahraga tidak berbahaya  bagi  ibu maupun calon anak. Selama tidak ada larangan tidak diperbolehkan  berolahraga  dari ahli kandungan atau dokter, berarti kondisi ibu, dan calon  anak yang dikandungnya dalam keadaan normal, yang berarti seorang ibu yang   sedang hamil ridak perlu  ragu-ragu untuk berolahraga.Setiap orang akan mempunyai pengalaman dan memberikan reaksi yang  berbeda  terhadap kehamilan yang mereka alami. Pengalaman dan reaksi  wanita hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni kepribadian, status gizi,  pola hidup, hubungannya dengan orang tua dan keluarganya serta sikapnya  terhadap kemungkinan  hadirnya seorang anak. Kehamilan adalah suatu fase  krisis maturasi, yang konsekuensinya tidak mungkin untuk dihindari. Usaha  yang dapat dilakukan hanyalah  mengurangi derita yang akan dialami.Salah satu cara yang dapat ditempuh guna mengurangi derita kehamilan dan  persalinan adalah dengan melakukan olahraga atau latihan. Sebelum  melakukan dan  menentukan macam latihan, sebaiknya didahului dengan  konsultasi pada dokter atau  ahli fisiologi. Di dalam melakukan latilian, wanita   hamil harus secara cermat membaca  sinyal-sinyal yang diberikan oleh  tubuhnya. Jika sekiranya latihan tersebut membuatnya  kelelahan, maka  intensitas atau durasinya perlu diturunkan. Jika ternyata gerakan-gerakan  dalam latihan tersebut terlalu sulit untuk dilakukan, maka dapat diganti dengan  latihan yang lain, yang lebih sederhana. Ada beberapa macam olahraga yang  dapat  dipilih, yakni jogging, jalan cepat, senam atau renang terutama gaya  dada.Kata Kunci: wanita hamil, perubahan fisik
ANALISIS PROGRAM KEBUGARAN JASMANI PADA PUSAT-PUSAT KEBUGARAN JASMANI DI YOGYAKARTA Suharjana Suharjana
MEDIKORA Vol. XI No. 1 Oktober 2013
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.256 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v11i2.2813

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui cara evaluasi kebugaran dan kesehatan awal bagi setiap member yang akan berlatih di pusat kebugaran, (2) untuk mengetahui program latihan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan peserta fitness, (3) untuk mengetahui cara pemantauan program latihan yang telah disusun oleh instruktur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalahmember pria atau wanita di fitness center yang ada di Yogyakarta, yang meliputifitness yang berlokasi di Hotel, ataupun di GOR. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah member pria atau wanita di fitness center di Yogyakarta yang berjumlah 30 orang dari 5 fitness center. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitin ini adalah insidental sampling. Instrumen dalam penelitian adalah berupa panduan wawancara. Teknik pengumpulan data dengan wawancara langsung kepadamember. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif kuantitatif dan selanjutnya dilakukan pemaknaan sebagai pembahasan atas permasalahan yang diajukan dengan mengacu pada kaidah-kaidah keilmuan dan teori yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peserta latihan di fitnescentre adalah para mahasiswa, dengan tujuan untuk membentuk tubuh agar tampil atletis. Program latihan dan proses latihan dibuat dan diawasi oleh instruktur, namun secara umum hasil latihan tidak dilakukan pengukuran sebagai bahan evaluasi, dan evaluasi hanya dilakukan secara kualitatifKata Kunci: member fitness centre, evaluasi kesehatan
TINJAUAN PRAKTIS MEMBENTUK PERILAKU SEHAT DAN HIDUP AKTIF PADA ANAK USIA DINI Suharjana Suharjana
MEDIKORA Vol. VIII No. 2 April 2012
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i2.4648

Abstract

Orang yang kurang aktif bergerak dalam jangka panjang dapat menyebabkan tubuh tidak bugar dan muncul berbagai masalah kesehatan, terutama kegemukan dan penyakit kardiovaskular. Agar manusia dapat hidup sehat dan diberi umur panjang, upaya yang harus ditempuh adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, yaitu dengan berperilaku sehat dan aktif bergerak. Perilaku hidup sehat dan aktif bergerak hendaknya dimulai sejak usia dini. Membiasakan anak hidup sehat dan aktif bergerak diperlukan kesungguhan guru dalam merancang kegiatan untuk anak. Disisi lain orang tua juga harus faham dan mampu menyediakan kebutuhan makan dan kesempatan gerak bagi anaknya. Guru bisa memberikan informasi-informasi untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Orang tua juga dapat memberikan informasi penting tentang perkembangan anak dalam keluarga.Kata kunci: pola hidup sehat, usia dini
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN KESEGARAN JASMANI Suharjana Suharjana
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 12, No 2 (2008)
Publisher : Graduate School, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/pep.v12i2.1432

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran, mengurangi kesalahan penguasaan konsep pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian tindakan kelas pendekatan problem based learning berlangsung selama tiga siklus. Penelitian dilakukan pada mata kuliah Pendidikan Kesegaran Jasmani Program Studi D2-PGSD Penjaskes, Jurusan POR FIK-UNY, pada semester genap tahun ajaran 2007/2008. Disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan keaktifan, pemahaman materi, prestasi belajar, dan kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas individu. Kata kunci: problem based learning, diskusi kelompok
PENTINGNYA KEBUGARAN AEROBIK BAGI SETIAP ATLET YANG BERTANDING PADA KEJUARAAN MULTI EVENT Suharjana Suharjana
MEDIKORA Vol. IX No. 1 Oktober 2012
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4643

Abstract

Untuk mengetahui perkembangan prestasi atlet yang akan berlaga dalam arenamulti event seperti PON biasanya dilakukan pertandingan uji coba melawan atlet daerahatau bertanding melawan atlet mancanegara. Selain itu untuk melihat perkembanganatlet biasanya juga dilakukan tes fisik umum untuk seluruh atlet cabang olahraga. Salahsatu item tes fisik yang biasanya selalu digunakan adalah tes kebugaran aerobik.Kebugaran aerobik merupakan unsur kondisi fisik umum yang harus dimilikioleh setiap atlet dalam cabang olahraga. Jika kebugaran aerobik seorang atlet bagus,maka atlet tersebut tidak akan mudah lelah dalam menjalankan latihan atau pun dalampertandingan. Bagi atlet yang unsur biomotornya dominan aerobik, sebaiknyakebugaran aerobik bergerak antara skala baik dan baik sekali, sedangkan bagi atlet yangunsur biomotarnya dominan non aerobik sebaiknya kebugaran aerobiknya dalam skalasedang sampai baik. Kata kunci : kebugaran aerobik, puslatda
Perceptions of physical education students and teachers on physical education learning Bayu Nugraha; Suharjana Suharjana; Ria Lumintuarso
Jurnal Cakrawala Pendidikan Vol 41, No 2 (2022): Cakrawala Pendidikan (June 2022)
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v41i2.39887

Abstract

Teachers are required to be aware of their students' perceptions of physical education in addition to their own perceptions of the subject's current teaching experience. The qualitative approach is the approach used in this study with the constant comparison method by coding, categorizing, and finding themes in the interview transcripts. The results of this study were designed to find out students' perceptions of physical education and teaching difficulties in 63 elementary schools in Yogyakarta, Indonesia. A cross-sectional sample included 127 students (1st to 3rd graders of the elementary schools) and their physical education teachers (n = 68). Most students agreed they like sports or physical activities (95.6%). Few students like game-based physical education activities (18.89%). Most teachers showed great perception toward multilateral movement (70.58%). Students preferred to learn physical education through games and that they believed learning the subject has brought many benefits such as having a stronger and healthier body and increasing their motivation to be an outstanding athlete. Teachers had learned multilateral movement but they were still limited by their low capacity to create engaging learning experiences and manage students in the learning processes