Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ARTI PENTING VERIFIKASI DAN DIAGNOSIS MASALAH DALAM PERENCANAAN PENDIDIKAN Tatang M. Amirin
Jurnal Cakrawala Pendidikan CAKRAWALA PENDIDIKAN, EDISI 1,1988,TH.VII
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.574 KB) | DOI: 10.21831/cp.v1i1.7438

Abstract

Identifikasi dan analisis masalab merupakan tahapan paling awal dari seluruhrangkaian proses perencanaan. Tahapan ini merupakan tahapan yang paling pen­ting. tetapi kerap kali tidak mampu dilakukan dengan book yang di:sebabkan oleh dua faktor pokok, yakni data dan inforrnasi yang diperlukan tidak tersedia sesuai dengan keperluan. dan ketidakmampuan perencanaan melakukan iden~fikasi dan analisis masalah dengan baik. Mengidentifikasi masalah berarti mengenali dan mencatat segala sesuatu yang dipandang rnerupakan masalah, sedangkan meng­analisis masalah berarti melakukan verifikasi, yakni menguji apakah yang diang­gap sebagai masalah itu benar-benar merupakan masalah yang sebenarnya dan mendesak uotuk dipecahkan, dan melakukan diagnosis, yakni rnengenali faktor­ faktor penyebab timbulnya masalah. Dapat terjadi perencana langs"uog menentu­kan berbagai altematif pemecahan masalah tanpa melakukan verifikasi dan diagnosis yang cermat terhadap masalahnya itu sendiri. Lalu, apa sebenarnya yang bisa dinamakan sebagai masalah dalam pendidikan itu. bagairnana menemukannya, mengujinya, dan mendiagnosisnya? "Dan kenapa pula verifikasi dan diagnosis masalah itu sedemikian penting artinya dalam perencanaan pendidikan?
Kondisi insani dan material sekolah menengah negeri "pilihan kedua" di kota Yogyakarta Tatang M. Amirin; Wiwik Wijayanti; Cepi Safruddin Abd. Jabar
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol 9, No 1 (2016): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1173.434 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v9i1.10686

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara evaluatif kondisi sumber daya manusia (guru) dan material (fasilitas) di sekolah-sekolah yang termasuk kelompok “pilihan kedua” atau kurang favorit di Yogyakarta, dan apakah guru dan fasilitas sekolah itu menjadi salah satu bahan pertimbangan memilih sekolah. Data dihimpun langsung dari sekolah dan lewat website sekolah, blog siswa, dan informasi terkait di internet. Penelitian menunjukkan bahwa guru dan fasilitas sekolah bukan faktor penting dalam memilih sekolah, bahkan kebanyakan calon murid tidak tahu kondisi sekolah yang sebenarnya. Kefavoritan sekolah  dan NUN menjadi dasar pertimbangan utama. Guru di sekolah-sekolah tersebut sebenarnya sudah hampir seluruhnya memenuhi  kualifikasi akademik dan memiliki sertifikat pendidik. Fasilitas sekolah pun sedikit banyak sudah memadai, hanya saja beberapa dari sekolah-sekolah ini berada di lingkungan padat dan bising dan atau tidak memiliki lahan yang luas. Sebagian sekolah bahkan mempunyai ruang kelas yang seragam berukuran standar 9 x 8 m, yang melebihi ketentuan minimum 2 m2 per siswa dengan maksimum isi kelas 32 orang. Memang di sebagian sekolah ruang kelasnya tidak seragam ukurannya dan ada yang di bawah standar. Penempatan murid pun tidak proporsional dengan luas ruang kelas. Salah satu sekolah, yaitu SMA Negeri 4, mempunyai tatabangunan sekolah yang ideal, yaitu menempatkan arena olah raga di luar (di depan) bangunan sekolah, sementara yang lain, karena lahan yang dimiliki terbatas, menempatkannya di dalam atau di samping bangunan sekolah yang dapat mengganggu ketenangan kelas. Hampir seluruh sekolah ini tidak memanfaatkan website sekolah sebagai wahana modal sosial dengan baik, yang dapat memberikan informasi yang akurat, lengkap, up to date dan “mengundang minat masuk sekolah” dan membentuk opini publik yang menguntungkan sekolah.