Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis dengan menggunakan model accelerated learning cycle dan dengan menggunakan model inquiry learning pada siswa kelas X SMA Negeri 7 Jakarta pada semester genap tahun ajaran 2018-2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian the posstest-only control design. Sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Pada uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment. Sedangkan uji realibilitas menggunakan rumus Alpha diperoleh data yang memiliki instrumen dengan reliabilitas sedang. Selanjutnya data dianalisis uji persyaratan yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors diperoleh data berdistribusi normal. Sedangkan uji homogenitas dengan menggunakan uji Fisher diperoleh data yang memiliki varians kelompok berdistribusi homogen. Pada uji hipotesis digunakan uji- diperoleh ditolaknya yang menyatakan bahwa adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis dengan menggunakan model accelerated learning cycle dan dengan menggunakan model inquiry learning pada siswa kelas X SMA Negeri 7 Jakarta.