Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Elemen Kimia

PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM K+ (DALAM BENTUK SENYAWA KHPO4) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM TRIPSIN Muftiatul Rahmawati; Eddy Sulistyowati
Jurnal Elemen Kimia Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan ion logam K+ dalambentuk senyawa KHPO4 terhadap aktivitas enzim tripsin. Sebelumnya ditentukan kondisioptimum enzim tripsin meliputi pH, suhu, waktu inkubasi, dan konsentrasi substrat. Subjekpenelitian ini adalah aktivitas enzim tripsin dengan objek berupa aktivitas enzim tripsindengan penambahan ion logam K+ dalam bentuk senyawa KHPO4 dalam berbagai variasikonsentrasi, yaitu 0,01 M; 0,03 M; 0,05 M; 0,07 M; dan 0,09 M. Kadar protein ditentukanmenggunakan metode Lowry. Aktivitas enzim tripsin ditentukan dengan metode Anson.Penentuan aktivitas enzim tripsin dengan substrat kasein dilakukan pada kondisi optimum.Data yang diperoleh adalah aktivitas enzim tripsin dalam satuan mg/mL/menit. Analisis datayang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sehingga dapat diketahui peran ion logamberupa aktivator atau inhibitor. Hasil penelitian menunjukkan kadar protein enzim tripsinsebesar 0,074 mg/mL. Kondisi optimum enzim tripsin pada pH 8, suhu 37°C, waktuinkubasi 20 menit, dan konsentrasi substrat 10 mg/mL. Aktivitas enzim tripsin sebesar0,00312 mg/mL/menit. Aktivitas enzim tripsin dengan penambahan ion logam K+ padakonsentrasi 0,01 M; 0,03 M; 0,05 M; 0,07 M; dan 0,09 M dan suhu 37°C berturut-turutsebesar 0,00320; 0,00337; 0,00360; 0,00375 mg/mL; dan 0,00427 mg/mL/menit. Dengandemikian, penambahan ion logam K+ dalam bentuk senyawa KHPO4 bersifat aktivatorterhadap aktivitas enzim tripsin pada kondisi optimum.Kata Kunci: aktivitas enzim tripsin, ion logam K+, KHPO4.
PEMANFAATAN EKSTRAK SABUT KELAPA (Cocos nucifera L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PADA MINYAK KELAPA KRENGSENG Rani Dwestiwati; Eddy Sulistyowati
Jurnal Elemen Kimia Vol 5, No 3 (2016): Volume 5, No 3, Edisi 3 tahun 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari aktivitas antioksidan yaitu pengaruh konsentrasi dan lama inkubasi ekstrak sabut kelapa (Cocos nucifera L.) pada minyak krengseng.Subjek penelitian adalah ekstrak sabut kelapa dan objek penelitian yaitu aktivitas antioksidan ekstrak sabut kelapa. Sabut kelapa dikeringkan kemudian dihaluskan setelah itu dimaserasi dengan etanol 96%. Ekstrak yang didapat diuji kualitatif dengan metode kromatografi kertas. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode tiosianat. Ion ferro (Fe2+) yang dihasilkan dari oksidasi oleh oksigen tunggal membentuk ion feri (Fe3+) dan bereaksi dengan ammonium tiosianat (NH4SCN) membentuk kompleks feritiosianat yang berwarna merah ([Fe(SCN)6]3-) yang dibaca absorbansinya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 490 nm. Konsentrasi ekstrak sabut kelapa yang digunakan adalah 0,01%; 0,05%; 0,1%, sedangkan lama inkubasi dilakukan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 hari. Sebagai kontrol positif digunakan tanin dengan konsentrasi 0,05%.Hasil kromatografi ekstrak menunjukkan sabut kelapa mengandung senyawa antioksidan dengan perubahan warna kuning yang dihasilkan setelah hasil kromatografi diuapi dengan ammonia. Warna biru dihasilkan ketika disemprot campuran kalium ferrisianida dengan larutan ferriklorida. Hasil yang didapatkan pada uji aktivitas antioksidan hari ke-6 merupakan penghambatan oksidasi yang paling optimal, setelah hari ke-6 daya penghambatannya menurun secara tajam. Persen penghambatan konsentrasi ekstrak sabut kelapa 0,01%; 0,05%: dan 0,1% berturut-turut sebesar 74,06%; 81,23%; dan 82,61%, sedangkan persen penghambatan kontrol yang berupa tanin sebesar 50,68%.
PENGARUH PENAMBAHAN ION LOGAM Ag+ TERHADAP AKTIVITAS ENZIM TRIPSIN Titik Tri Wijayanti; Eddy Sulistyowati
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 3 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpenambahan ion logam Ag+ dalam bentuk senyawa AgNO3terhadap aktivitas enzim tripsin dengan substrat kasein pada kondisioptimum. Sebelumnya, dilakukan penentuan kondisi optimumenzim tripsin meliputi pH, suhu, waktu inkubasi dan konsentrasisubstrat. Penentuan aktivitas enzim tripsin dengan substrat kaseindilakukan dengan metode Anson. Variasi konsentrasi senyawaAgNO3 yang ditambahkan adalah 0,001 M; 0,003 M; 0,005 M; dan0,007 M. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatifdengan membandingkan aktivitas enzim tripsin dengan dan tanpapenambahan ion logam Ag+ dalam bentuk senyawa AgNO3 padakondisi optimum yang telah diperoleh. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa kondisi optimum enzim tripsin, yaitu pada pH8, suhu 37°C, waktu inkubasi 20 menit dan konsentrasi substrat 10mg/mL. Aktivitas enzim tripsin pada kondisi optimum yaitu0,00319 mg/mL/menit pada suhu 37°C. Sedangkan aktivitas enzimtripsin dengan penambahan ion logam Ag+ dalam bentuk senyawaAgNO3 konsentrasi 0,001 M; 0,003 M; 0,005 M; dan 0,007 Mberturut-turut adalah 0,00163; 0,00030; 0,00023; dan 0,00010mg/mL/menit pada suhu 37°C. Berdasarkan penelitian ini, ionlogam Ag+ dalam bentuk senyawa AgNO3 bersifat inhibitorterhadap aktivitas enzim tripsin.
INHIBISI ION LOGAM Cu2+ TERHADAP KINETIKA ENZIM TRIPSIN Rendy Mardiansyah; Eddy Sulistyowati
Jurnal Elemen Kimia Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai parameter kinetika enzim tripsin denganmenggunakan inhibisi ion logam Cu2+ berupa nilai Vmaks (aktivitas maksimum) dan Km (konstanta -Michaelis-Menten) dan untuk mengetahui jenis inhibisi dari inhibitor ion logam Cu2+ terhadap kinetikaenzim tripsin. Penentuan aktivitas enzim tripsin pada substrat kasein tanpa dan dengan penambahanion logam Cu2+ dalam bentuk senyawa CuCl2 dilakukan menggunakan metode Anson. Konsentrasisubstrat kasein yang digunakan berturut-turut 2; 4; 6; 8; dan 10 mg/mL. Konsentrasi CuCl2 yangdigunakan berturut-turut 0,002; 0,004; dan 0,006 M. Penentuan aktivitas enzim tripsin dilakukan padakondisi optimum enzim tripsin, yaitu pada pH 8; suhu 37oC; dan waktu inkubasi 20 menit. Data yangdiperoleh dalam penelitian ini adalah aktivitas enzim tripsin dalam satuan mg/mL/menit. Analisis datadilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan membandingkan nilai parameter kinetika enzim tripsintanpa dan dengan penambahan ion logam Cu2+ dalam bentuk senyawa CuCl2 yang diperoleh darigrafik Lineweaver-Burk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai parameter Vmaks pada kinetikaenzim tripsin tanpa dan dengan penambahan ion logam Cu2+ dalam bentuk senyawa CuCl2 konsentrasi0,002; 0,004; dan 0,006 M berturut-turut sebesar 7,173x10-3; 3,385x10-3; 2,756x10-3; dan 2,251x10-3mg/mL/menit. Untuk nilai parameter Km berturut-turut sebesar 11,65; 12,39; 11,83; dan 11,75 mg/mL.Berdasarkan data tersebut, ion logam Cu2+ dalam bentuk senyawa CuCl2 bersifat inhibitor nonkompetitif terhadap kinetika enzim tripsin dengan substrat kasein.Kata kunci: inhibitor, ion logam Cu2+, kinetika enzim
PENGARUH PENAMBAHAN ZnSO4 TERHADAP AKTIVITAS ENZIM TRIPSIN Kirana Kristina Mulyono; Eddy Sulistyowati
Jurnal Elemen Kimia Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Kimia Dasar
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpenambahan ZnSO4 terhadap aktivitas enzim tripsin. Sebelumnyadilakukan penentuan kondisi optimum enzim tripsin meliputi pH,suhu, waktu inkubasi, dan konsentrasi substrat. Penentuan aktivitasenzim tripsin dengan substrat kasein dilakukan denganmenggunakan metode Anson. Penentuan aktivitas enzim tripsindengan dan tanpa penambahan ZnSO4 dilakukan pada kondisioptimum yang telah diperoleh. Variasi konsentrasi senyawa ZnSO4yang ditambahkan adalah 0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025M; dan 0,0030 M. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimumenzim tripsin pada pH 8, suhu 37°C, waktu inkubasi 20 menit, dankonsentrasi substrat 10 mg/mL. Aktivitas enzim tripsin pada kondisioptimum, yaitu 0,00153 mg/mL per menit pada suhu 37°C. Untukaktivitas enzim tripsin dengan penambahan ZnSO4 pada konsentrasi0,0010 M; 0,0015 M; 0,0020 M; 0,0025 M; dan 0,0030 M berturutturutsebesar 0,00157; 0,00158; 0,00165; 0,00158; dan 0,00163mg/mL per menit pada suhu 37°C. Berdasarkan data tersebut,penambahan ZnSO4 bersifat aktivator terhadap aktivitas enzimtripsin pada kondisi optimum, tetapi tidak memberikan pengaruhyang besar terhadap aktivitas enzim tripsin.