Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Optimalisasi GERMAS dalam Pencegahan Stunting di Desa Rejosari Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Fitria Hayu Palupi; Siskana Dewi Rosita; Gipfel Remedina
Abdi Geomedisains Vol. 1, No. 2, January 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.233 KB) | DOI: 10.23917/abdigeomedisains.v1i2.203

Abstract

Hasil Rikesdas 2018 di Indonesia mencapai 30,8 persen balita stunting. Itu dapat dikatakan setiap 3 atau 4 balita terdapat satu anak Indonesia mengalami stunting. Dengan melakukan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), maka masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian dari perilaku masyarakat sehingga masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan dengan penerapan perilaku hidup sehat dan penerapan STBM 5 Pilar maka gerakan masyarakat ini juga sangat mendukung upaya penurunan stunting. Gerakan masyarakat sebagai bagian dari strategi yang dapat digunakan agar masyarakat ikut peduli dalam penanganan stunting. Melalui program gerakan masyarakat (germas), terdapat 7 langkah germas yang menjadi panduan dalam menjalani pola hidup yang lebih sehat. Kader posyandu adalah garda depan pelayanan dan sebagai penggerak masyarakat, maka dengan diakadan refresing kader tentang optimasilasi GERMAS dalam pencegahan stunting, kader dapat turut serta dalam promosi, preventif pencegahan stunting. Pengabdian masyarakat ini ini menggunakan metode yang berfukos edukasi pada kader kesehatan yang dikemas dalam mini seminar dalam  peningkatan pengetahuan kader tentang stunting dan kegiatan germas, penerapan STBM 5 Pilar dalam kehidupan sehari hari, sehingga kader dapat melakukan deteksi dini kejadian stunting dan masyarakat tergugah untuk melakukan hidup sehat sesuai dengan anjuran pemerintah dalam gerakan masyarakat
Mini Taklshow Kader Smart dalam Rangka Optimalisasi Peran Kader Terhadap Masyarakat di Desa Kragilan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Fitria Hayu Palupi; Siskana Dewi Rosita
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 2 (2020): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v2i2.506

Abstract

Berdasarkan kajian awal yang dilakukan pada kader di Desa Kragilan Kecamatan Mojolaban, Kader kesehatan membutuhkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan pengetahuan tentang cara penanganan masalah pemberian ASI. Desa Kragilan Kecamatan Mojolaban merupakan salah satu Desa di Kabupaten Sukoharjo, kader kesehatan yang yang merupakan ujung tombak dan perpanjangan tangan dari bidan, maka kader kesehatan perlu mendapatkan upgrade ilmu tentang kesehatan. Kader diharapkan juga dapat menjadi pendamping bagi masyarakat yang berpotensi menderita HIV/AIDS, mengingat seks bebas dan kehamilan diluar nikah semakin meningkat, sedangkan kasus HIV/AIDS seperti gunung es yang tidak terlihat. Di Kabupaten Sukoharjo kasus HIV/AIDS sebanyak 495 yang terdiri dari 236 kasus HIV, 259 kasus AIDS dan 69 orang meninggal karena HIV/AIDS. Perlunya peningkatan pengetahuan kader tentang HIV/AIDS serta pencegahannya menjadi bagian yang sangat penting dari tugas kader kesehatan. Selain HIV/AIDS permasalahan yang sering dihadapi masyarakat adalah cakupan ASI Eksklusif yang belum tercapai. Masyarakat belum memahami dan melakukan teknik breastcare dan pijat oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI. Di Desa Kragilan terdapat 41 bayi dan jumlah balita 198 anak, diharapkan cakupan ASI ekslusif dapat meningkat, kader diberikan pengetahuan tentang cara penanganan masalah ASI sehingga dapat membimbing para ibu menyusui, untuk dapat keluar dari masalah menyusui. Pelaksaan kegiatan pengabdian masyarakat berupa kegiatan yang kemas dengan mini talkshow, dilanjutkan dengan praktik teknik Breast Care, Oksitosin massage, dan Marmet. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2018, dengan peserta 27 orang kader kesehatan Desa Kragilan. Dengan meningkatnya pengetahuan kader diharapkan dapat penularan HIV/AIDS, mendamping para ibu dan mampu melakukan langkah awal pertolongan sederhana pada masalah kesehatan ibu sehingga tercapai peran kader yang optimal untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Based on the preliminary studies conducted on cadres in Kragilan Village, Mojolaban District, it showed that health cadres need knowledge about HIV / AIDS and that of about how to handle with breastfeeding problems. Kragilan Village, Mojolaban District is one of villages in Sukoharjo Regency. A health cadre is considered as the spearhead and extension of midwives, so they needs to upgrade their health knowledge. Cadres are also expected to be companions for people who potentially suffer from HIV / AIDS, asfree sex and pregnancy before marriage are getting increased, while the cases of HIV / AIDS are like invisible icebergs. In Sukoharjo Regency, there are 495 HIV / AIDS cases consisted of 236 HIV cases, 259 AIDS cases, and 69 people died due to HIV / AIDS. The need to increase cadre knowledge about HIV / AIDS and its prevention become a very important part of the health cadre's duty. In spite of HIV / AIDS, a problem that is often encountered by the community is exclusive breastfeeding coverage that has not yet been reached. People have not understood and done breastcare techniques and oxytocin massage to improve breastmilk production. In Kragilan Village, there are 41 babies and 198 toddlers. It is expected that exclusive breastfeeding coverage can improve, cadres are provided with knowledge about how to deal with breastfeeding problems so that they can guide lactating mothers to get rid of breastfeeding problems. The implementation of community service activities was in the form of activities designed through a mini talk show, followed by practice of Breast Care techniques, Oxytocin massage, and hand-pumped breastmilk. The activity was held on November 13, 2018, involving 27 health cadres from Kragilan Village. By the improvement of cadre knowledge, it is expected that HIV / AIDStransmission can be reduced, they can assist mothers and are be able to do initial steps of simple assistance on maternal health issues so that optimal cadre roles can be achieved to improve maternal and infant health.
MOTHER'S CLASS “OPTIMIZATION OF CHILDREN'S APPLY WITH TUINA MASSAGE AT HOME” Aris Noviani; Siskana Dewi Rosita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v4i1.8906

Abstract

Gizi merupakan komponen penting dan memiliki peran sentral untuk mencapai 13 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs). Salah satu yang mempengaruhi permasalahan gizi adalah kesulitan makan. Hal tersebut berisiko tinggi menjadi malnutrisi seiring dengan bertambahnya usia dan dapat berakibat terhambatnya pembangunan nasional. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara non farmakologi yang salah satunya dengan melakukan pijatan. Tuina Massage dapat mempererat kasih sayang ibu dan anak serta memiliki efek yang baik untuk meningkatkan nafsu makan anak. Tujuan pengabdian ini adalah setelah ibu mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana meningkatkan nafsu makan anak dengan Tuina Massage diharapkan ibu terampil untuk melakukan Tuina Massage secara mandiri dirumah. Sasaran kegiatan adalah semua ibu yang memiliki bayi / balita yang melakukan pemeriksaan tumbuh kembang bayi di Klinik Kusmahati Dua Sukoharjo sebanyak 41 orang. Metode dipilih secara online mengingat masih dalam kondisi pandemi covid 19 dan dilaksanakan dengan ceramah, tanya jawab dan pemutaran video. Hasil dari kegiatan ini yaitu 88 % memiliki pengetahuan yang baik, 12% cukup. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah sasaran terampil dalam melakukan Tuina Massage serta mampu menjawab dan mengulang materi yang telah disampaikan.
Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester III Siskana Dewi Rosita; Reni Purbanova; Dwi Siswanto
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.026 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4344

Abstract

Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat dialami sepanjang masa kehamilan hingga periode pascanatal. Prenatal Yoga adalah serangkaian latihan pernafasan, olah tubuh sehingga dapat meminimalisikan keluhan saat hamil, dan untuk mempersiapan persalinan yang minim trauma. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil termester III. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian ini pra eksperimen one group pra-post test desigh, populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil trimester III di Griya Sehat Bidan Siska, sampel berjumlah 20 ibu hamil trimester III dengan menggunakan simple random sampling. Variabel independen adalah prenatal yoga dan variabel dependen adalah nyeri punggung. Hasil penelitian Tingkat nyeri punggung sebelum melakukan prenatal yoga yaitu 1-3 (nyeri ringan) sejumlah 10 responden (50%) dan 4-6 (nyeri sedang) sejumlah 6 responden (30%) dan 7-9 sejumlah 4 reseponden (20%) dan sesudah melakukan prenatal yoga 1-3 (nyeri ringan) sejumlah 12 reseponden (60%), dan 4-6 (nyeri sedang) sejumlah 6 reseponden, (30%) dan 7-9 sejumlah 2 reseponden (10%). Analisa data menggunakan uji spearman rank didapatkan dengan nilai signifikan 0,000 < ? = 0,05 menunjukan bahwa ada pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III
GAMBARAN KUALITAS TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER III SETELAH MELAKUKAN PRENATAL GENTLE YOGA Siskana Dewi Rosita; Ana Wigunantiningsih
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 6, No 2 (2022): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/maternal.v6i2.904

Abstract

Ibu hamil trimester III mengalami perubahan fisik yang menyebabkan buruknya kualitas tidur. Di Indonesia wanita hamil pada trimester ketiga sebanyak 97% mengalami gangguan tidur. Penurunan kualitas tidur dapat menyebabkan kesehatan Ibu hamil trimester III menurun, konsestrasi berkurang, mudah lelah, badan terasa pegal, kehilangan mood, juga cenderung emosional (Naviri, 2019). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas tidur ibu hamil trimester III setelah melakukan prenatal gentle yoga. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Lokasi penelitian dilaksanakan kelas ibu hamil prenatal gentle yoga di bebimart Karanganyar, dilaksanakan pada bulan Februari - April 2022. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 31 responden. Pengukuran kualitas tidur ibu menggunakan alat ukur kuesioner PQSI (Pittburgh Sleep Quality Index). Hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik responden ibu hamil trimester III sebagian besar memiliki usia 20-35 tahun 18 responden (58%), dengan pekerjaan swasta 12 respoden (38,7%) dan memiliki paritas primipara 22 responden (70,9%). Kualitas tidur menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang baik setelah melakukan  prenatal gentle yoga 24 responden (77,4%).
IMPLEMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA MASA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19 Siskana Dewi Rosita; Reni Puspita Sari
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 12, No 02 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v12i02.4928

Abstract

The Maternal Mortality Rate (MMR) is the main indicator of the success of maternal health services. In addition to assessing maternal health programs, MMR is also an indicator to assess community health status. The MMR in Karanganyar Regency in 2021 was 19 cases (164.89/100,000 KH), a significant increase compared to the MMR in 2020 of 65.9/100,000 KH. The causes of maternal death included 15 cases (78.9%) due to COVID-19, 3 cases (15.8%) of bleeding, and 1 case (5.3%) due to pre-eclampsia. The purpose of this study was to identify the application of CoC, which consists of the frequency and accuracy of delivery of pregnancy care, identification of delivery care, postpartum and infant care, and family planning. This is a descriptive study using a mixed method approach (quantitative and qualitative). The population of this study was determined using a purposive sampling technique and consisted of mothers who had babies aged 30 days or older. Data collection uses a MCH book and checklist. The data obtained was processed through editing, coding, and scoring processes and analyzed using the Microsoft Excel application. The results of the study revealed that 60% of respondents had ANC according to schedule and regularly in the first, second, and third trimesters of pregnancy; 100% of respondents gave birth assisted by health workers with a screening examination first; 55% of respondents received KF and KN care at least three times according to schedule; and 25% of respondents have become family planning acceptors. Keywords: Implementation, Comprehensive Care, New Normal
HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEJADIAN EDEMA PADA MASA KEHAMILAN Reni Puspita Sari; Ana Wigunantiningsih; kurnia Agustin; Siskana Dewi Rosita; Gipfel Remedina
Siklus : Journal Research Midwifery Politeknik Tegal Vol 12, No 02 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/siklus.v12i02.5047

Abstract

Abstrak Edema kaki atau pembengkakan pada kaki ditemukan sekitar 80% pada ibu hamil trimester III. Edema pada ekstrimitas merupakan salah satu tanda gejala pre eklampsi. Penyebab kematian ibu di Indonesia yaitu 28% perdarahan, 24 %  pre eklapsia/ eklampsia dan 11 % disebabkan karena infeksi. Senam hamil bermanfaat mengurangi bengkak pada kaki ibu secara bertahap dan membuat tubuh ibu menjadi lebih tenang dan rileks sehingga peredaran lebih lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan keikutsertaan senam hamil dengan kejadian edema pada masa kehamilan. Metode penelitian kuantitatif drngan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah Puskesmas Tasikmadu dengan jumlah sample 45 responden. Hasil penelitian menunjukan 65% (29 responden) yang mengikuti senam hamil tidak mengalami edema. Terdapat hubungan antara keikutsertaan senam hamil dengan kejadian edema, uji statistik menggunaka analisis chi square dan diperoleh nilai p = 0,000 atau sig-α = 0,05. Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara keikutsertaan senam hamil dengan kejadian edema pada ekstrimitas  dengan nilai P value 0,05.  Kata kunci: Senam hamil, Edema, Kehamilan    Abstrack Leg edema or swelling of the legs is found in about 80% of pregnant women in the third trimester. Edema in the extremities is one of the signs of pre-eclampsi symptoms. The cause of maternal death in Indonesia is 28% bleeding, 24% pre-eclampsia / eclampsia and 11% caused by infection. Pregnancy exercises are useful to reduce swelling in the mother's legs gradually and make the mother's body become calmer and relaxed so that circulation is smoother. The purpose of this study was to analyze the relationship between participation in pregnancy exercise with the incidence of edema during pregnancy. Quantitative research method with cross sectional approach. The population of this study was pregnant women in the Tasikmadu Health Center area with a sample of 45 respondents. The results showed that 65% (29 respondents) who participated in pregnancy exercise did not experience edema. There is a relationship between participation in pregnancy exercise with the incidence of edema, statistical tests using chi square analysis and obtained p value = 0.000 or sig-α. Conclusion There is a significant relationship between participation in pregnancy exercise and the incidence of edema in the extremities with a P value 0.05.