Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISA PENGARUH STRATA DESA SIAGA DAN FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI KABUPATEN KARANGANYAR: Ana Wigunantiningsih, Amin Sukoco, Luluk Nur Fakhidah* Ana Wigunantiningsih; Amin Sukoco; luluk nur fakhidah
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 18 No. 2 (2020): Jurnal PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kematian Neonatal adalah peluang kematian pada bulan pertama setelah lahir yaitu pada usia 0-28 hari. Tingginya angka kematian pada neonatal dibanding dengan bayi yang lebih tua disebabkan karena pada masa ini terjadi perubahan besar dari kehidupan dalam rahim. Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Karanganyar tahun 2018 sebesar 61 kasus mengalami penurunan signifikan dibanding tahun 2017 sebesar 113 kasus. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan Cross sectional. sampel yang digunakan adalah neonatal yang meninggal pada usia 0-28 hari selama tahun 2019 sejumlah 56 kasus yang mengisi kuesioner secara lengkap dan bersedia menjadi responden. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan bantuan aplikasi STATA versi 14.0 dengan taraf signifikasi sebesar α = 0,05.Dari 7 variabel penyebab kematian neonatal yang dilakukan analisa didapatkan 2 variabel mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kematian neonatal yaitu umur ibu dan status gizi ibu. Sedangkan faktor Faktor risiko jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan dan strata desa tidak memiliki hubungan bermakna dengan kematian neonatal. Ada pengaruh signifikan antara status gizi ibu hamil dan umur ibu dengan kejadian kematian neonatal. Kata kunci: Faktor penyebab, kematian neonatal, strata desa Analysis Of The Effect Of Village Siaga And The Cause Of Neonatal Mortality In The District Karanganyar Abstract Neonatal mortality is the chance of death in the first month after birth, at the age of 0-28 days. The high mortality rate in neonates compared to older babies because during this period there are major changes in life in the womb. The Infant Mortality Rate (IMR) Karanganyar Regency in 2018 was 61 cases, experiencing a significant decrease compared to 2017 which was 113 cases. This type of research is an observational analytic study with a cross sectional approach. The sample used was the neonatal who died at the age of 0-28 days during 2019, a total of 56 cases who filled out a complete questionnaire and were willing to become respondents. Data were analyzed by univariate and bivariate using the help of STATA version 14.0 application with a significance level of α = 0.05. From the 7 variables which were the causes of neonatal death, the analysis showed that 2 variables had a significant effect on neonatal mortality, maternal age and maternal nutritional status. Meanwhile, the risk factors for gender, occupation, income and village level did not have a significant relationship with neonatal mortality. There is a significant influence between the nutritional status of pregnant women and maternal age with the incidence of neonatal mortality Key words: Causative factors, neonatal mortality, level village
PENILAIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DENGAN MENGGUNAKAN KPSP DI PAUD WIJAYA KUSUMA PAPAHAN TASIKMADU KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih; Luluk Nur Fakhidah
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.058 KB) | DOI: 10.30591/japhb.v2i2.1441

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui status pertumbuhan dan status gizi anak dan  melakukan klasifikasi perkembangan pada siswa PAUD Wijaya Kusuma Papahan Tasikmadu Karanganyar. Target Luaran dari kegiatan ini adalah semua siswa dapat mengikuti kegiatan dan dilakukan pemeriksaan tumbang serta orang tua bersedia untuk mengisi lembar observasi tumbang dan menyerahkan tepat waktu sehingga data mengenai tumbang dapat diambil kesimpulan dan klasifikasi proses tumbang apakah kategori normal, atau keterlambatan. Hasil dari program kegiatan pengabdian masyarakat ini diperoleh 17 siswa yang mengikuti pemeriksaan 100%  termasuk dalam status gizi baik, 16 siswa (94%) memiliki tingkat perkembangan sesuai usia, 1 siswa (6%) belum sesuai usia.Kata kunci : Tumbang, Balita, KPSP
ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN BERDASARKAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA REMAJA PUTRI DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR Hastutik -; Ana Wigunantiningsih
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 1, No 01 (2016): MATERNAL II
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.751 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v1i01.601

Abstract

ABSTRACTThere are four major nutrition problems in Indonesia, namely, Chronic Energy Deficiency, Disorders Caused by Iodine Deficiency, Lack of Vitamin A, and Iron Deficiency Anaemia (Bapelkes Salaman, 2000). One of the groups which becomes malnutrition target is teenagers since in this period it often occurs iron deficiency anaemia, overweight and underweight. Nutritional status in teenagers is very important particularly in to female teenagers since they will be mothers and nutrition need becomes greater for the growth process. If nutrition consumption of the current condition is inadequate, it can cause malnutrition. One of the screening tools toward Chronic Energy Deficiency is by doing measurement of the upper arm circumference. This research is aimed at analysing the haemoglobin levels based on upper arm circumference of the female teenagers.The research method used was observational analysis through cross sectional approach. The research was conducted in STIKes Mitra Husada Karanganyar in January up to April2016. The sample in this research was the first semester students of D3 Midwifery Program Study of STIKes Mitra Husada Karanganyar which was 54 repondents by using accidental sampling. The data were analysed by chi square (X2).The research result shows that most haemoglobin levels which is 35 respondents (64.8%) do not suffer from anaemia (normal), that of upper arm circumference which is 30 respondents (55.6%) have normal size of upper arm circumference. The result of the computation by using chi square (X2) shows that p-value 0.065 (is greater than 0.05) so there is no significant relationship between haemoglobin levels and upper arm circumference.It can be concluded that there is no significant relationship between haemoglobin levelsand upper arm circumference.  Key Words: Analysis, Haemoglobin Levels, Upper Arm Circumference  ABSTRAKDi Indonesia ada empat masalah gizi yang utama yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), kekurangan Vitamin A (KVA), dan anemia gizi besi (Bapelkes Salaman, 2000). Salah satu golongan rawan gizi yang menjadi sasaran adalah remaja, karena pada masa ini sering terjadi masalah anemia defesiensi besi dan kelebihan atau kekurangan berat badan. Status gizi pada remaja sangat penting terutama remaja putri karena remaja putri merupakan calon ibu dan kebutuhan gizi bertambah untuk proses pertumbuhan.Bila pada masa ini konsumsi gizi tidak adekuat maka dapat mengakibatkan kurang gizi. Salah satu alat penapisan terhadap kekurangan energi kronis (KEK) adalah dengan melakukan pengukuran terhadap lingkar lengan atas (LILA). Tujuan penelitian ini adalah menganalisa kadar hemoblobin berdasarkan Lingkar Lengan Atas (LILA) pada remaja putri.Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian dilaksanakan di STIKes Mitra Husada Karanganyar pada bulan Januari - April 2016. Sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswi tingkat I Prodi D3Kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar yang berjumlah 54 responden dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis chi kuadrat (X2).Hasil penelitian menunjukkan kadar hemoglobin sebagian besar yaitu sebanyak 35 responden (64,8%) tidak menderita anemia (normal), LILA sebagian besar yaitu sebanyak30 responden (55,6%) mempunyai ukuran LILA normal. Hasil analisis dengan mengunakan chi kuadrat (X2) diperoleh bahwa p-value 0,065 (lebih besar dari 0.05) sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan LILA.Simpulan yang dapat diperoleh yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan LILA. Kata kunci: Analisis, Kadar Hb, LILA
FAKTOR PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2018 Amin Sukoco; Ana Wigunantiningsih
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 4, No 1 (2020): MATERNAL (JURNAL ILMIAH)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.902 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v4i1.764

Abstract

ABSTRAKRencana Strategis Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015 – 2019 menyatakan bahwa Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional. Pilar penguatan pelayanan kesehatan menggunakan pendekatan continum of care dan intervensi berbasis resiko, dimana ibu dan anak merupakan kelompok rentan karena merupakan kelompok dengan resiko terhadap kesakitan dan kematian. AKB di Indonesia pada tahun 2006 sebesar 26 per 1000 KH mengalami kenaikan tahun 2012 sebesar 32 per 1000 KH. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 mencapai 9,99 per 1000 kelahiran hidup sedangkan AKB di Kabupaten Karanganyar sebesar 12,7 per 1000 KH pada tahun 2017 termasuk 6 tertinggi jika dibandingkan dengan kabupaten lain di daerah Jawa Tengah dimana faktor penyebab AKB adalah BBLR. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bersifat retrospektif. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor penyebab kematian bayi. Data penelitian merupakan data sekunder yang diambil dari data aplikasi pencatatan laporan kematian ibu dan anak di Kabupaten Karanganyar tahun 2018 dan penelusuran berbagai jurnal dan sumber literasi lainnya. Hasil penelitian diperoleh jumlah kematian neonatal tahun 2018 di Kabupaten Karanganyar sebanyak 61 kasus, dengan penyebab terbanyak adalah BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) yaitu sebanyak 29 kasus (47,4%), diikuti oleh asfeksia sebanyak 14 kasus (23%), Sepsis dan kelainan masing-masing 4 kasus dan penyebab lain sebanyak 10 kasus (16,4%).Simpulan: Penyebab kematian tertinggi adalah BBLR sebanyak 47,4%. Kata kunci : Penyebab, Kematian, Bayi ABSTRACTThe National Medium-Term Development Strategic Plan for 2015 - 2019 states that the Healthy Indonesia Program is implemented with 3 main pillars namely the healthy paradigm, strengthening health services and national health insurance. The pillar of strengthening health services uses the continum of care approach and risk-based interventions, where mothers and children are a vulnerable group because it is a group with risks to illness and death. IMR in Indonesia in 2006 was 26 per 1000 KH, increasing in 2012 by 32 per 1000 KH. Infant Mortality Rate in Central Java Province in 2016 reached 9.99 per 1000 live births while IMR in Karanganyar Regency was 12.7 per 1000 KH in 2017 including the 6 highest compared to other districts in Central Java where the factor causing IMR is LBW This research uses a descriptive method that is retrospective. The variable in this study is a factor causing infant death. The research data is secondary data taken from the application data for recording maternal and child mortality reports in the Karanganyar district in 2018 and searching various journals and other literacy sources. The results obtained by the number of neonatal deaths in 2018 in Karanganyar district were 61 cases, with the most causes being LBW (Low Birth Weight Babies) as many as 29 cases (47.4%), followed by asfeksia as many as 14 cases (23%), Sepsis and abnormalities in 4 cases and other causes in 10 cases (16.4%).Conclusion: The highest cause of death is LBW as much as 47.4%. Key words: Causes, Death, Babies
ANALISIS KORELASI ANEMIA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTERI DI SMU I MUHAMMADIYAH KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih; Luluk Nur Fakhidah
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 4, No 2 (2020): Maternal (Jurnal Ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.066 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v4i2.799

Abstract

ABSTRAKAngka kejadian dismenore sangat besar. Di indonesia, angka kejadian dismenore mencapai 50% dari seluruh wanita yang mengalami mentruasi. Intensitas nyeri dismenore setiap wanita berbeda. Perbedaan rasa nyeri ini diakibatkan oleh berbagai hal antara lain kadar prostaglandin dalam tubuh, kelainan posisi rahim, kondisi psikologis wanita saat mesntruasi, adanya penyakit menahun dan anemia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan cara peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data primer. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kadar hemoglobin dan variabel terikatnya adalah kejadian disminore Responden yang digunakan adalah siswi kelas X yang berjumlah 60 orang. Taraf kesalahan yang ditentukan dalam penelitian ini adalah 5%. Berdasarkan hasil analisa menggunakan rumus chi square didapatkan interpretasi hasil X² hitung 9.491 X² tabel dan nilai p=0.023,  yang artinya ada hubungan antara anemia dengan kejadian disminore di SMA Muhamadiyah I Karanganyar. Dengan keeratan hubungan kurang kuat. Kesimpulan dari penelitian ini kondisi anemia dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya disminore atau ada hubungan yang bermakna antara anemia dengan tingkat disminore di SMA Muhammadiyah I Karanganyar Kata Kunci: Anemia, Dismenore ABSTRACTThe incidence of dysmenorrhea is very large. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhea reaches 50% of all women who experience menstruation. The pain intensity of dysmenorrhea for each woman is different. The difference in pain is caused by various things, including prostaglandin levels in the body, abnormal position of the uterus, the psychological condition of women during menstruation, the presence of chronic disease and anemia. This study used an analytic observational research design in which the researcher went directly to the field to collect primary data. The independent variable in this study was the hemoglobin level and the dependent variable was the incidence of dysminorrhea. The respondent used were student of 10th grade class as many as 60 people. The error rate determined in this study is 5%. Based on the results of the analysis using the chi square formula, the interpretation of the results of X ² count is 9,491 X ² table, p = 0.023, which means tgere is relationship between anemia and incidence of dysminorrhea in Senior High School Muhamadiyah I Karanganyar. With the relationship less strong. The conclusion of this study is that anemia can be a factor in the occurrence of dysminorrhea or there is a significant relationship between anemia and the level of dysminorrhea in Senior High School Muhammadiyah I Karanganyar.  Keywords: Anemia, Dysmenorrhea
HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTIK SWASTA PUSPITA HATI JUMAPOLO KARANGANYAR Nurhayati -; Ana Wigunantiningsih; Hastutik -
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 4 (2018): MATERNAL (JURNAL ILMIAH)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.44 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i4.703

Abstract

ABSTRACTPregnancy is generally develop normally and produce healthy babies at term birth through the birth canal, butsometimes not as expected. Therefore, service / care Antenatal Care (ANC) is an important way to monitor andsupport the well-being of the health of mother and fetus during pregnancy that gave birth to a healthy baby, justmonths with normal birth weight (Hani, 2011; Rukiyah, 2009). The purpose of this study was to determine therelationship of the regularity of antenatal care by weight newborns. The method used in the writing of this scientificpaper is a retrospective observational analytic approach. Research conducted in private practice midwives PuspitaHati Jumapolo, Karanganyar in March-April 2015. The samples were used that all maternal gestational age 37weeks by 28 respondents and the sampling technique is saturated sampling. Research instruments for regularityANC to look at the cards Mother and Child Health (MCH) belonging to the mother, and to weight newborns withspecial scales to weigh the baby using a baby. The results using the chi square analysis showed that the results ofthe calculation are 7,370 3,841 and the value of probability is 0,007 0,05 so that Ha Ho accepted and rejected.Showed no significant relationship between the ANC and the regularity of newborn weight, the level of therelationship between the ANC and the regularity of weight newborns included in the medium category. Conclusionsfrom this research that the more regular ANC visit mothers in the weight newborns are born to be normal.Keywords: Relationship,  ANC, Weight NewbornABSTRAKKehamilan pada umumnya berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melaluijalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Manfaat pelayanan/asuhan AntenatalCare (ANC) adalah untuk memonitoring dan mendukung kesejahteraan kesehatan ibu dan janin selama kehamilansehingga melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan lahir yang normal (Hani, 2011 ; Rukiyah,2009). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan keteraturan antenatal care dengan berat badan bayi barulahir. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah observasional analitikdengan pendekatan  retrospektif. Penelitian dilaksanakan di Bidan Praktik Swasta Puspita Hati Jumapolo,Karanganyar pada bulan Maret-April 2015. Sampel yang digunakan yaitu semua ibu bersalin dengan usia kehamilan37 minggu sebesar 28 responden dan teknik pengambilan sampel adalah jenuh sampling. Instrumen penelitianuntuk keteraturan ANC dengan melihat pada Kartu Ibu dan Anak (KIA) milik ibu, dan untuk berat badan bayi barulahir dengan menimbang bayi menggunakan timbangan khusus bayi. Hasil penelitian menggunakan analisis chikuadrat menunjukkan bahwa hasil perhitungan  adalah 7,370 3,841 dan nilai probabilitasadalah 0,007 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Menunjukkan ada hubungan yang signifikan antaraketeraturan ANC dengan berat badan bayi baru lahir, dengan tingkat keeratan hubungan antara keteraturan ANCdengan berat badan bayi baru lahir termasuk dalam kategori sedang. Simpulan dari penelitian ini yaitu semakinteratur ibu dalam melakukan kunjungan ANC maka berat badan bayi baru lahir yang dilahirkan akan normal.Kata Kunci: Hubungan, Keteraturan ANC, Berat Badan Bayi Baru Lahir
ANALISIS PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI IBU HAMIL TRIMESTER III Ana Wigunantiningsih; Luluk Nur Fakhidah
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 3, No 2 (2019): MATERNAL (JURNAL ILMIAH)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.59 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v3i2.762

Abstract

ABSTRACT Maternal mortality (AKI) Central Java province Indonesia in 2016 as 602 cases, decreased compared to the case in 2015 as much as 619 cases. Maternity planning and complications Prevention Program (P4K) is a breakthrough effort for the decline of maternal mortality and the death of newborns through increased access and quality of service, as well as activities to build potential communities in particular for the preparation and rescue actions for mothers and newborns. The purpose of this study is to know the influence of knowledge and attitudes towards mother behavior on labor planning and prevention of complications.The research used is an analytical observational with a cross sectional approach. The research was conducted in May 2018 in obstetrics laboratory STIKes Mitra Husada Karanganyar with the number of respondents sebanyak40 the birth mother 3rd trimester. The results of the study gained that knowledge has no correlation with the expectant mother attitude about the P4K with the value of R = 0,225 and the significance value 0.05 which is 0.162, there is correlation between an attitude with mother behavior about P4K or relation with value R = 0,048 and the signification of 0,004 0,005 and the Value 0.0448 at the rank of 0.40-0,5999 What can be achieved is the mother whom better attitude towards the better behavior about P4K. Keywords: 3rd trimester pregnancy, P4K ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2016 sebanyak 602 kasus, mengalami penurunan dibanding kasus tahun 2015 sebanyak 619 kasus. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi merupakan upaya terobosan untuk penurunan kematian ibu dan kematian bayi baru lahir melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan, sekaligus kegiatan membangun potensi masyarakat khususnya kepedulian msayarakat untuk persiapan dan tindakan penyelamatan untuk ibu dan bayi baru lahir. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap perilaku ibu tentang perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi. Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016 di laboratorium kebidanan STIKes Mitra Husada Karanganyar dengan jumlah responden sebanyak40 Ibu hamil Trimester III.Hasil dari penelitian didapatkan bahwa Pengetahuan tidak memiliki korelasi dengan sikap ibu hamil tentang P4K dengan nilai r=0,225 dan nilai signifikasin 0,05 yaitu 0,162 sedangkan Terdapat antara sikap dengan perilaku ibu tentang P4K terdapat korelasi atau hubungan dengan nilai r=0,048 dan signifikasi sebesar 0,0040,005 serta nilai 0,0448 berada pada rank korelasi 0,40-0,5999 memiliki korelasi dengan kekuatan sedang.Simpulan yang dapat diperoleh yaitu semakin baik sikap ibu terhadap P4K semakin baik pula perilakunya. Kata kunci: Hamil trimester III, P4K
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih; Luluk Nur Fakhidah
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 2 (2017): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.933 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i2.567

Abstract

ABSTRACT Anemia is a situation when the level of hemoglobin in red blood cells less than 11 gr%. The WHO says that 40% of maternal deaths in developing countries are associated with anemia in pregnancy. The results of the Rikesdas at 2013 the prevalence of anemia in Indonesia reached21.7%. According to the survey of household Health State data at 2012 that the prevalence of anaemia in pregnancy women of 50.5%.  The Research Design used was observational, ana- lytic approach of cross sectional. The method of sampling by a purposive sampling method. The sample in this research are pregnant women trimester III comes ANC at Obstetrics Labora- tory STIKes Mitra Husada Karanganyar in May 2016, has a KIA book and is willing to do the inspection of Hb a number of 36 respondents. Data analysis techniques using bivariat analysis techniques using the formula of Chi square.The results of the analysis of the data by using for- mulas Chi square with offeense 5% value significance obtained a factor of age pregnant women0.0160,05, paritas factor 0,1030.05, pregnancy spacing factor 0,073 0.05, and factor the way drinking iron tablets of 0,708 0.05 so that It can be concluded that there is no real influ- ence of parity, the distance between pregnancy and how drinking iron tablets with the incidence of anaemia in pregnant women trimester III. Factors that influence on the incidence of anemia is the mother’s age when she was pregnant. The older of the mothers age while pregnant in- creases the risk of getting to anemia. Keywords: Contributing Factor, Anemia, Pregnant women Trimester III  ABSTRAK Anemia merupakan keadaan dimana kadar hemoglobin dalam sel darah merah kurang dari 11 gr%. WHO menyampaikan bahwa 40% kematian ibu di negara berkembang berhubun- gan dengan anemia pada kehamilan. Hasil Rikesdas tahun 2013 prevalensi anemia di Indone- sia mencapai 21,7%. Menurut data Survei Kesehatan Rumah tangga tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 50,5%. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling.  Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan ANC Laboratorium Kebidanan STIKes Mitra Husada Karan- ganyar bulan Mei 2016, memiliki buku KIA dan bersedia dilakukan pemeriksaan Hb sejumlah36 responden. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis bivariat dengan menggunakan rumus Chi square.  Hasil analisa data dengan menggunakan rumus Chi square dengan tarafkesahalan 5% didapatkan nilai signifikansi faktor usia ibu hamil 0,0160,05, faktor paritas0,1030,05, faktor jarak kehamilan 0,0730,05, serta faktor cara minum tablet zat besi sebe- sar 0,7080,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara paritas, jarak kehamilan dan cara minum tablet besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia adalah umur ibu saat hamil. Semakin tua usia ibu saat hamil semakin meningkatkan resiko untuk mengalami anemia. Kata Kunci: Faktor Penyebab, Anemia, Ibu Hamil Trimester III 
FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih; Luluk Nur Fakhidah
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 2, No 1 (2017): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.322 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v2i1.571

Abstract

ABSTRACTInfant Mortality Rate (IMR) is the number of infants deaths under 1 year per 1000 live births. IMR in Karanganyar Regency at 2014 was 136 cases of 12,974 live births, increase at 2015 be 166 cases of live births 12,998 (Health Karanganyar Regency, 2016). The Infants  Birth Weight is influenced by various factors both internal factors and external factors. LOW BIRTH WEIGHT include a major factor of the increase in mortality, morbidity and disability neonates, infants and children as well as provide long-term impact against his life in the future, it is related to a decrease in the quality of development grown children that are caused due to the risk of LOW BIRTH WEIGHT compared with birth weight enough babies. Design research is observational analytic with cross sectional approach. The method of sampling is multi-stage random sampling. The sample in this research is the mother who gave birth with quite age mont gestational and have a book og mother and children health in Primary Health Care Health Departement of Karanganyar Regency with 60 respondens. The technique analysis of the data using a double liner regression. The results showed nutritional status has significance 0.000 0.05, that Ho denied and Ha was accepted, meaning that there is a real effect between the nutritional status of pregnant women against weight born babies. The value of significance on the mothers age of 0.300 0.05, pregnancy distance 0,4930.05, gravida 0.341 0.05 and the levels of Hb 0.337 0.05 Ho accepted and Ha rejected, meaning there is no real influence among age, spacing the pregnancy, gravida, and the levels Hb of pregnant women against weight born babies. The nutritional Status of pregnant women have a real influence against weight born who was born. Keywords: Internal Factors, Weight Born BabiesABSTRAKAngka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah kematian   bayi di bawah usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. AKB di Kabupaten Karanganyar pada tahun 2014 sebesar 136 kasus dari 12.974 kelahiran hidup, mengalami  peningkatan pada tahun 2015 menjadi 166 kasus dari 12.998 kelahiran hidup (Dinkes Kabupaten Karanganyar, 2016). Berat Badan Lahir bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal.  BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa depan, hal ini berkaitan dengan penurunan kualitas tumbuh kembang anak yang disebabkan karena faktor resiko BBLR dibandingkan dengan bayi dengan berat badan lahir cukup. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan metode multi-stage random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan dengan usia kehamilan cukup bulan dan memiliki buku KIA di puskesmas wilayah kerja dinas kesehatan Kabupaten Karanganyar dengan jumlah sampel 60. Teknik analisis data menggunakan regresi  liner ganda. Hasil Penelitian menunjukkan status gizi mempunyai  nilai signifikansi 0,000 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada yang pengaruh yang nyata antara status gizi  ibu hamil terhadap berat badan lahir bayi. Nilai signifikansi pada faktor usia ibu  0,300 0,05, jarak kehamilan 0,493 0,05, gravida 0,341 0,05 dan kadar Hb 0,337 0,05  maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang nyata antara usia, jarak kehamilan, gravida kadar Hb ibu hamil terhadap berat badan  lahir bayi. Status Gizi ibu hamil mempunyai pengaruh yang nyata terhadap berat badan lahir yang dilahirkan.Kata Kunci: Faktor Internal, Berat Badan Lahir Bayi
GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih; Amin Sukoco
Jurnal Ilmiah Maternal Vol 5, No 1 (2021): Maternal (Jurnal ilmiah)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.286 KB) | DOI: 10.54877/maternal.v5i1.825

Abstract

Breast milk (breast milk) has many benefits. Breast milk is the main source of nutrition for babies. Breastfeeding reduces infant morbidity, helps optimize children’s development and intelligence.The percentage of exclusive breastfeeding patterns decreases with increasing age of the baby.The percentage of exclusive breastfeeding in Central Java province in 2019 reached 79.7%.Meanwhile, the percentage of exclusive breastfeeding in Karanganyar district only reached64.1%. The research design was analytic observational with cross sectional approach. Thisresearch was conducted in the Health Centers at Sub District Level of Karanganyar District,precisely at the Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Kebak Kramat I, Matesih and Tawangmanguhealth centers. The sampling technique used Accidental sampling method. The sample in thisstudy was 55 breastfeeding mothers who had babies aged 6-12 months. The variables in thisstudy were exclusive breastfeeding for infants using a questionnaire. The results showed thatbabies who were not breastfed from birth were 7.3%, babies who were partially breastfed were32.7% and babies who were exclusively breastfed were 60%.Keywords: Exclusive breastfeeding, DescriptionABSTRAKASI (Air Susu Ibu) memiliki banyak manfaat. ASI menjadi sumber gizi utama bagi bayi. Pemberian ASI menurunkan angka morbiditas bayi, membantu mengoptimalkan perkembangandan kecerdasa anak. Persentase pola menyusui eksklusif mengalami penurunan seiringdengan bertambahnya usia bayi. Pesentase pemberian ASI eksklusif di provinsi Jawa Tengahtahun 2019 mencapai 79,7%. Sedangkan persentase pemberian ASI eksklusif di kabupatenKaranganyar baru mencapai 64,1%. Rancangan penelitian ini adalah observasional analitikdengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah puskesmas kabupaten Karanganyar, tepatnya di Puskesmas Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, Kebak Kramat I, Matesih dan Tawangmangu. Tehnik pengambilan sampel dengan metode Accidental sampling. Sampeldalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan berjumlah55 responden. Variabel dalam penelitian ini yaitu pemberian ASI eksklusif pada bayi denganalat ukur angket. Hasil penelitian diketahui bahwa bayi yang tidak diberikan ASI sejak lahirsebesar 7,3%, bayi yang mendapatkan ASI parsial sebanyak 32,7% dan bayi yang diberikanASI eksklusif sebanyak 60%. Kata Kunci: ASI eksklusif, Deskrips