Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROFIL PERILAKU MASYARAKAT TENTANG PERSIAPAN OBAT DAN PENCARIAN INFORMASI TEMPAT TUJUAN SEBELUM BEPERGIAN Elida Zairina; Noor Annisa Mones; Nadhifah Dhia Zahrah; Firdausa Rahmah; Naufal Hafizalwan; Lilla Sapta Ratri; Fitri Amalia Siswanto; Diyna Rusayliya Purwanto; Yusuf Alif Pratama; Yuhan Adelina Wihda Fikriyah; Balqis Sofea Binti Borhan
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Farmasi Komunitas
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.487 KB) | DOI: 10.20473/jfk.v6i2.21847

Abstract

Pada era globalisasi, banyak orang bepergian dengan berbagai keperluan, terutama perjalanan liburan. Peningkatan jumlah perjalanan memicu banyaknya orang yang bepergian  terkena penyakit selama atau setelah melakukan perjalanan. Hal ini disebabkan orang-orang tersebut kurang memiliki pengetahuan tentang pre-travel health preparation. Untuk mengetahui tingkat kesiapan masyarakat terkait kesehatan sebelum bepergian, dilakukan survei di Terminal Bus Bungurasih, Sidoarjo pada bulan September 2019. Penelitian ini didesain secara cross-sectional dengan 150 responden. Pengambilan data dilakukan secara accidental sampling dengan instrumen kuesioner. Dari data survei, diperoleh hasil sebesar 56,7% responden melakukan pencarian informasi terkait tempat tujuan dimana jumlah laki-laki (n=49) lebih banyak daripada perempuan (n=36). Jenis informasi yang dicari responden terkait tempat tujuan paling banyak adalah perihal transportasi (47,3%). Responden yang tidak mencari informasi mengenai tujuan perjalanan (38,7%) umumnya merasa sudah memiliki persiapan yang cukup. Obat pribadi yang paling banyak dibawa pada saat perjalanan adalah minyak kayu putih (n=39) dan sebanyak 46 dari 69 responden mengalami gangguan kesehatan selama perjalanan berupa pusing. Dari hasil survei dapat disimpulkan bahwa perbekalan selama perjalanan terkait dengan obat-obatan tiap individu berbeda tergantung dari tujuan perjalanan. Selain itu, beberapa wisatawan membutuhkan waktu persiapan lebih lama tergantung dari jarak dan tujuan perjalanan.
Pelatihan pembuatan pangan fungsional dari jambu merah, mengkudu dan daun kelor untuk meningkatkan kesehatan lansia di desa Pandansari. Poncokusumo, kabupaten Malang Devanus Lahardo; Hilkatul Ilmi; Suryanto Suryanto; Firmansyah Ardian Ramadhani; Agus Pratiwi; Yusuf Alif Pratama; Wiwied Ekasari; Maria Lucia Ardhani Dwi Lestari; Andang Miatmoko; Rosita Handayani; Retno Sari; Aty Widyawaruyanti
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21979

Abstract

AbstrakDesa Pandansari mempunyai potensi hasil pertanian melimpah terutama mengkudu, kelor, jahe, sereh dan jambu biji. Permasalahan yang terjadi adalah hasil panen yang tidak terserap di pasaran yang akan menjadi limbah karena belum dimanfaatkan dengan baik. Pengolahan hasil pertanian menjadi pangan fungsional menjadi peluang karena dapat meningkatkan nilai tambah dan nilai manfaat dari produk tersebut untuk kesehatan terutama bagi penduduk usia lanjut. Tim dosen Fakultas Farmasi UNAIR dengan keahlian dan kompetensi keilmuan yang dimiliki memanfaatkan aneka hasil sumber daya alam itu menjadi produk yang bernilai tinggi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pegetahuan dan ketrampilan tentang manfaat hasil pertanian dan bagaiamana mengolahnya menjadi pangan fungsioanal. Tim PkM bekerjasama dengan PKK, Kader Kesehatan dan badan relawan kebakaran dan kebencanaan (BALAKARCANA). Kegiatan dilakukan Minggu, 6 Agustus 2023 di balai desa Pandansari dengan peserta 32 orang. Materi yang disampaikan adalah cara memanfaatkan sumber daya alam , cara memanfaatkan buah atau tanaman herbal yang sudah dipanen dan cara mengemas produk. Untuk praktek yang diberikan adalah beberapa produk hasil inovasi yaitu pembuatan stik daun kelor, simplisia kering mengkudu, jus jambu biji dan sirup jahe plus. Dari hasil pre dan post test, didapatkan bahwa skor rata-rata meningkat dari 63,5 menjadi 77,9. Hal tersebut menunjukkan terjadi penambahan pengetahuan saat dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Saat pelaksanaan peserta terlihat antusias dalam mengikuti praktik, mereka berharap pelatihan seperti ini sering dilakukan supaya semakin banyak warga yang mengetahui bahwa tanaman yang dapat dimanfaatkan terutama untuk pendukung kesehatan lansia. Kata Kunci : lansia; obat tradisional; olahan pangan; pelatihan AbstractPandansari Village has the potential for abundant agricultural products, especially noni, moringa, ginger, lemongrass and guava. The problem that occurs is that the harvest is not absorbed in the market which will become waste because it has not been utilized properly. Processing agricultural products into functional food is an opportunity because it can increase the added value and beneficial value of these products for health, especially for the elderly population. UNAIR Faculty of Pharmacy lecturer team with their expertise and scientific competence utilizes various natural resources into high-value products. This community service activity aims to provide knowledge and skills about the benefits of agricultural products and how to process them into functional food. The PkM team collaborated with PKK, Health Cadres and the fire and disaster volunteer body (BALAKARCANA). The activity was held on Sunday, August 6, 2023 at Pandansari village hall with 32 participants. The material presented was how to utilize natural resources, how to utilize harvested fruit or herbal plants and how to package products. For the practice given are some innovative products, namely the making of moringa leaf sticks, dried noni dried simplisia, guava juice and ginger plus syrup. From the pre and post test results, it was found that the average score increased from 63.5 to 77.9. This shows that there is an increase in knowledge when community service activities are carried out. During the implementation, the participants seemed enthusiastic in participating in the practice, they hoped that training like this was often carried out so that more and more residents knew that plants could be utilized, especially for supporting the health of the elderly..Keywords: elderly; traditional medicine; food processing; training