Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengembangan komponen kompetensi kewargaan dalam buku teks Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Dikdik Baehaqi Arif
Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.068 KB) | DOI: 10.21831/civics.v13i1.11076

Abstract

This essay was aimed at describing the development of civic knowledge, civic skill and civic disposition on textbooks for junior high school namely “Belajar Memahami Kewarganegaraan 1, 2 and 3”. Based on content analysis, it can be conducted that civic education element was developed through teaching material presented accompanied by features, such as additional boxes, every chapter including pictures, law corner, info, public figures, and citizenship dictionary. In addition to presentation of civic skill related teaching material, box of “uji kompetensi” was utilize to enhance civic skill competences. Civic disposition was enhanced by inserting national values as well as up-held-values but conceptually.
Implementasi Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta Rianny Puspita; Dikdik Baehaqi Arif
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.028 KB) | DOI: 10.12928/citizenship.v4i1.6283

Abstract

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Dalam masyarakat majemuk, tersimpan kekuatan yang sangat besar berupa beragam adat istiadat, agama dan kepercayaan, bahasa yang berjenis-jenis yang menjadi pengikat kelompok-kelompok masyarakat untuk bersatu menentang penjajahan. Namun, kemajemukan juga memicu timbulnya konflik antar kelompok masyarakat. Dalam lembaga pendidikan rentan akan munculnya konflik yang berkaitan dengan deskriminasi etnis, gender, budaya dan paham agama. Penelitian ini berusaha mengetahui peranan lembaga pendidikan yang memiliki siswa-siswi yang berbeda latar belakang terutama fokus pada implementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika di lingkungan sekolah sebagaimana direkomendasikan oleh UNESCO. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus, lokasi penelitian di lakukan di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, subyeknya ialah kepala sekolah, guru, dan siswa-siswa di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sedangkan yang menjadi objeknya adalah kebijakan kepala sekolah dalam mengimplementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika di sekolah, peran guru dalam proses pembelajaran yang mengembangkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika di sekolah dan praktik siswa dalam mengimplementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika . Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan reduksi data, klasifikasi data, penyajian data, penafsiran data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika telah diimplementasikan di lingkungan SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta melalui kebijakan kepala sekolah yang mendukung nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, proses pembelajaran di kelas PPKn yang memperkuat nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, dan diterapkan dalam perilaku keseharian siswa yang menjunjung nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
MEMBANGUN KEPEMIMPINAN PROFETIK KADER IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH Nika Sari; Dikdik Baehaqi Arif
Civis : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 9, No 1 (2020): JANUARI 2020
Publisher : FPIPSKR Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/civis.v9i1.6081

Abstract

Artikel ini membahas upaya pimpinan cabang IMM dalam membangun kepemimpinan profetikkader IMM. Kepemimpinan profetik yang merujuk pada sifat-sifat Rasululla SAW perludikembangkan karena beberapa fenomena kepemimpinan yang jauh dari nilai-nilai sidiq, amanah,tabligh, dan fathonah, sehingga memanfaatkan kepemimpinan itu untuk kepentingan sendiri.Melalui kepemimpinan profetik, kader IMM akan mampu menyelesaikan persoalan-persoalankehidupan yang dihadapi baik sosial, politik, ekonomi dan budaya dengan sistem yang lebihberkeadilan dan berlandaskan iman. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di IMMCabang Djazman Al-Kindi Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upayapimpinan cabang dalam membangun kepemimpinan profetik dilakukan melalui tahappenyusunan perencanaan konsep, program kerja, pelaksanaan program kerja hingga pada tahaptindak lanjut pasca pelaksanaan program kerja. Program kerja yang dipandang dapat membangunkepemimpinan profetik kader antara lain: Darul Arqam Dasar, galang dana, sekolah rakyat, desabinaan, diskusi, perisai merah, pembinaan Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah, danrapat rutin yang diawali dengan pembacaan kalam Illahi dan kuliah tujuh menit. Program kerjatersebut diturunkan untuk membangun kepemimpinan profetik kader yang ditandai olehkarakteristik hidup berdasarkan iman, berorientasi ibadah sebagai visi dan misi, sifat-sifatketeladanan Rasulullah dan humanis. Kata kunci: IMM, kepemimpinan profetik, kader, humanisasi, liberasi, transendensi
PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS BERBASIS BUDAYA SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH TOBOALI BANGKA SELATAN Yolanda Augita; Dikdik Baehaqi Arif
Academy of Education Journal Vol 13 No 2 (2022): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.352 KB) | DOI: 10.47200/aoej.v13i2.907

Abstract

Character education in Indonesia is increasingly being eroded by the progress of the times. Therefore, it is very important to implement character education in Indonesia as an effort to give good habits to students. The purpose of this study was to determine the implementation of strengthening the religious character of students based on school culture at SMP Muhammadiyah Toboali, South Bangka Regency. This study uses a qualitative research type. Data collection techniques were carried out by interview and documentation. The results showed that 1) SMP Muhammadiyah Toboali applied the five main character values ​​of PPK. 2) Religious character becomes the flagship PPK program in schools. 3) There are obstacles in the implementation of strengthening the religious character of students, both constraints from the students themselves and constraints from limited time and facilities from the school. 4) The solution in dealing with these obstacles is to establish cooperation between the school and parents to fortify students to always carry out religious activities.
Pengembangan Kebajikan Kewargaan (Civic Virtue) dalam Masyarakat Multikultural Indonesia: Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dikdik Baehaqi Arif
Journal Civics and Social Studies Vol 1, No 1 (2017): Journal CSS VOL 1 NO 1 2017
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1189.168 KB) | DOI: 10.31980/2655-7304.v1i1.75

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan di persekolahan (school civic education)berperan penting dalam mengembangkan budaya kewargaan (civic culture) yang diperlukandalam rangka membangun sistem politik demokrasi. Sebagai program kurikuler pada tingkatpendidikan dasar dan menengah, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan berorientasiuntuk mempersiapkan warga negara muda agar memiliki kemampuan untuk terlibat danberpartisipasi aktif dalam masyarakat politik. Pada masyarakat Indonesia yang multikultural,budaya kewargaan perlu dibangun di atas fondasi kebajikan kewargaan dan komitmenkewargaan berdasarkan nilai dasar Pancasila. Tulisan ini membahas peran pendidikankewarganegaraan dalam mengembangkan kebajikan kewargaan sebagai komponen pentingbudaya kewargaan dalam masyarakat multikultural Indonesia
Penanaman karakter religius remaja putus sekolah di balai perlindungan dan rehabilitasi sosial remaja Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Elvina Yuniarti; Dikdik Baehaqi Arif
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 22 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 22 No. 1 Oktober 2022
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v22i1.22413

Abstract

Remaja putus sekolah yang tidak mendapatkan pendampingan cenderung memiliki perilaku menyimpang dalam lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penanaman karakter religius di BPRSR DIY untuk membentuk remaja menjadi warga negara yang berkarakter religius. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :(1)Aspek keyakinan dilakukan melalui bimbingan keagamaan setiap pagi dengan materi praktik sholat, membaca iqra dan al-Qur’an. Untuk agama kristen, kegiatan yang dilakukan pembimbing menjelaskan kitab Injil dan setiap hari minggu pagi, remaja yang beragama kristen diwajibkan berangkat ke gereja untuk melaksanakan kebaktian.(2)Aspek kepribadian dilakukan melalui penanaman rasa untuk saling memberi dengan cara bersedekah, infaq pada setiap hari jumat.(3)Aspek penghayatan dilakukan melalui kegiatan bintal agama setelah sholat magrib di masjid, para remaja diajarkan oleh ustad maupun guru agama mengenai nasihat agama seperti segala yang kita miliki di dunia ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.(4)Aspek pengetahuan dilakukan melalui pemberian hafalan surat pendek, tuntunan sholat, praktik adzan dan praktik sholat jenazah.(5)Aspek pengamalan dilakukan melalui pemberian materi akhlak dan akidah. Remaja diajarkan untuk saling tolong menolong dan selalu bersikap jujur dalam segala perkataan dan perbuatan.
Urgensi Mata Kuliah Pengembangan dan Praktik Pembelajaran PPKn pada Calon Guru Sekolah Dasar Lisa Retnasari; Suyitno Suyitno; Dikdik Baehaqi Arif; Suroto Suroto
Journal of Moral and Civic Education Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/8851412622022700

Abstract

Civic Education is a compulsory subject that must be taken by students from elementary school to college to create a smart and good generation. However, it is often underestimated due to the paradigm of a boring subject. As prospective elementary school educators, students certainly need to equip themselves to create professional competence, namely mastery of teaching material comprehensively and broadly. This is done through the P3PPKn elementary school course in semester IV. The purpose of this study was to determine and analyze the understanding of the basic concepts of elementary school Civics for prospective educators through the P3PPKn SD course. The research method used is descriptive qualitative. The research subjects were PGSD FKIP UAD fourth-semester students by random sampling. Data collection techniques were observation, interviews with questionnaires, and documentation. Data analysis techniques using data triangulation. The results of the research are that PGSD FKIP UAD students have a good level of understanding of the basic concepts of elementary school Civics. This is indicated by the number of respondents agreeing with the importance of prospective educators understanding the concept material of Civics comprehensively. To avoid misconceptions in the delivery of material. Given the new paradigm, namely to form civic intelligence, civic responsibility, and civic participation. In addition, the basic concepts of Civics material based on the findings are Pancasila, Unity in Diversity, UUD NRI 1945 and NKRI which must be the main knowledge of prospective elementary school educators. Prospective educators through P3PPKn courses not only learn about the concept of material but how to teach it through the learning design that has been prepared. Therefore, the quality of P3PPKn courses is important to improve in preparing professional educators by the challenges of the times.