Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMAKNAAN KECANTIKAN SEBAGAI PUTIH JEPANG DALAM IKLAN SHINZUI BODY CLEANSER Anggry Windasari; Amida Yusriana; Mutia Rahmi Pratiwi
Informasi Vol 47, No 1 (2017): INFORMASI
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.165 KB) | DOI: 10.21831/informasi.v47i1.13614

Abstract

The Beauty Concept is changing from time to time, from the classic beauty that walksin harmony with the nature to the subjectivity of postmodern beauty. Nevertheless,the beauty standard is often constructed by the media by using certain type of models.The problem is this one standard is applied into all over the world. Indonesia is noexception. The Shinzui Body Cleanser’s advertisement is one of the advertisementthat construct this standard into consumer’s mind. This advertisement claims to bemade by Japanese nature’s extracts and identified beauty as Japanese woman’s whiteskin. Thus, this research aims to know how the consumer’s reseption analysis towardsthe concept of beauty in the Shinzui advertisement are. This research uses receptionanalysis method by interviewing particular respondents. It uses the Encoding DecodingModel by Stuart Hall. Based on the theory, the result shows there are three categoriesin this advertisement. One person in the category of Dominant Hegemonic, one personin the category of Negotiated Reading and two persons in the category of OppositionalReading.AbstrakKonsep kecantikan terus mengalami perubahan, dari kecantikan klasik yang senadadengan alam hingga kecantikan postmodern yang begitu subyektif. Meskipun demikian,standar kecantikan seringkali dikonstruksi oleh media melalui penggunaan model– model perempuan dengan tipe tertentu. Yang menjadi persoalan adalah saat satustandar kemudian digunakan di seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia yang mengalamipergeseran standar kecantikan. Iklan Shinzui Body Cleanser merupakan salah satuiklan yang membangun konstruksi tersebut kepada target konsumen Indonesia. Iklanini menggunakan bahan – bahan alami Jepang dan berupaya mengidentikan kecantikansebagai kulit putih wanita Jepang. Maka penelitian ini berusaha mengetahui bagaimanaanalisis resepsi konsumen terhadap konsep kecantikan iklan Shinzui. Penelitian inimenggunakan metode analisis resepsi dengan melakukan wawancara kepada respondenyang telah memenuhi kriteria tertentu. Teori yang digunakan adalah Teori Interpretasidan Negosiasi Makna oleh Stuart Hall. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 3 kategoriresepsi dalam iklan Shinzui pada penonton. Satu orang dalam kategori DominantHegemonic, satu orang dalam kategori Negotiated Reading dan dua orang dalamkategori Oppositional Reading.
The Identification of Persuasive Educational Message About Covid-19 Issue in New Media Mutia Rahmi Pratiwi; Kheyene Molekandella Boer; Teddy Dyatmika; Amida Yusriana
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 14, No 1 (2021): (Accredited Sinta 2)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v14i1.7663

Abstract

Indonesia has becoming one of the countries with highest rate in Covid-19 transmission and part of 15 biggest countries in the world with highest death rate because of it. Various efforts have been conducting to persuade people such as delivering the Covid-19 education messages by new media TikTok.  This research is a qualitative research with content analysis as the method. The object choosen are three video in new media TikTok that come from the point of view of the health workers, family of the health workers and society. The theory used is The Persuasive Theory. The results show that the persuasive carried out through the research object used an evidence-based approach, using humor and based on diction. Based on diction is carried out from the side of the health worker family members. Based on the evidence is carried out from the point of view of people affected by the virus. The humor approach is carried out from the perspective of medical personnel. The message structure contained in the video object shows uniformity, including the presentation of messages consisting of one-sided, the order in which the message is presented using the climax flow and drawing conclusions that indicate the message is expressed or addressed directly.
Peran Pengawasan Orangtua Pada Anak Pengguna Media Sosial Mutia Rahmi Pratiwi; Mukaromah Mukaromah; Wulan Herdiningsih
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 22 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangungan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.153 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v22i1.73

Abstract

The amount of social media user in Indonesia is highly increasing, both for adult and children such as the elementary school student. The social media have its own policy about the age restriction to legally access the social media and elementary student is not one of them. Nevertheless, the datas show that elementary school student is one of the active user in social media. Cyberbullying and cyberporn are the impact of those unideal condition. This problem brings another concern to the parents of elementary school student user. The aim of this research is to describe the parents’s surveillance role towards the under age user. This research used the phenomenoogy method. While the results show that the parents’s surveillance role is only in the preventive stage without further analysis into the social media itself. The parents become supervisor in several conditions: the social media using restriction, being friend to their children in the social media, limiting the internet data, approaching personally and using the religious approachment. The result of this research can be the reference for the parents in educating their children in using the social media. For the future research, strongly recommended to search for the relationship of the parent’s supervising role and the school in minimalizing the bad impact of the internet and social media for the children.Keywords: Media Literation, Social Media, Children, Parents ABSTRAKJumlah pengguna media sosial di Indonesia terus meningkat, tidak hanya dari kalangan dewasa namun juga anak-anak SD. Media sosial memiliki kebijakan terkait batasan umur yang dilegalkan sebagai pengguna dan anak SD tidak termasuk bagian di dalamnya. Namun data justru menunjukan bahwa anak SD kini menjadi pengguna aktif media sosial dan hal ini berimbas pada munculnya cyberbulling hingga postingan anak SD yang memuat unsur cyberporn. Persoalan ini membawa keprihatinan tersendiri bagi orang tua yang memiliki anak SD selaku pengguna internet dan pemilik akun media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran pengawasan yang dilakukan orangtua terhadap anak pengguna media sosial. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengawasan orangtua masih di tataran preventif tanpa mengkaji lebih mendalam mengenai isi media sosial itu sendiri. Orangtua memposisikan diri sebagai pengawas anak dengan beberapa cara, yaitu: penerapan aturan penggunaan yang ketat, berteman dengan anaknya di media sosial, pembatasan kuota, pendekatan personal dan menggunakan unsur KeTuhanan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi orangtua dalam mengedukasi anak saat menggunakan internet dan media sosial. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti hubungan pengawasan orangtua serta pihak sekolah dalam meminimalisir dampak buruk internet dan media sosial bagi anak-anak.Kata kunci: Literasi Media, Media Sosial, Anak, Orangtua
Refleksi Citra Universitas Dian Nuswantoro Melalui Unggahan di Akun @udinus_smg Mutia Rahmi Pratiwi; Swita Amalia Hapsari; Amida Yusriana
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 23 No 2 (2019): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.435 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v23i2.104

Abstract

Instagram has a role for the purpose of personal branding and company branding. Educational institutions use Instagram to inform the activities and achievements as a form of digital promotion. Dian Nuswantoro University is the third best private university in Indonesia and has been using Instagram with an account @udinus_smg since 2016. This research was conductedelv with the aim to describe the reflection of the image carried out by Dian Nuswantoro University through its upload on the Instagram account @udinus_smg during 2017 until 2018. The method used in this research is content analysis. The results showed that in 2017 there were 202 uploads and in 2018 there were 351 uploads. Based on the imaging dimension, content in 2017 contains more of it than in 2018. The dominance of the imaging dimension that appears on the @udinus_smg is at the relationship level, namely: 201 uploads in 2017 and 74 uploads in the year 2018.Keyword: instagram, image dimensions, relationship ABSTRAKInstagram memegang peranan penting di ranah tujuan personal branding dan company branding. Institusi pendidikan menggunakan instagram untuk menginformasikan kegiatan dan prestasi yang diperoleh sebagai bentuk promosi digital. Universitas Dian Nuswantoro merupakan Universitas Swasta terbaik nomot tiga se-Indonesia dan menggunakan instagram dengan nama akun @udinus_smg sejak tahun 2016. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan refleksi citra yang dilakukan Universitas Dian Nuswantoro melalui unggahan-nya di akun instagram @udinus_smg pada tahun 2017 dan 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2017 terdapat 202 unggahan dan pada tahun 2018 terdapat 351 unggahan. Berbasis pada dimensi pencitraan, konten di tahun 2017 lebih banyak memuat dimensi pencitraan daripada tahun 2018. Dominasi dimensi pencitraan yang muncul dalam unggahan di akun @udinus_smg berada pada tataran relationship, yaitu: sebanyak 201 kali unggahan di tahun 2017 dan sebanyak 74 kali unggahan pada tahun 2018.Kata Kunci: instagram, dimensi citra, relationship
Analisis Naratif sebagai Kajian Teks Pada Film Mutia Rahmi Pratiwi; Yenny Aulia
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 24 No 2 (2020): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46426/jp2kp.v24i2.139

Abstract

Communication can be conveyed through various media, including films. The message contained in the film is based on the reality that emerges and becomes a picture of phenomena in everyday life. Ideally, films collaborate the power of visual and audio so that the message is appropriately portrayed. The 27 Steps of May film is a film that portrays sexual violence in adolescents and is only supported by the power of visual not audio. The selection of the film was carried out against the backdrop of the lack of films which explicitly recounted the traumatic impact of victims of violence dominated by visual force. This study aims to describe how the 27 Steps of May film tells the traumatic impact where the method used is a qualitative narrative analysis from Tzvetan Todorov. The results showed that there were five narrative structures, namely: initial conditions, conditions of balance, order, Disruption of balance, awareness of disturbances, attempts to correct disturbances, restoration of balance, creating order again. In this study, visualization of non-verbal code signs related to traumatic post-traumatic stress disorder was shown by the actors in the film, the non-verbal code was in the form of gestures, eye contact, facial expressions, and emotions. Keywords: narrative structure, post trauma stress disorder, non verba codel, and film. ABSTRAK Komunikasi dapat disampaikan melalui berbagai media, termasuk film.Pesan yang terkandung dalam film berdasar pada realitas yang muncul dan menjadi gambaran fenomena di kehidupan sehari-hari.Idealnya, film mengkolaborasikan kekuatan visual dan audio sehingga pesan tergambarkan secara menarik. Film 27 Steps of May merupakan film yang menggambarkan kekerasaan seksual pada remaja dan hanya didukung dari kekuatan visual bukan audio. Pemilihan film ini dilakukan dengan latar belakang minimnya film yang secara tersurat menceritakan dampak traumatik korban kekerasan yang didominasi dengan kekuatan visual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana film 27 Steps of May menceritakan dampak traumatis dengan metode analisis naratif kualitatif dari Tzvetan Todorov. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat lima struktur narasi, yaitu: kondisi awal, kondisi keseimbangan, keteraturan, gangguan (disruption) terhadap keseimbangan, kesadaran terjadi gangguan, upaya untuk memperbaiki gangguan, pemulihan keseimbangan, menciptakan keteraturan kembali. Pada penelitian ini ditemukan visualisasi berbagai tanda kode non verbal terkait traumatic post traumatic stress disorder yang ditunjukkan oleh pemeran dalam film, berupa:gerak isyarat, kontak mata, ekspresi wajah, dan emosi. Kata kunci: struktur narasi, post trauma stress disorder, kode non-verbal, dan film.
EDUKASI KOMUNIKASI KELUARGA TERKAIT PENANGANAN “SIBLING RIVALRY” MELALUI NEW MEDIA TIKTOK Khoridatun Nafi'ah; Mutia Rahmi Pratiwi
Jurnal Komunikasi dan Kajian Media Vol 6, No 1 (2022): JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jkkm.v6i1.4899

Abstract

Abstract: TikTok’s social media not only offers entertainment but becomes one of the modern family education media. Family education content is needed, but not many provided it is “sibling” related content. The existence of Rensia Sanvira’s TikTok account which provides “sibling” family communication education is an opportunity for parents to gain knowledge in it. The purpose of this study is to identify educational content on Rensia Sanvira’s TikTok account based on the nurturing aspect so that an ideal “sibling” family communication picture can ben known. This research uses a qualitative approach with content analysis methods. The results showed that the educational content on Rensia Sanvira’s TikTok account provided theoretical and practical family communication education, and  prioritizes justice for every child. Keywords: TikTok, Educational Media, Sibling Abstrak: Media sosial TikTok tidak hanya menawarkan hiburan namun menjadi salah satu media edukasi keluarga kekinian. Konten edukasi keluarga yang sangat dibutuhkan, namun tidak banyak yang menyediakannya adalah konten terkait “sibling”. Adanya akun TikTok Rensia Sanvira yang memberikan edukasi komunikasi keluarga “sibling” menjadi kesempatan orang tua untuk mendapatkan pengetahuan didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi konten edukasi pada akun TikTok Rensia Sanvira berdasarkan aspek nurturing sehingga dapat diketahui gambaran komunikasi keluarga “sibling” yang ideal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten edukasi pada akun TikTok Rensia Sanvira memberikan edukasi komunikasi keluarga “sibling” secara teoritis dan praktek, serta mengedepankan keadilan pada masing-masing anak. Kata kunci: TikTok, Media Edukasi, Sibling
VERBAL ABUSE PADA KOLOM KOMENTAR DI LAMAN INSTAGRAM TRANSPUAN Delfa Ayu Adelia; Mutia Rahmi Pratiwi
Mediakom : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/mkm.2021.v5i1.3900

Abstract

Verbal abuse merupakan sebuah tindak kejahatan dalam bentuk tulisan maupun perkataan secara langsung yang berdampak pada psikologis seseorang (merasa tersakiti). Terdapat berbagai jenis verbal abuse namun pada penelitian ini hanya fokus pada jenis verbal abuse seperti body shaming, pelecehan seksual, penghinaan dan penistaan. Verbal abuse dapat terjadi secara nyata maupun melalui media sosial seperti Instagram. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis isi. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah self-disclosure sehingga pada hasil akan muncul bagaimana para transpuan mengungkapkan diri dan berdampak pada verbal abuse yang diterima. Adapun objek penelitiannya adalah laman digital transpuan sejumlah lima orang, yaitu: Millen Cyrus, Ian Hugen, Dena Rachman, Melly Bradley dam Gebby Vesta. Hasil penelitian menunjukan bahwa Gebby Vesta mendapatkan bentuk verbal abuse paling dominan dibanding transpuan lainnya, karena tampilan Self Disclosure dalam media Instagram-nya menunjukkan secara jelas tentang identitasnya sebagai seorang transpuan yang dibalut dengan konten seksualitas. Adapun bentuk kekerasan verbal yang diterima oleh kelima transpuan adalah bodyshamming, pelecehan seksual, penghinaan dan penistaan.