Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS JALAN HASANUDDIN-JALAN KAMBOJA, SUMBAWA BESAR) Oyi Febri Suryaningsih; Hermansyah Hermansyah; Eti Kurniati
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 16, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.919 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v16i1.31317

Abstract

ABSTRAKMeningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Sumbawa menyebabkan meningkatnya juga pertumbuhan kendaraan pribadi. Pertumbuhan kendaraan pribadi yang tinggi bisa menyebabkan kemacetan salah satunya di Simpang Jalan Hasanuddin-Jalan Kamboja yang sering terjadi tundaan kendaraan pada jam sibuk. Kawasan ini termasuk dalam kawasan yang padat karena merupakan kawasan pusat perdagangan, perkantoran, dan pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja tingkat pelayanan persimpangan Jalan Hasanuddin-Jalan Kamboja melalui evaluasi kinerja simpang bersinyal berdasarkan analisis waktu sinyal, kapasitas, derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan simpang dengan menggunakan metode MKJI 1997. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh tingkat pelayanan simpang berada pada level C (arus stabil tetapi kecepatan dibatasi) yaitu Derajat Kejenuhan untuk Pendekat Barat, Selatan dan Timur sebesar 0,53, 0,55 dan 0,56. Hal ini menandakan bahwa simpang bersinyal tersebut masih cukup baik karena Derajat Kejenuhan masih berada dibawah angka 0,75. Kata Kunci: derajat kejenuhan, MKJI 1997, simpang bersinyal, tingkat pelayanan simpang  ABSTRACTThe increasing number of population in Sumbawa Regency also increases the growth of private vehicles. High growth of private vehicles can cause traffic jams, one of which is at the Hasanuddin-Cambodia Road Junction which often causes vehicle delays during rush hour. This area is included in a dense area because it is a center of trade, offices, and education. The purpose of this study is to analyze the performance level of the intersection of Hasanuddin Road and Jalan Cambodia through the evaluation of the performance of signal intersections based on the analysis of signal time, capacity, degree of saturation and level of intersection services using the MKJI 1997 method. at level C (current is stable but speed is limited), namely the Degree of Saturation for the West, South and East Approaches of 0.53, 0.55 and 0.56. This indicates that the signaled intersection is still quite good because the degree of saturation is still below the 0.75 figure. Keyword: degree of saturation, MKJI 1997, signed intersection, road services level
Perencanaan Perkerasan Kaku Jalan Eksisting Lenangguar – Lunyuk STA 04 – STA 06 Ummi Khairiyah Br Maha; Hermansyah Hermansyah; Dedy Dharmawansyah
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i1.39500

Abstract

ABSTRACT The existence of roads is essential to support economic growth, agriculture, and other sectors. This is because the road is an essential means of transportation to serve people and goods from one place to another safely, comfortable, and economical. Therefore, it is necessary to plan related to the road pavement. Inappropriate pavement planning is the main cause of road damage. The planning for rigid pavement refers to the often-used guidelines, namely, the Road Pavement Design Manual (Revised on June 2017). The thick design of rigid pavement for the Lenangguar - Lunyuk, using quality of concrete of K400 with a thickness of 19 cm. The sub-foundation uses Lean Mix Concrete with K125 concrete quality and 10 cm of thickness. Dowel 33 mm in diameter uses steel bars 45 cm in length and 40 cm distances. Tie Bar fastener with 16 mm in diameter using a threaded rod, length 70 cm, and distance between rods 75 cm, respectively. ABSTRAKKeberadaan jalan raya sangatlah penting untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi, pertanian dan sektor lainnya. Hal ini dikarenakan jalan merupakan suatu sarana transportasi yang sangat penting untuk melayani pergerakan manusia dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain secara aman, nyaman dan ekonomis, maka dari itu perlu dilakukan perencanaan terkait perkerasan jalan. Perencanaan perkerasan jalan yang tidak sesuai menjadi penyebab utama dari kerusakan jalan. Perencanaan pekerasan kaku ini mengacu pada pedoman yang sering digunakan yaitu, Manual Desain Perkerasan Jalan (Revisi Juni 2017). Dalam rancangan tebal perkerasan kaku jalan lintas Lenangguar – Lunyuk, menggunakan beton K 400 dengan tebal 19 cm. Pondasi bawah menggunakan Lean Mix Concrete dengan mutu beton K 125 dengan tebal 10 cm. Dowel berdiameter 33 mm menggunakan ruji baja polos degan panjang 45 cm dan jarak 40 cm. Pengikat Tie Bar berdiameter 16 mm menggunakan batang ulir, panjang 70 cm dan jarak antar batang 75 cm.
Perbandingan Metode Bishop dan Janbu dalam Analisis Stabilitas Lereng pada Oprit Jembatan Labu Sawo Sumbawa Nasrul Amri; Dedy Dharmawansyah; Hermansyah Hermansyah
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v2i1.4393

Abstract

Abstract The oprit pile of Labu Sawo Bridge has a height of about 9.70 m with a length of 125 m, planning the labu sawo bridge oprit there is a problem in the subgrade is a type of clay soil which is not good because it has low soil bearing capacity, high moisture content and cracks (DPT) due to landslides so that they have the potential to experience ground movement and shifting. Therefore, calculation of slope stability and soil bearing capacity needs to be done to determine how much the slope safety and bearing capacity of the embankment soil. In the calculation of the analysis, the method used to find the safety value (SF) of the embankment slope is the Bishop and Janbu method. From the results of the method used, the security number given is calculated and then the safety figure is calculated. Based on the calculation results, the oprite embankment slope is categorized as a stable slope with the safety value of the Bishop method of 1.262. while the slope stability analysis used the Janbu method of 1.455 from the Bishop and Janbu method, the oprite slope of the Labu Sawo Bridge was categorized as slope in stable condition. Keywords : Slope stability, Bishop, Jambu.
Tinjauan Campuran Beton Normal dengan Penggunaan Superplasticizer Sebagai Bahan Pengganti Air Sebesar 0%; 0,3%; 0;5% Dan 0,7% Berdasarkan Berat Semen Abdullah Faqihuddin; Hermansyah Hermansyah; Eti Kurniati
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v2i1.4389

Abstract

The use of Superplasticizer as a substitute for water in the concrete mixture can increase fatigue with a level of workability that is easy to work, reduce the amount of water up to 20% and increase the compressive strength value higher than normal concrete. PPC cement contains a pozzolanic substance with a particle size smaller than cement which is able to fill the smallest cavities in the concrete mixture to obtain high tightness and density. The purpose of this study was to determine the ratio of the increase between compressive strength and workability in normal concrete mixtures with the use of superplasticizer as a substitute for water and PPC cement. Calculation procedure for normal concrete mix design based on SNI 03-2843-2000, variation of superplasticizer used to replace water is 0.3%; 0.5% & 0.7% based on the weight of cement, the value of the cement water factor (FAS) is 0.42 and the compressive strength value is 25 MPa. The compressive strength test was carried out at the age of 7 days and 28 days. The results of this study indicate that the use of variations superplasticizer as a substitute for water affects thevalue slump, volume weight and compressive strength value of concrete. Thevalue slump highestat a variation of 0.5% is 17 cm, included in thevalue slump plan. Heavy volume 0.7% maximum variation of 2402.4 kg / m3,entered the category of normal berbebot concrete. The highest compressive strength value at 7 days at a variation of 0.5% was 37.5 MPa with a percentage increase in compressive strength obtained at 17.77%, the compressive strength value reached the compressive strength of the plan. The highest compressive strength value at 28 days at a variation of 0.7% is 43.4 MPa with a percentage increase in compressive strength of 17.81%, the compressive strength value at 28 days is included in the high quality concrete category
HUBUNGAN KUAT TEKAN DAN LENTUR BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT DRAMIX 3D hermansyah jamaluddin
JURNAL SIPIL SAINS Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v12i1.4184

Abstract

Menurut Spesifikasi Umum 2018.R.2 nilai kekuatan lentur Perkerasan Kaku sebesar 4,5 MPa, Pada kenyataannya nilai lentur pada lapangan didapatkan dari aturan SNI 2847:2013 yaitu fr = 0,62 λ(fc’), apabila menggunakan aturan tersebut maka harus menggunakan mutu beton tinggi sehingga untuk mengejar nilai tersebut perlu menambahkan bahan tambah dengan harapan mutu beton semakin meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kuat tekan dan lentur beton dengan variasi serat deramix 3D. Metode pada penelitian ini menggunakan metode SNI 03-2834-2000 dengan variasi 0%; 0,1%; 0,2% dan 0,3% berdasarkan berat volume. Penguji kuat tekan dan lentur beton dengan memberikan bahan tambah serat dramix menghasilkan nilai kuat tekan dan lentur pada variasi 0,1% belum mengalami peningkatan, namun pada saat variasi 0,3% mengalami peningkatan sebesar 16,35% dari variasi 0,1%. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pemberian serat yang semakin tinggi hingga rentang 0,3. Serat dramix memberikan kontribusi secara baik dari segi tegangan, sehingga mutu beton yang dihasilkan semakin meningkat ini juga diakibatkan sebaran serat yang semakin merata kesegala arah sehingga menghasilkan nilai kuat tekan dan lentur beton yang baik pula. Dan dari hasil hubungan kuat tekan dan lentur beton menghasilkan nilai hubungan sebesar 0,64; 0,82; 0,82 dan 0,89.
Meningkatkan Nilai Rongga Stabilitas Dan Flow Campuran Aspal HRS-WC Dengan Memanfaatkan Sekam Padi Hermansyah Hermansyah; Bambang Wansa Putra; Opan Wawan Widiansyah
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2022): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v5i1.7562

Abstract

Perkerasan lentur adalah salah satu perkerasan yang paling umum digunakan di jalan raya. Salah satu jenis perkerasan lentur adalah HRS-WC. Banyaknya rehabilitasi jalan yang umumnya menggunakan perkerasan HRS-WC, namun kekuatan HRS-WC tidak cukup untuk menahan beban, sehingga dilakukan penelitian untuk meningkatkan kekuatan menahan beban dengan menambahkan abu  sekam  padi.  Campuran  HRS-WC  memiliki  karakteristik  marshall sebagaimana diatur dalam Spesifikasi Umum 2018 revisi 2 dengan nilai VIM minimum 3,0% dan maksimum 5,0%, VMA dengan nilai minimum 17%, nilai VFWA 68%, Stabilitas Marshall dengan nilai minimum 600 kg, Flow dengan nilai minimum 3 mm, MQ dengan nilai minimum 250 kg/mm, dan Stabilitas Marshall dengan nilai minimum 90%. Pembuatan sampel normal dengan taksiran kadar aspal yang digunakan adalah 6,0%, 6,5%, 7,0%, 7,5%, dan 8,0%, setelah dilakukan pengujian kelima variasi aspal normal didapatkan hasil bahwa sampel dengan aspal 8,0% memenuhi nilai standar sesuai spesifikasi umum 2018 revisi 2. Setelah  KAO,  selanjutnya  pembuatan  sampel  abu  sekam padi  dengan  variasi0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8%, 1.0%, 1.2%, dan 1.4% menggunakan kadar aspal 8.0%. Dari hasil pengujian pada variasi keseluruhan abu sekam, diketahui bahwa penambahan abu sekam mempengaruhi nilai karakteristik marshall dan dikatakan belum memenuhi spesifikasi umum 2018 revisi 2.Kata Kunci: HRS-WC, KAO, Marshall, Abu Sekam Padi
PEMANFAATAN CACAHAN LIMBAH PLASTIK DALAM PEMBUATAN CAMPURAN PAVING BLOK Hermansyah Hermansyah; Seli Marselina
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2022): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v5i1.7393

Abstract

Paving blok dikenal juga dengan sebutan bata beton (concrete blok) atau cone blok merupakan produk bahan bangunan terbuat dari campuran semen Portland, agregat dan air dengan bahan tambah lainnya yang tidak mengurangi mutu paving blok tersebut Paving blok biasanya digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau perkerasaan permukaan jalan, selain itu paving blok sangat luas penggunaanya untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan yang sederhana sampai penggunaan yang memerlukan spesifikasi khusus. Umumnya paving blok digunakan sebagai bahan pengeras jalan, yang pemasangannya mudah dan harganya pun murah.Penggunaan limbah plastik sebagai bahan utama pembuatan paving blok berfungsi sebagai salah satu bentuk untuk mengurangi timbunan sampah plastik. Dengan demikian, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan utama pembuatan paving blok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan dalam pembuatan Paving Blok terhadap mutu Paving Blok yang dihasilkan . Pada penelitian ini menggunakan acuan  SNI-03-0691-1996, pembuatan benda uji silinder dengan 12 benda uji dengan 4 variasi dengan 1 variasi 3 benda uji, setelah itu melakukan perawatan selama 14 hari dan dilanjutkan dengan pengujian kuat tekan pada paving blok. Pengaruh penambahan plastik pada variasi 0% (paving normal) kuat tekan yang diperoleh adalah 11,97 MPa; pada variasi 5%,10%, dan 15% mengalami peningkatan dan kuat tekan yang diperoleh adalah 12,26 MPa; 13,01 MPa; dan 16,59 Mpa. Dari hasil uji kuat tekan yang dilakukan didapatkan nilai kuat tekan maksimum dari semua variasi adalah divariasi 15% hal ini disesbabkan karena pengaruh penambahan variasi pelastik bekerja dengan baik. Kata Kunci : Paving Blok, Plastik PET, Kuat Tekan
PENGARUH VARIASI FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH ABU BONGGOL JAGUNG Hermansyah Hermansyah; Lia Alifia P. Laja; St. Annisa
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2022): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v5i1.7392

Abstract

Beton pada dasarnya merupakan campuran yang terdiri dari agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir) serta semen dan air sebagai bahan pengikatnya. Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam tuntutan mutu dan keawetan beton yang tinggi adalah kandungan air dalam campuran beton. Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu kabupaten penghasil jagung terbesar di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi FAS terhadap nilai kuat tekan beton dengan bahan tambah abu bonggol jagung pada campuran beton. Pada penelitian ini mengggunakan acuan SNI 03-2834-2000, pembuatan benda uji silinder dengan 12 benda uji dengan 4 variasi dengan satu variasi 3 benda uji, setelah itu melakukan perawatan beton selama 28 hari dan dilanjutkan dengan pengujian kuat tekan beton. Pengaruh variasi Fas 0,50 (tanpa bahan tambah) kuat tekan yang diperoleh adalah 38,18 Mpa; pada variasi Fas 0,50, 0,51, dan 0,52 mengalami peningkatan dan kuat tekan yang diperoleh adalah 39,31 Mpa; 39,50 Mpa; dan 38,46 Mpa. Dari hasil uji kuat tekan yang dilakukan didapatkan nilai kuat tekan optimum dari semua variasi adalah di variasi Fas 0,51, hal ini disebabkan karena pengaruh dari penambahan abu bonggol jagung pada variasi Fas 0,51 bekerja dengan baik. Kata Kunci: FAS, Bonggol jagung, Kuat tekan
TINJAUAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SERAT BENDRAT SEBAGAI BAHAN TAMBAH Hermansyah; Moh Ihsan Sibgotuloh
Jurnal Informatika Teknologi dan Sains Vol 1 No 2 (2019): EDISI 2
Publisher : Program Studi Informatika Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.524 KB) | DOI: 10.51401/jinteks.v1i2.418

Abstract

The more widespread use of concrete construction and the increasing scale of construction, the higher the demand for materials used in concrete mixes. One of the innovations of concrete is fiber concrete. Hope the addition of fiber in concrete mixes such as wire fiber to increase the compressive strength value of normal concrete that is often used, so the purpose of this study is to determine the effect of adding wire fiber to the ease of working (workability) of the concrete mixture and to determine the effect of adding wire fiber to concrete compressive strength. In this study, the fiber used is the type of wire fiber with a diameter of 1 mm and a length of 60 mm. Fiber variations used are 0%, 0.4%, 0.6% and 0.8% based on the weight of fresh concrete. Concrete mix (mix design) using SNI 03-2834-2000 about concrete mix planning with a test life of 28 days. The test results showed that the lowest average compressive strength of 12,291 MPa occurred at 0% variation and the highest average compressive strength value of 20,656 MPa at 0.8% fiber variation. The increase is caused by the even distribution of fibers in the concrete produced, the higher the variation that is given by the fiber, the better the fiber spread, from these fibers provide a fairly good contribution to the fiber concrete
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN LUBANG RESAPAN BIOPORI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKURANGAN AIR PADA MUSIM KEMARAU Tri Susilawati; Eti Kurniati; Dedy Dharmawansyah; Hermansyah Hermansyah; Adi Mawardin; Dinda Fardila; Zainuddin Husainy
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i5.10165

Abstract

Abstrak: Kekurangan air dan permasalahan sampah yang kian menumpuk tentunya menjadi permasalahan serius yang menjadi tanggung jawab semua pihak.. lahan resapan air yang berkurang akibat perubahan fungsi lahan juga memberikan sumbangsih terhadap masalah yang terjadi di mitra . Sampah dari rumah tangga belum dimaksimalkan secara tepatguna melainkan dibuang tanpa proses pengolahan sehingga menimbulakan masalah baru bagi lingkungan. Mitra pengabdian masyarakat yaitu pemerintah desa Lekong Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa dengan jumlah peserta 25 orang warga. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya biopori sebagai salah satu metode untuk mengatasi kekurangan air dan pengelohana sampah organik serta melatih masyarakat bagaimana membuat lubang biopori sederhana yang murah dan efisien. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi untuk memberikan pemahaman tentang biopori serta pelatihan untuk kegiatan pembuatan lubang biopori. Hasil pengabdian masyarakat tercapai pemahaman masyarakat sebesar 75% pengetahuan tentang biopori serta terbentuknya 7 buah lubang biopori sederhana.Abstract: Lack of water and the problem of increasing garbage is certainly a serious problem that is the responsibility of all parties. The reduced water catchment area due to changes in land use also contributes to the problems that occur in partners. Waste from households has not been maximized effectively but is disposed of without processing so that it creates new problems for the environment. The purpose of this activity is to provide an understanding to the public regarding the importance of biopori as a method to overcome water shortages and organic waste management and to train people how to make biopore holes. Simple, cheap and efficient. The method used is socialization to provide an understanding of biopore as well as training for the activity of making biopore holes. The results of community service achieved community understanding of 75% knowledge about biopori and the formation of 7 simple biopore holes.