Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK MENJADI PLASTICNET SEBAGAI BAHAN SEPARASI DAN PERKUATAN PADA LAPISAN PERKERASAN JALAN RAYA DI DAERAH TERPENCIL Dharmawansyah, Dedy; Kurniati, Eti
Jurnal TAMBORA Vol 3 No 2 (2019): EDISI 7
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (938.099 KB) | DOI: 10.36761/jt.v3i2.237

Abstract

Road infrastructure is one of the important tools in the civil engineering participation in developing the transportation system in Indonesia. It is a central element in the development of the region and the improvement of the economy community. Development of a good road network will have an impact on inter-regional connectivity which is getting easier and it can improve the economy of the people in the region. Nowdays, damage on remote areas had not been optimizing hadling. The Generally soil improvement on the road was using methods such as road packer, Prevabricated Vertical Drain (PVD) or geosynthetic material. But the materials are still relatively expensive to be applied to remote areas which have a bad access road. The research is related to plasticnet aims to obtain alternatives in soil improvement, especially as separators and reinforcement. This research was preceded by did the simulation of tensile strength in plastic material to determine the maximum tensile strength of this material. The next stage is the plastic rope from used bottles that have been cut by using a simple cutting tool, then the net is made with the distance between nets is 5 cm to 20 cm and the overall dimensions produced are about 2 x 3 m. Field testing is carried out by installing a plasticnet on the pavement layer plan on the condition of the layer in dry and wet conditions (saturated with water). Of this condition then it will be able to simulated by giving a vehicle load that is carried out repeatedly. The expected target of this research is to obtain alternative new materials that can be used to separate material and also as pavement layer reinforcement on highway construction that is cheap and efficient, especially for application in remote areas that are difficult to get geosynthetic material.
ANALISIS EFEKTIFITAS ANGKUTAN UMUM SUMBAWA - EMPANG, EMPANG - SUMBAWA Nursia; Kurniati, Eti; Hermansyah
Jurnal TAMBORA Vol. 5 No. 3 (2021): EDISI 14
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat dan Publikasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jt.v5i3.1311

Abstract

Increased demand for transportation services to support community activitiesSumbawaEmpang or vice versa, the number of public transportation from time to time continuesincrease without any limitation on the number of fleets, so that the transportation performance does notis known. To overcome this, the number of public transportation needs to be adjusted to theavailable passenger needs by analyzing the performance of public transport.The purpose of this study is to determine the effectiveness of public transport performance inthe Sumbawa Empang route and vice versa. The method used by doingapproach based on the Director General of Land Transportation NoSK.687/AJ.206/DRJD/2002 concerning the operational performance of public transport. Research resultThe load factor values ??obtained are 87.4% and 89.7% in the category of transportation performancequite good, the average frequency is 2 vehicles/hour, the average headway is 26 minutes and 23 minutes,service time is 9.30 hours and 8.30 hours in the category of poor transportation performance, andaverage speed 27.12 km/hour and 38.52 km/hour, travel time 4.05 hours and 2.57hours, the average waiting time is 13 minutes and 12 minutes in the category of good transportation performance.The results of data analysis show that the performance of Sumbawa Empang public transportation,There are four parameters of the Sumbawa Empang that do not reach the effective category that isdoes not meet and exceeds the standard, so there needs to be improvements from the Departmentcommunication.
Kajian Kesiapan Masyarakat Terkait Rencana Kegiatan Industri Pertambangan Marmer (Studi Kasus di Kelurahan Oi Fo’o, Kota Bima-NTB) Eti Kurniati; Christia Meidiana; Agus Dwi Wicaksono
The Indonesian Green Technology Journal Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.901 KB)

Abstract

Kelurahan Oi Fo’o ditetapkan sebagai kawasan industri menengah berupa industri marmer yang didasarkan pada besaran potensi marmer yang ditemukan di wilayah ini. Namun penemuan potensi ini tidak diimbangi dengan informasi yang dimiliki masyarakat terkait dengan kegiatan industri marmer yang tentunya akan berpengaruh pada kesiapan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesiapan masyarakat, menilai faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan masyarakat dan memilih alternatif strategi yang dapat dilakukan terkait dengan rencana kegitatan industri pertambangan marmer. Penelitian ini termasuk dalam kajian kualitatif dengan pendekatan metode Community Readiness Model untuk menilai tingkat kesiapan masyarakat dengan mengkaji variabel dimensi kesiapan masyarakat yaitu usaha masyarakat, pengetahuan masyarakat (terkait kegiatan), Kepemimpinan, kondisi masyarakat, pengetahuan masyarakat (terkait issue) dan sumber terkait permasalahan. Metode Multiple Regression untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan masyarakat yang menggunakan variabel pengalaman, kemauan, keterampilan, kepribadian, pengetahuan dan fisik masyarakat. Metode Analysis Hierarchi Process (AHP) untuk memilih strategi alternatif dilakukan dengan cara mengkombinasi hasil analisis tingkat kesiapan masyarakat dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan masyarakat. Berdasarkan pada hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat kesiapan masyarakat berada pada level perencanaan dengan deskripsi kondisi yaitu Pimpinan mulai aktif dalam perencanaan, serta masyarakat memberikan dukungan pada usaha-usaha/ program yang dijalankan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan masyarakat yaitu faktor kemauan masyarakat, keterampilan, pengetahuan dan fisik masyarakat yang dinilai berdasarkan nilai R=0.774 dan nilai signifikan alpha diatas 0.05 Adapun alternatif strategi terpilih yaitu dengan menggunakan pimpinan kunci dan orang yang berpengaruh untuk berbicara kepada kelompok masyarakat dan berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi terutama terkait dengan pemberian informasi cara pengolahan industri pertambangan marmer. Kata kunci: Alternatif Strategi, Faktor-faktor kesiapan, Industri pertambangan marmer, Tingkat kesiapan masyarakat
ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS JALAN HASANUDDIN-JALAN KAMBOJA, SUMBAWA BESAR) Oyi Febri Suryaningsih; Hermansyah Hermansyah; Eti Kurniati
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 16, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.919 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v16i1.31317

Abstract

ABSTRAKMeningkatnya jumlah penduduk di Kabupaten Sumbawa menyebabkan meningkatnya juga pertumbuhan kendaraan pribadi. Pertumbuhan kendaraan pribadi yang tinggi bisa menyebabkan kemacetan salah satunya di Simpang Jalan Hasanuddin-Jalan Kamboja yang sering terjadi tundaan kendaraan pada jam sibuk. Kawasan ini termasuk dalam kawasan yang padat karena merupakan kawasan pusat perdagangan, perkantoran, dan pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja tingkat pelayanan persimpangan Jalan Hasanuddin-Jalan Kamboja melalui evaluasi kinerja simpang bersinyal berdasarkan analisis waktu sinyal, kapasitas, derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan simpang dengan menggunakan metode MKJI 1997. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diperoleh tingkat pelayanan simpang berada pada level C (arus stabil tetapi kecepatan dibatasi) yaitu Derajat Kejenuhan untuk Pendekat Barat, Selatan dan Timur sebesar 0,53, 0,55 dan 0,56. Hal ini menandakan bahwa simpang bersinyal tersebut masih cukup baik karena Derajat Kejenuhan masih berada dibawah angka 0,75. Kata Kunci: derajat kejenuhan, MKJI 1997, simpang bersinyal, tingkat pelayanan simpang  ABSTRACTThe increasing number of population in Sumbawa Regency also increases the growth of private vehicles. High growth of private vehicles can cause traffic jams, one of which is at the Hasanuddin-Cambodia Road Junction which often causes vehicle delays during rush hour. This area is included in a dense area because it is a center of trade, offices, and education. The purpose of this study is to analyze the performance level of the intersection of Hasanuddin Road and Jalan Cambodia through the evaluation of the performance of signal intersections based on the analysis of signal time, capacity, degree of saturation and level of intersection services using the MKJI 1997 method. at level C (current is stable but speed is limited), namely the Degree of Saturation for the West, South and East Approaches of 0.53, 0.55 and 0.56. This indicates that the signaled intersection is still quite good because the degree of saturation is still below the 0.75 figure. Keyword: degree of saturation, MKJI 1997, signed intersection, road services level
ANALISIS EFEKTIVITAS JALAN SATU ARAH (STUDI KASUS JALAN SULTAN HASANUDDIN – JALAN GAJAH MADA KOTA BIMA): Analysis of The Effectiveness of One-Way Roads (Case Study of Sultan Hasanuddin Street - Gajah Mada Street Kota Bima) Adi Mawardin; Suriyadin Suriyadin; Eti Kurniati
Spektrum Sipil Vol 9 No 1 (2022): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/spektrum.v9i1.203

Abstract

Penerapan jalan satu arah di Kota Bima mulai diberlakukan pada tahun 2017 lalu. Terdapat dua ruas jalan utama yang dijadikan sebagai jalan satu satu arah salah satunya yaitu pada ruas jalan Sultan Hasanuddin dan Jalan Gajah Mada yang merupakan jalan nasional. Hal ini dilakukan karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan yang digunakan oleh masyarakat dan banyaknya terjadi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di beberapa ruas jalan. Kawasan di jalur Sultan Hasanuddin dan Jalur Gajah Mada termasuk dalam kawasan yang padat karena merupakan kawasan perdagangan dan perkantoran. Tujuanpenelitian ini adalah melihat tingkat keefektifan penerapan jalur satu arah dengan menggunakan beberapa metode penelitian yaitu analisis tingkat pelayanan jalan, peluang antrian, kecepatan aktual kendaraan dan waktu tempuh kendaraan. Berdasarkan Hasil analisis yang dilakukan diperoleh nilai tingkat pelayanan jalan berada pada level F (lalu lintas macet dan kecepatan rendah sekali). Selain itu kecepatan aktual kendaraan bisa ditempuh dengan kecepatan 30 km/jam dengan waktu tempuh 0,0085 jam. Hal ini menandakan bahwa penerapan jalur satu arah di Kota Bima belum efektif untuk dilakukan.
Tinjauan Campuran Beton Normal dengan Penggunaan Superplasticizer Sebagai Bahan Pengganti Air Sebesar 0%; 0,3%; 0;5% Dan 0,7% Berdasarkan Berat Semen Abdullah Faqihuddin; Hermansyah Hermansyah; Eti Kurniati
Journal of Civil Engineering and Planning (JCEP) Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Teknik Sipil Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jcep.v2i1.4389

Abstract

The use of Superplasticizer as a substitute for water in the concrete mixture can increase fatigue with a level of workability that is easy to work, reduce the amount of water up to 20% and increase the compressive strength value higher than normal concrete. PPC cement contains a pozzolanic substance with a particle size smaller than cement which is able to fill the smallest cavities in the concrete mixture to obtain high tightness and density. The purpose of this study was to determine the ratio of the increase between compressive strength and workability in normal concrete mixtures with the use of superplasticizer as a substitute for water and PPC cement. Calculation procedure for normal concrete mix design based on SNI 03-2843-2000, variation of superplasticizer used to replace water is 0.3%; 0.5% & 0.7% based on the weight of cement, the value of the cement water factor (FAS) is 0.42 and the compressive strength value is 25 MPa. The compressive strength test was carried out at the age of 7 days and 28 days. The results of this study indicate that the use of variations superplasticizer as a substitute for water affects thevalue slump, volume weight and compressive strength value of concrete. Thevalue slump highestat a variation of 0.5% is 17 cm, included in thevalue slump plan. Heavy volume 0.7% maximum variation of 2402.4 kg / m3,entered the category of normal berbebot concrete. The highest compressive strength value at 7 days at a variation of 0.5% was 37.5 MPa with a percentage increase in compressive strength obtained at 17.77%, the compressive strength value reached the compressive strength of the plan. The highest compressive strength value at 28 days at a variation of 0.7% is 43.4 MPa with a percentage increase in compressive strength of 17.81%, the compressive strength value at 28 days is included in the high quality concrete category
ANALISIS PENGARUH SEDIMENTASI TERHADAP SISTEM KEBUTUHAN PETANI PADA BENDUNG di DESA KALABESO KECAMATAN BUER, KABUPATEN SUMBAWA Rosita Rosita; Eti kurniati
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2022): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v5i1.7561

Abstract

Pengelolaan   sumber  daya  air   merupakan   salah  satu   pengendalian   potensi   stareti   yang memberikan konstribusi konstruksi terhadap penyediaan prasarana dan sarana pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan Pangan Nasional. penelitian ini bertujuan untuk memenuhi besar kebutuhan air pada lahan pertanian di Desa Kalabeso dan mengetahui pengaruh sedimentasi pada bendung di Desa Kalabeso, terhadap kebutuhan air dilahan pertanian. Metode yang digunakan untuk memperhitungkan besar kebutuhan air yaitu menggunakan metode perhitungan R80, Re, ETo, ETc, IR, NFR, untuk mengetahui besar pengearuh sedimentasi pada bendung terhadap kebutuhan air yaitu dengan memperhitungkan besar volume bendung dan persentase sedimentasi pada bendung. Hasil dari perhitungan air (NFR) maksimum pada masa tanam 1 terjadi pada bulan februarai sebesar 4,85 mm/hari, dan nilai minimum musim tanam 1 terjadi pada bulan desember sebesar 0,23 mm/hari, sedangkan pada musim tanam periode 2 nilai maksimum kebutuhan air (NFR) terjadi pada bulan agustus sebesar 9,31 dan nilai minimum terjadi pada bulan September dan oktober sebesar 3 mm/hari. Hasil perhitungan sebelum adanya sedimentasi volume bendung sebesar 170,037 m3 setara dengan 0,170,037 liter, sedangkan volume bendung setelah adanya sediemntasi sebesar 151,3 m3 setera dengan 0,151,3 liter , persentase sedimentasi pada bendung sebesar 98,88%, sehingga volume tampung bendung setelah penumpukan sedimentasi sebesar 0,195%. kata kunci: kebutuhan air pada lahan, evapotranspirasi, pengaruh sedimentasi pada bendung
STUDI PERENCANAAN REVETMENT PADA PANTAI LABU SAWO DESA PENYARING KECAMATAN MOYO UTARA KABUPATEN SUMBAWA Rahmat Hidayat; Adi Mawardin; Eti Kurniati
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2022): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v5i1.7609

Abstract

Pantai Labu Sawo terletak di Dusun Omo, Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara. Daerah ini digunakan sebagai permukiman nelayan tradisional dan tempat wisata. Akan tetapi aktivitas masyarakat kini terhambat, disebabkan oleh meningkatnya elevasi muka air laut saat pasang dan gempuran ombak yang menyebabkan kemunduran garis pantai dan kerusakan fasilitas umum. Untuk menanggulangi hal tersebut maka perlu dilakukan pembangunan Revetment. Dalam melakukan perencanaan diperlukan ketersediaan data untuk mendukung proses perencanaan. Data-data yang diperlukan adalah data observasi lapangan, data angin selama 10 tahun, data pasang surut, data topografi dan bathimetri. Berdasarkan hasil analisa, diperoleh perencanaan dimensi Revetment, tinggi bangunan 6.4 m, tebal lapis lindung T1 2.78 m, lebar puncak revetment 2.84 m, Tebal Kaki Bangunan 2.78 m, Lebar Pelindung Kaki 4.578 m, diperoleh Ns3 adalah 11, jadi bangunan revetment aman karena memenuhi syarat Ns3 11 ≤ 300. Kata Kunci : Revetment, Wave, Garis Pantai, Pantai Labu Sawo
ANALISA KETERSEDIAAN AIR IRIGASI UNTUK KEBUTUHAN TANAMAN PADI DENGAN METODE BLANEY-CRIDDLE DAN OPTIMASI DISTRIBUSI AIR IRIGASI DENGAN METODE DINAMIK STOKASTIK Jeli Ariandi; Eti Kurniati
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2022): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v5i1.7522

Abstract

Desa Lawin khususnya daerah lahan pertanian bagian barat dari desa tersebut menerapkan sistem ekstensifikasi (penambahan luas lahan) untuk meningkatkan produktifitas lahan pertaniannya. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kebutuhan air   pada   daerah   lahan   pertanian   tersebut.   Penelitian   ini   bertujuan   untuk mengetahui jumlah kebutuhan air pada daerah irigasi di lahan pertanian bagian barat  dari  desa tersebut  setelah  dilakukan  ektensifikasi.  Daerah  yang  menjadi lokasi penelitian ini memiliki luas lahan sebesar 22 ha. Selain untuk mengetahui nilai kebutuhan air irigasi penelitian ini juga bertujuan untuk mengoptimasikan sistem distribusi air irigasi pada daerah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai kebutuhan air digunakan metode Blaney- Criddle dan untuk mengetahui tingkat optimasi distribusi air irigasi digunakan metode   dinamik   stokastik.   Hasil   penelitian   ini   menunjukkan   bahwa   nilai kebutuhan air mengalami peningkatan pada tahun pertama setelah ekstensifikasi yaitu pada tahun 2019 dengan nilai kebutuhan air terbesar mencapai 759,82 ltr/dtk/ha. Hal ini dikarenakan bertambahnya luas lahan pada daerah irigasi tersebut. Nilai kebutuhan air pada tahun 2021 kemudian mengalami penurunan menjadi sebesar 612,38 ltr/dtk/ha yang diakibatkan oleh intensitas curah hujan pada tahun 2021 cukup besar sehingga kebutuhan akan air pada daerah irigasi tersebut berkurang. Dengan nilai kebutuhan air tersebut dilakukan optimasi distribusi  air  irigasi  sehingga  didapatkan  nilai  efisiensi  distribusi  air  irigasi sebelum dilakukan optimasi yaitu sebesar 81,82% (luas lahan yang terairi 18 ha) dan setelah dilakukan optimasi efisiensi distribusi air irigasi akan mengalami peningkatan menjadi sebesar 92,95% (luas lahan yang terairi 20,45 ha).Kata Kunci: Ekstensifikasi, Kebutuhan Air, Optimasi, Dinamik Stokastik
ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI UNTUK TANAMAN PADI DI DESA BERORA KECAMATAN LOPOK Mutia Wardani; Eti Kurniati
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2022): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2022)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v5i1.7565

Abstract

Wardani, Mutia. 2022. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Tanaman Padi di Desa Berora Kecamatan Lopok. Skripsi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknologi Lingkungan Dan Mineral, Universitas Teknologi Sumbawa. Pembimbing: Eti Kurniati, S.T., M.TDesa Berora merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa. Dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sehingga peran irigasi sangatlah penting. Kebutuhan air irigasi di Desa Berora selama kurang lebih 3 tahun terakhir tidak dapat terpenuhi secara optimal, terutama pada musim tanam kedua. Hal ini dikarenakan adanya pelanggaran kesepakatan pola tanam yang menyebabkan terjadinya kekurangan air, sehingga berdampak pada hasil pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebutuhan air irigasi di Desa Berora. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode KP-01 (manual) dan software cropwat.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kebutuhan air irigasi pada muasim tanam I menggunakan metode KP-01 yaitu sebesar 2,169 l/dt/ha dan pada musim tanam II kebutuhan air irigasi sebesar 4,894 l/dt/ha sehingga total kebutuhan air irigasi pada perhitungan KP-01 (manual) adalah sebesar 7,063 l/dt/ha, sedangkan hasil perhitungan menggunakan softwarwe cropwat pada musim tanam I kebutuhan air irigasi sebesar1,2 l/dt/ha dan pada musim tanam II kebutuhan air irigasi sebesar 1,8l/dt/ha sehingga total kebutuhan air irigasi menggunakan software cropwat adalah sebesar 4 l/dt/ha. Kata Kunci: Kebutuhan Air, cropwat 8, KP-01, irigasi