Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISA DAN PENGATURAN ULANG RELAI JARAK PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV KERAMASAN – BUKIT ASAM Antonius Hamdadi; Fikriansyah Fikriansyah
Jurnal Mikrotiga Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.421 KB)

Abstract

Abstrak--- Salah satu Proteksi Utama ( Main Protection) pada sistem proteksi jaringan transmisi saluran udarategangan tinggi (SUTT) 150 KV adalah Relai Jarak ( distance relay ) . Agar dapat melakukan setting relai jarak yangbaik dan benar.Maka diperlukan analisa perhitungan sesuai dengan standar perhitungan yang telah ditetapkan. Padaperhitungan analisa relai jarak ini di hitung impedansi jaringan Z1 , Z2 , Z0 , Zom,Kodan Kom. Dengan hasil Z1 = 0,208< 60 0 ohm/km, Z2 = 0,208 < 60 0 ohm/km, , Z0 = 0,523<54 0 ohm/km, Zom = 0,556 < 68 0 ohm/km Ko =0,62 < 68 0danKom =3,53 < 52,510.Untuk perhitungan Zona Setting relai jarak dihitung zona 1 zona 2 dan zona 3. Untuk standarwaktu (t) setting untuk zona 1 di setting 0 detik, zona 2 di setting 0,4 detik dan untuk zona 3 di setting 1.2 detik. Dari hasil penelitian untuk GI keramasan – Simpang Tiga mendapatkan kesimpulan bahwa setting zona 1 dan zona 2 darihasil perhitungan dengan lapangan tidak terlalu jauh, sehingga setting masih bisa di pakai. untuk zona 3 terdapat perbedaan maka perlu dilakukan peninjauan kembali agar relai jarak bekerja dengan baik.Kata kunci: Proteksi, Relai Jarak, Zona SettingAbstract ----Distance relay is one of the main protections for overhead high voltage line transmission 150 KV. In thisstudy, we will analyze the calculation of distance relay setting. Firstly, impendences of network, Z1 , Z2 , Z0 , Zom. Koand Kom, are calculated. The obtained results are Z1 = 0,208 < 60 0 ohm/km, Z2 = 0,208 < 60 0 ohm/km, , Z0 = 0,523 <54 0 ohm/km Zom = 0,556 < 68 0 ohm/km Ko=0,62 < 68 0and Kom =3,53 < 52,510. Then, the zone between distancerelays are divided in zone 1, 2 and 3. The last, the setting time for each zones are determined. Setting time for the firstZone is 0 sec, second zone is 0,4 sec and the third zone is 1.2 sec. In this work, the calculation result and the actualcondition of distance relay in 1st and 2nd zone are similar in Keramasan – Simpang Tiga substation but there is adifference in the 3rd zone. Hence, the further observation is needed to ensure the distance relay works well.Key words. Protection, Distance Relay, Setting Zon
ANTESEDEN AUDIT DELAY PADA EMITEN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA Dionysia Kowanda; Rowland Fernando Bismark Pasaribu; Fikriansyah Fikriansyah
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol 12, No 1 (2016): Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan
Publisher : Fakultas Bisnis UKDW

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/jrak.2016.121.6

Abstract

This study aims to examine and analyze empirically the effect of net profit margin, debt to equityratio, company size, type of industry, reputable company KAP, the audit committee, the age of thecompany, and insider ownership in the issuer's audit delay LQ45 in Indonesia Stock Exchange period2008 -2013. Results of the study are partially, DER, CLASS, COMMITTEE, and Age significant effecton Audit Delay, while NPM, Size, and Insider Ownership no significant effect on the Audit Delay.Based on the coefficient of determination, it turns out all independent variables can only explainAudit Delay variation of 10.4 percent.Keywords: audit delay, net profit margin, debt to equity ratio, size of company, type of industry,reputable company kap, the audit committee, the age of the company, insider ownership
TRANSFORMASI MEDIA SOSIAL: DARI MEDIA EKSPRESI DIRI HINGGA MEDIA DAKWAH DAN EDUKASI Fikriansyah Fikriansyah; Sandi Pradana; Abdurrouf Hanifuddin; Ani Safitri
Jurnal Ilmu Tarbiyah Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Tarbiyah
Publisher : STIT TANGGAMUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.517 KB)

Abstract

Media sosial sebagai bagian dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah perlahan merubah cara hidup manusia termasuk masyarakat Indonesia. Media sosial menjadi bagian tidak terpisahkan bagi pola komunikasi masyarakat terkhusus milenial. Bukan lagi sebagai kebutuhan tambahan, tetapi media sosial telah menjadi kebutuhan utama. Pada dasarnya digunakan sebagai media ekspresi dan eksistensi diri. Namun pada perkembangan selanjutnya, media sosial menjadi media dengan beragam peran termasuk dalam bidang keagamaan dan pendidikan. Hal ini harus dicerna dan dioptimalkan dengan baik oleh para agamawan dan pendidik. Media sosial dapat menjadi media yang cukup efektif dalam memberikan edukasi keagamaan bagi milenial dan dapat menjadi media pembelajaran yang bersahabat bagi peserta didik. Artikel ini memuat nilai historis media sosial sejak awal perkembangannya sebagai media ekspresi diri hingga saat ini dapat berperan sebagai media dakwah agama dan pendidikan. Pendekatan yang digunakan pada artikel ini adalah historis dengan metode kajian pustaka. Pada akhirnya, peneliti menyimpulkan bahwa media sosial dapat menjadi alternatif media yang cukup efektif dalam memberikan wawaan keagamaan terutama bagi milenial serta dapat menjadi media kreatif dan berahabat bagi para pelajar.
KONSEP REMEDIAL DAN PENGAYAAN SEBAGAI UPAYA TINDAK LANJUT EVALUASI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PRINSIP MASTERY LEARNING Eva Riantika Diani; Fikriansyah Fikriansyah; Nuris Ainun Najib; Putri Wahyuningsih
Jurnal Ilmu Tarbiyah Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Tarbiyah
Publisher : STIT TANGGAMUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.048 KB)

Abstract

Perbedaan kemampuan setiap peserta didik menjadi kendala tersendiri bagi guru dalam memberikan pemahaman untuk siswa di kelas. Adanya standar lulusan bagi peserta didik serta penerapan prinsip belajar tuntas mengharuskan guru melakukan berbagai upaya praktis dalam membuat siswa dapat melampaui standar tersebut secara individual. Maka, upaya Remedial dan pengayaan adalah kegiatan yang harus dilakukan setelah adanya usaha diagnosa kesulitan belajar peserta didik. Artikel ini upaya remedial dan pengayaan secara konseptual sebagai implikasi dari prinsip belajar tuntas. Jenis penelitian ini merupakan kajian pustaka. Artikel ini menyimpulkan bahwa program remedial dan pengayaan penting dilakukan oleh guru dikarenakan perbedaan kemampuan peserta didik. Dalam praktiknya, guru harus melakukan identifikasi kesulitan, memberikan penguatan secara intensif lalu memberikan penugasan yang dapat dilakukan dengan metode dan strategi yang variatif.