Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS LAJU PRODUKSI KANDUNGAN KARBON (C) SERASAH DAUN MANGROVE DI PULAU PAYUNG KABUPATEN BANYUASIN Muhammad Abdul Karim; Anna IS Purwiyanto; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.692 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi mangrove di Pulau Payung mengetahui laju produksi kandungan karbon serasah daun mangrove Avicennia di Pulau Payung. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 dengan menggunakan metode transek garis untuk memperoleh data kerapatan mangrove. Kandungan karbon dalam serasah diketahui dari persamaan yang mengacu pada Intergovernmental Panel on Climate Change pada 2006. Hasil penelitian menunjukkan kerapatan mangrove rata-rata sebesar 1.945 ind/ha yang menunjukkan kategori sangat baik. Kandungan karbon Avicennia sebesar 2,4 gramC/m2/hari
Analisis Pemodelan Data Pasang Surut Menggunakan Model TPXO 7.1 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara Septi Hermialingga; Anna Is Purwiyanto; Iskhaq Iskandar
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.394 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.7637

Abstract

Aktifitas pembangunan dan pelayaran di Pelabuhan Tanjung Priok sangat tinggi sehingga membutuhkan informasi pasang surut guna mendukung perencanaan pembangunan, alur keluar masuk kapal untuk bongkar muat barang, serta keselamatan pelayaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik pasang surut observasi dengan karakteristik pasang surut prediksi model TPXO 7.1 dari perangkat lunak Tidal Model Driver (TMD) serta menganalisa keakurasian data pasang surut model TPXO 7.1. Metode penelitian yang digunakan untuk mengolah data observasi pasang surut menggunakan metode admiralty dan data prediksi pasang surut didapat dari model TPXO 7.1. Validasi data pasang surut dilakukan dengan menghitung Root Mean Square Error (RMSE) dan korelasi dari kedua data. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret 2018. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe pasang surut dari data prediksi model TPXO 7.1 dan data pengamatan langsung memiliki tipe pasang surut campuran dominan ke tunggal. Akurasi data pasang surut model TPXO 7.1 memiliki nilai RMSE sebesar 0.14 dan korelasi sebesar 0.73, dengan demikian data prediksi Model TPXO 7.1 dapat digunakan untuk menggantikan data observasi pada wilayah yang tidak diukur langsung.
AKUMULASI LOGAM Pb DAN Cu PADA RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PESISIR BANYUASIN, SUMATERA SELATAN Wike AE Putri; Fauziyah .; Anna IS Purwiyanto; Fitri Agustriani; TZ Ulqodry; M AK Pirazuni; Riska Eka Putri; Ani Haryati; Yulianto Suteja
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v15i1.21152

Abstract

Pesisir Banyuasin merupakan salah satu kawasan yang memiliki potensi perikanan yang besar di ProvinsiSumatera Selatan. Hanya saja padatnya aktivitas lalu lintas kapal dan pertanian dapat menyebabkan perairan tercemar oleh logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam Pb dan Cu pada rajungan yang tertangkap di Pesisir Banyuasin serta membandingkannya dengan baku mutu yang berlaku. Pengambilan sampel dilakukan di Pesisir Banyuasin menggunakan metode fishing survey. Sampel dianalisis dengan AAS sesuai SNI 2354.5:2011 untuk logam Pb dan SNI 2354.13:2014 untuk logam Cu. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi logam Pb dan Cu di dalam daging rajungan berturut-turut sebesar 0,62–2,48 mg/kg Pb dan 2,5-11,6 mg/kg Cu. Berdasarkan baku mutu yang ditetapkan BPOM No.5 tahun 2018 dan SNI 7387:2009, konsentrasi logam Pb sudah melewati ambang batas, namun berdasarkan ketentuan FAO (1983) hanya pada stasiun 4 yang melebihi baku mutu. Konsentrasi logam Cu dalam daging rajungan masih dibawah baku mutu kecuali pada stasiun 5 yang melewati baku mutu FAO (1983).Kata Kunci : Cu, logam berat, Pb, Pesisir Banyuasin, rajungan