Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kualitas Perairan Muara Sungai Way Belau Bandar Lampung Riena, Nidia Nova; Putri, Wike Ayu Eka; Agustriani, Fitri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.927 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1436

Abstract

Estuary Way Belau is a residential area with high population. Utilization of Way Belau River diverse enough so that water river estuary Way Belau has decreased the quality of the water environment as reflected in the black color tends to muddy the water and the high sedimentation rate. The purpose of this research was to determine the water quality (water and sediment) in terms of physical and chemical parameters Estuary Way Belau Bandar Lampung. The research in the Estuary Way Belau of Bandar Lampung had been held in June 2010 to August 2010. The results showed that the measurement of physical and chemical conditions generally still in quality standard (Kepmen No. 51/MENLH/2004) and marine water quality management and pollution control (PP No. 82 Tahun 2001). Characteristics of the fraction of sediment in the estuary Way Belau fraction is dominated by sand with organic matter content of the total average in research stations ranged from 0.68 to 5.41%, the average nitrate content ranged from 2.4 to 14.4 ppm and the sediment pH ranged from 6.58 to 7.47.   Key words : estuary Way Belau,  sediment, water quality   ABSTRAK Muara Sungai Way Belau adalah daerah pemukiman dengan jumlah penduduk yang tinggi. Pemanfaatan sungai Way Belau cukup beragam sehingga perairan muara Sungai Way Belau mengalami penurunan kualitas lingkungan perairan yang tergambar dari warna perairan keruh cenderung hitam serta tingkat sedimentasi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas perairan (air dan sedimen) ditinjau dari parameter fisika dan kimia muara Sungai Way Belau Bandar Lampung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2010 di perairan muara Sungai Way Belau Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukan Pengukuran kondisi fisika dan kimia secara umum masih memenuhi standar baku mutu untuk biota laut (Kepmen No. 51/MENLH/2004) dan standar pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran (PP No. 82 Tahun 2001). Karakteristik fraksi sedimen di muara Sungai Way Belau didominasi oleh fraksi pasir dengan kandungan bahan organik total rata-rata pada stasiun penelitian berkisar 0,68 - 5,41 %, kandungan nitrat rata-rata berkisar antara 2,4 - 14,4 ppm dan pH sedimen berkisar antara 6,58 - 7,47.   Kata Kunci : kualitas air, muara sungai Way Belau, sedimen
BIOAKUMULASI LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) PADA KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN MUARA SUNGAI LUMPUR KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN Filipus, Rachmat Adi; Purwiyanto, Anna Ida Sunaryo; Agustriani, Fitri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.427 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.5870

Abstract

Muara Sungai Lumpur merupakan salah satu kawasan pesisir yang memiliki posisi strategis sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam hal pengembangan perdagangan, pertanian, perikanan, lalu lintas berbagai jenis kapal. Banyaknya aktivitas yang dilakukan di perairan Muara Sungai Lumpur tersebut tentu akan menghasilkan limbah dan berdampak pada ekosistem kerang darah sekitar. Salah satu logam berat yang dapat mencemari biota perairan yaitu tembaga (Cu) yang dikenal dengan logam esensial. Logam berat tembaga (Cu) pada konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan masalah terganggunya proses pertumbuhan serta kelestarian kerang darah itu sendiri serta masalah kesehatan bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bioakumulasi logam berat pada kerang darah dan menganalisis konsentrasi logam berat pada sedimen, air dan kerang darah (anadara granosa). Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan logam berat adalah Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Konsentrasi Cu dalam rentang air 0,04-0,021 ppm, konsentrasi Cu dalam sedimen berkisar 3,25-3,93 ppm dan konsentrasi Cu di kerang darah berkisar 0,36-0,73 ppm. Faktor bioakumulasi (BAF) kerang darah pada air berkisar 30,5- 104,3 telah melewati batas yang telah ditetapkan oleh FAO. Sedangkan untuk BSAF kerang darah pada sedimen dinyatakan rendah karena nilai BSAF < 1.
Efisiensi Teknis Unit Penangkapan Bottom gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat Afridanelly, Tuti; ., Fauziyah; Agustriani, Fitri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.039 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1214

Abstract

Bottom Gillnet is one of fishing unit used to the advantage of resource demersal fishes.This examination in order to know useful of input(trip, GT ship, BBM, ABK, and the long of net size that used) and output(production) suitable until got maximal productivity technically. This examination was accomplished on November- December 2009 in Nusantara Fishery Port Sungailiat used interview method, cluster analysis, discriminate, and scoring. According to result of cluster analysis got 2 groups of Bottom Gillnet fishing unit consists of group 1 n 2. Group 1 divided by 1A, 1B, and 1C. The result of discriminate showed factor which has influence in forming the group is size of dimention ship (GT), amount of ABK and long of of net was used. Ship Bottom Gillnet which efficient technically those were, first KM Ratulangi with score 3,082, second KM Lingga with score 2,904, and third KM Pusara with score 2,774. The specification of efisien ship was were fishing trip 32 times in a year, the size of ship dimention 4-6 GT, the using of solar 150-210 liter/trip, used ABK 3-4 humans and long of net which used 45-50 pieces. Keywords : Bottom Gillnet, Efficiency, Nusantara Fishery Port Sungailiat. ABSTRAK Bottom Gillnet adalah salah satu alat tangkap yang digunakan untuk pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat.Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan input (trip, GT kapal, BBM, ABK dan panjang ukuran jaring yang digunakan) dan output (produksi) yang sesuai sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang optimum secara teknis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November–Desember 2009 di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat dengan menggunakan metode wawancara dan analisis cluster, diskriminan serta skoring. Berdasarkan hasil analisis cluster terdapat 2 kelompok unit penangkapan bottom gillnet yaitu kelompok 1 dan 2. Kelompok 1 terbagi menjadi 1A, 1B dan 1C. Hasil diskriminan menunjukan faktor yang berpengaruh dalam pembentukan kelompok adalah ukuran dimensi kapal, (GT), jumlah ABK dan panjang jaring yang digunakan. Kapal bottom gillnet yang efisien secara teknis yaitu pertama KM Ratulangi dengan skor  3,082, kedua KM Lingga 2,904 dan ketiga KM Pusaka skor 2,774. Kata kunci : Bottom gillnet, Efisiensi, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat
Struktur Komunitas Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove di Muara Sungai Batang Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Ernanto, Rafki; Agustriani, Fitri; Aryawaty, Riris
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.52 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1128

Abstract

River Estuary is a mixing place of two mass of water such as the freshwater mass and seawater which is influenced by the physical characteristics of water such as seasons, tide, current, temperature, and salinity. Estuary area is one of the area for the mangrove ecosystem where mangrove ecosystem are habitat from kind of benthic organism, one of the kind is gastropods. Gastropod density on mangrove ecosystem was influenced by the activity which was found in mangrove ecosystem, where, it could be giving an effect of gastropod living cause gastropod tend to live staying with limited moving.  The aim of this research was to know mangrove density, community gastropods structure and relation between biota(gastropods) and their habitat (mangrove) in river estuary Batang Village which was conducted on October 2009, using method to determine monitoring station was purposive random sampling technique in order to represent research area and to take data by using square transect method. Based on the result of research, the total of gastropod which were achieved on mangrove ecosystem of river estuary Batang Village 10 species from 7 families. The most species were Syncera brevicula. Density of gastropod at research location gyrate from 32-78 individual/m².The high density of gastropoda were getting in stasiun 1 with the total 78 ind/m², where as the low density of gastropoda were getting in stasiun 3 with the total 32 ind/m². Diversity index were range between 1,21-1,50, uniformity ondex in the research location were range between 0,55-0,81 and Domination index were range between 0,29-0,43 which have meaning that there was no domination spesies in the research location. To mangrove vegetatiom in research location of   river estuary Batang Village, generally it were founded 6 species from 3 families where the family Rhizoporaceae were mangrove family which dominated the research location.   Keyword : Batang River, Estuary, Gastopod and Mangrove   Muara sungai adalah tempat bercampurnya dua massa air yaitu massa air tawar dan air laut yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik perairan seperti musim, pasang surut, arus, suhu, dan salinitas. Daerah muara adalah salah satu habitat dari berbagai macam organisme hewan bentik, salah satunya adalah gastropoda. Kepadatan gastropoda pada ekosistem mangrove sangat dipengaruhi oleh kegiatan yang terdapat pada ekosistem mangrove dimana hal ini akan memberikan efek terhadap kelangsungan hidup gastropoda karena gastropoda hidup cenderung menetap dengan pergerakan yang terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan mangrove, struktur komunitas gastropoda dan hubungan antara biota (gastropoda) dengan habitatnya (mangrove) di muara Desa Sungai Batang yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 dengan metode yang digunakan untuk penentuan stasiun pengamatan yakni teknik purposive random sampling sehinggga dapat mewakili daerah penelitian dan untuk pengambilan data menggunakan metode transek kuadrat. Berdasarkan hasil penelitian jumlah gastropoda yang ditemukan pada ekosistem mangrove di muara Sungai Batang sebanyak 10 spesies dari 7 famili. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah Syncera brevicula. Kepadatan gastropoda pada lokasi penelitian berkisar dari 32-78 individu/m². Kepadatan gastropoda tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu 78 individu/m², sedangkan yang memiliki kepadatan terendah terletak pada stasiun 3 yaitu 32 individu/m². Indeks keanekaragaman berkisar antara 1,21-1,50, indeks keseragaman pada lokasi penelitian berkisar antara 0,55-0,81 dan indeks dominansi spesies berkisar antara 0,29-0,43 yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi pada stasiun penelitian. Untuk vegetasi mangrove di daerah penelitian di muara desa Sungai Batang, secara umum ditemukan 6 spesies dari 3 famili dimana famili Rhizoporaceae merupakan famili mangrove yang mendominasi pada lokasi penelitian. Kata kunci: Estuaria, Gastropoda, Mangrove, Sungai Batang.
VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA MANGROVE STUDI KASUS DI SPTN I DAN SPTN II TAMAN NASIONAL SEMBILANG KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Pratama, Angga; Agustriani, Fitri; ., Nurhadi
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.289 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4479

Abstract

Menurut Gonner, C dan Wibowo P (2002) dalam Nurhadi (2013) Taman Nasional Sembilang (TNS) merupakan salah satu kawasan pelestarian alam (KPA) dengan luas kawasan ± 202.896,31 hektar. Kawasan TNS terletak di pesisir timur Provinsi Sumatera Selatan yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 95/Kpts-II/2003 tanggal 19 Maret 2003. Kawasan tandus dan ekosistem mangrove (45%), rawa belakang (42%), rawa air tawar dan gambut (9%), sisanya merupakan dataran lumpur dan pantai berpasir. Valuasi ekonomi alam dan lingkungan merupakan suatu instrumen ekonomi yang menggunakan teknik valuasi untuk mengestimasi nilai moneter dari barang dan jasa yang diberikan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan valuasi ekonomi sumberdaya mangrove di TNS Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara secara mendalam (depth interview), diskusi dan kuisioner, selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, nilai total manfaat ekonomi di kawasan TNS terdiri dari manfaat langsung dengan nilai Rp2.081.830.889,00/tahun (93.98%), manfaat tidak langsung dengan nilai yaitu Rp7.425.000,00/tahun (0.33%), manfaat pilihan dengan nilai yaitu Rp11.837.381,00/tahun (0.53%), manfaat keberadaan dengan nilai yaitu Rp113.964.619,00/tahun (5.14%) dan kemudian didapatkan nilai total ekonomi mangrove pertahun yaitu Rp2.215.057.889,00/tahun.KATA KUNCI: Ekosistem Mangrove, TNS, valuasi ekonomi.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) DAN TIMBAL (Pb) PADA SEDIMEN DI PULAU PAYUNG KABUPATEN BANYUASIN, SUMATERA SELATAN Lyusta, Atik Hendika; Agustriani, Fitri; Surbakti, Heron
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 1 (2017): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (882.033 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i1.4229

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Tembaga (Cu) danTimbal (Pb) pada sedimen di Pulau Payung. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juli 2014. Metode yang digunakan dalam analisis logam berat adalah Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) sedangkan metode yang digunakan untuk analisis fraksi sedimen adalah pengayakan dan pemipetan. Hasil penelitian didapat bahwa kandungan logam berat Cu lebih tinggi dibandingkan Pb dengan kandungan Cu 2,3-11,6mg/kg dan nilai Pb 0-9,7 mg/kg namun kandungan logam berat tersebut masih di bawah standar baku mutu logam berat pada sedimen yaitu SEPA (2000), OSPAR (2000) dan NOAA (1999). Kandungan logam berat tertinggi dijumpai pada karakteristik sedimen berlempung dengan skewness negative dan tingkat keseragaman yang kurang tersortir sementarakandungan logam berat terendah dijumpai pada karakteristik sedimen sedimen berpasir dengan skewness positif dan tingkat keseragaman yang sangat kurang tersortir.KATA KUNCI: Logam berat, Cu, Pb, sedimen, Pulau Payung.
ANALISIS PENENTUAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus sp.) YANG DIDARATKAN DI PPN SUNGAILIAT, BANGKA Situmorang, Desi Melda; Agustriani, Fitri; ., Fauziyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.961 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5789

Abstract

Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan pelagis besar yang memiliki potensial yang tinggi.Keberlanjutan sumberdaya tenggiri dapat mengalami penurunan stok apabila terjadipenangkapan yang tidak terkendali. Musim memiliki variasi sepanjang tahun sehinggamempengaruhi kelimpahan produksi penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis status potensi lestari yang ditinjau dari tingkat MSY (Maximum Suistanable Yield)dan menganalisis musim penangkapan ikan dengan metode rata-rata bergerak. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Desember 2015 di PPN Sungailiat. Hasil penelitian menunjukkanbahwa produksi dan upaya pada tingkat MSY sebesar 400.115 kg/tahun dan 3979 trip/tahun.Berdasarkan hasil MSY, status ikan tenggiri yang didaratkan di PPN Sungailiat dalam kurunwaktu 11 tahun (2005-2015) sudah mengalami overfishing. IMP menunjukkan bahwa musimpuncak penangkapan ikan tenggiri terjadi pada bulan Maret dan musim paceklik pada bulanDesember. Penangkapan tidak dianjurkan pada musim paceklik untuk menjaga regenerasisumberdaya ikan tenggiri.Kata Kunci : IMP, MSY, Overfishing, PPN Sungailiat, Tenggiri
SKRINING Nypa fruticans SEBAGAI ANTIBAKTERI Bacillus subtilis, Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus Nopiyanti, Herni Tri; Agustriani, Fitri; ., Isnaini; ., Melki
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 2 (2016): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.665 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3484

Abstract

Mangrove kaya akan senyawa steroid, saponin, flavonoid dan tannin. Kandungan senyawa flavonoid  bermanfaat  sebagai  bahan  antibakteri.  Nypa fruticans  adalah  salah  satu tumbuhan mangrove yang mempunyai banyak sekali manfaat sebagai sumber pangan dan obat.  Penelitian  ini  bertujuan untuk  mengetahui  aktivitas  antibakteri  dan  konsentrasi hambat  minimum ekstrak  Nypa  fruticans  terhadap  bakteri  uji  dengan  menggunakan pelarut metanol.  Penelitian  dilaksanakan  pada  April  -  Juni  2014.  Pembuatan ekstrak dilakukan  dengan  metode  maserasi  sedangkan  pengujian  aktivitas antibakteri menggunakan  metode  difusi  agar.  Hasil  penelitian  menunjukkan aktivitas  antibakteri ekstrak daun murni Nypa fruticans menghambat pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi maksimum,  Staphylococcus  aureus yaitu  12  mm,  Escherichia  coli  12  mm  dan  Bacillus subtilis  14  mm. Konsentrasi  hambat  minimum  (KHM)  ekstrak  buah  Nypa  fruticans pada bakteri Escherichia coli adalah 0,05% dan pada bakteri Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis  adalah pada konsentrasi  5%, sedangkan pada ekstrak daging buah  Nypa fruticans tidak ditemukan. Ekstrak daun  Nypa fruticans  sangat baik digunakan sebagai antibakteri pada  bakteri  Escherichia coli  dibandingkan  dengan  ekstrak  daging  buah  Nypa  fruticans yang tidak berpotensi sebagai  antibakteri. Berdasarkan analisis ANOVA ekstrak daun dan daging  buah  Nypa  fruticans  dianggap  tidak  memberikan  pengaruh yang  besar  terhadap zona hambat pada bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis.KATA KUNCI:   Antibakteri,  Bacillus  subtilis,  Escherichia  coli,  Nypa fruticans, Staphylococcus aureus.
ANALISIS LAJU PRODUKSI KANDUNGAN KARBON (C) SERASAH DAUN MANGROVE DI PULAU PAYUNG KABUPATEN BANYUASIN Karim, Muhammad Abdul; Purwiyanto, Anna IS; Agustriani, Fitri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.692 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi mangrove di Pulau Payung mengetahui laju produksi kandungan karbon serasah daun mangrove Avicennia di Pulau Payung. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 dengan menggunakan metode transek garis untuk memperoleh data kerapatan mangrove. Kandungan karbon dalam serasah diketahui dari persamaan yang mengacu pada Intergovernmental Panel on Climate Change pada 2006. Hasil penelitian menunjukkan kerapatan mangrove rata-rata sebesar 1.945 ind/ha yang menunjukkan kategori sangat baik. Kandungan karbon Avicennia sebesar 2,4 gramC/m2/hari
Pendeteksian Suara Ikan Badut (Amphiprion ocellaris) pada Periode Makan Skala Laboratorium Yuniardi, Delas; ., Fauziyah; Agustriani, Fitri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 1 (2015): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.761 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i1.2431

Abstract

Penelitian  mengenai  pendeteksian  suara  ikan  badut  (Amphiprion ocellaris) menggunakan  metode  hidroakustik  telah  dilaksanakan  pada  bulan Juni  2011  sampai Januari  2012  di  laboratorium  Inderaja,  Akustik,  dan Instrumentasi  Kelautan  dan laboratorium  Oseanografi  Program  Studi  Ilmu Kelautan.  Tujuan  dari  penelitian  adalah untuk  mendeteksi  karakteristik suara  ikan  badut  skala  laboratorium.  Metode  passive sounding digunakan untuk merekam suara ikan yang dihasilkan saat periode makan yakni sebelum makan,  saat  makan,  dan  sudah  makan  baik  pada  ikan  single, berpasangan,  dan bergerombol  (3-4  ekor).  Hasil  penelitian  menunjukkan Frekuensi  pulsa  ikan  badut  yang terdeteksi  pada  periode  makan  adalah 173  –  785  Hz.  Rentang  frekuensi  pulsa  paling panjang  dihasilkan  saat setelah  makan  yaitu  205  Hz  –  785  Hz.  Kisaran  frekuensi  pulsa paling pendek yang dihasilkan saat belum makan yaitu 173 Hz  –  668 Hz, dan saat makan menghasilkan  kisaran  antara  195  Hz  –  696  Hz.  Adapun karakteristik  suara  ikan  badut (Amphiprion  ocellaris)  adalah  memiliki rentang  intensitas  (-85)  –  (-31)  dB.  Rentang intensitas paling panjang dihasilkan saat makan pada 1 ekor ikan.KATA KUNCI: Ikan badut, karakteristik suara, passive sounding, periode pakan. 
Co-Authors Adietya Ramadhan Hidayatullah Aji Ara Yudha Aji Ara Yudha, Aji Ara Amanda Astri Pratiwi Febrianti Andi Agussalim Angga Pratama Ani Haryati Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo Purwiyatno Anna IS Purwiyanto Apriansyah Putra Atik Hendika Lyusta Bakti Satria Berian Jaya Delas Yuniardi Delas Yuniardi, Delas Desi Melda Situmorang Devi Kristianti Dika Ardila Dwi Puspa Indriani Fatoni, M. Indra Fauziyah Fauziyah . Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Filipus, Rachmat Adi Freddy Supriyadi Gusti Diansyah Gusti Diansyah Gusti Diansyah Gusti Diansyah Hartoni Hartoni Haslan FI Lumbantobing Haslan FI Lumbantobing, Haslan FI Herni Tri Nopiyanti Herni Tri Nopiyanti, Herni Tri Heron Surbakti Heron Surbakti Hidayattullah, Adietya Ramadhan Hidayatullah, Adietya Ramadhan Indra Yustian Isnaini . Isnaini ., Isnaini Isnaini Isnaini Jaya, Berian Juaini Anggraini Lilik Maslukah Lucky Pratama Lyusta, Atik Hendika M AK Pirazuni M. Hendri M. Indra Fatoni Mei Ida Susanti Melki . Melki Melki Muhammad Abdul Karim Muhammad Abdul Karim, Muhammad Abdul Muhammad Fadli Muhammad Fadli Nidia Nova Riena Ningsih, Ellis Nurjuliasti Novi Angraini Nurhadi . Nurhadi . Omairah, Rosti Omariah, Rosti Onolawe Prima Sibagariang Onolawe Sibagariang Peri Pardona Peri Pardona, Peri Pratama, Lucky Purwiyanto, Anna IS Rachmat Adi Filipus Rafki Ernanto Reftika Ramona Putri Remi Akbarimansyah Resty Paramitha Rezi Apri Rian Andriansyah Riana Pasaribu Riana Pasaribu Rico Febriansyah Riena, Nidia Nova Riris Aryawati Riris Aryawaty Riris Aryawaty Riris Aryawaty Riska Eka Putri Rosti Omairah Rosti Omariah Rozirwan . Sarno . Sembiring, Susan MR Septian Vario Gerba Septian Vario Gerba, Septian Vario Sibagariang, Onolawe Prima Situmorang, Desi Melda Soni Heron Soni Heron, Soni Susan MR Sembiring Sutan Barita S Tambunan Tengku Zia Ulqodry Tengku Zia Ulqodry Tita Septia Rahmawati Tita Septia Rahmawati Tuti Afridanelly Tuti Afridanelly Tuti Afridanelly, Tuti TZ Ulqodry Welly Nailis Wike AE Putri Wike Ayu Eka Putri Yulianto Suteja Yundari, Yundari