Rosmeli Rosmeli
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan pendapatan melalui pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi Anggiat Mugabe Damanik; Zulgani Zulgani; Rosmeli Rosmeli
e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah Vol. 7 No. 1 (2018): e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah
Publisher : Konsentrasi Pembangunan Regional dan Publik, Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.829 KB)

Abstract

This study aims to analyze the influence directly or indirectly the number of working population and investment to income inequality through economic growth in Jambi Province. The data used in this study is secondary data sourced from the Office of the Central Bureau of Statistics of Jambi Province. For data analysis tools using path analysis. Economic growth is a variable of mediation in the indirect effect of the working population and investment in income inequality. Based on the results of the analysis, it is known that (1) the number of working population has the insignificant effect on economic growth, investment has the positive and significant effect on economic growth. (2) The number of people working on a positive and significant impact on income inequality, otherwise investment, and economic growth has insignificant effect on income inequality.Keywords: Inequality of Income, The Number of Working Population, Investment, Economic Growth. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara langsung maupun tidak langsung jumlah penduduk yang bekerja dan investasi terhadap ketimpangan pendapatan melalui pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi.Untuk alat analisis data menggunakan analisis jalur. Pertumbuhan ekonomi merupakan variabel mediasi dalam pengaruh tidak langsung jumlah penduduk yang bekerja dan investasi terhadap ketimpangan pendapatan. Berdasarkan hasil analisis dietahui bahwa (1) Jumlah penduduk yang bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhaadap pertumbuhan ekonomi. (2) Jumlah penduduk yang bekerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan pendapatan, sedangkan investasi dan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan pendapatan. Kata kunci : Ketimpangan Pendapatan, Jumlah Penduduk yang Bekerja, Investasi, Pertumbuhan Ekonomi.
ANALISIS PROGRAM BANTUAN MODAL KREDIT USAHA PENGUATAN EONOMI MASYARAKAT (KUPEM) OLEH PEMERINTAH KOTA JAMBI TERHADAP PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KOTA JAMBI Rosmeli Rosmeli
Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan Vol. 1 No. 3 (2012): Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan
Publisher : Program Studi Manajemen Pemerintahan dan Keuangan Daerah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmk.v1i3.1841

Abstract

Salah satu kebijakan pemerintah dalam membantu masyarakat dalam permodalan UMKM di kota Jambi yaitu melalui Program Kredit Usaha Penguatan Ekonomi Masyarakat (KUPEM). Dengan adanya bantuan modal KUPEM yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat yang mampu mengatasi masalah keterbatasan modal yang dihadapinya secara mandiri dan berkelanjutan. Penelitian ini membahas tentang proses penyaluran bantuan modal KUPEM di kota Jambi, dampak dari penyaluran program KUPEM bagi perkembangan usaha kecil dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.subjek penelitian ini adalah pelaku UMKM di kota Jambi sebagai sasaran Program Kredit Usaha penguatan Ekonomi Masayarakat (KUPEM) yang telah memperoleh bantuan pinjaman modal periode tahun 2006-2012 yaitu berjumlah 48 usaha. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus sehingga diperoleh dengan jelas gambaran dari permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan analisis dokumen.
STUDI KOMPERATIF KETIMPANGAN WILAYAH ANTARA KAWASAN BARAT INDONESIA DAN KAWASAN TIMUR INDONESIA Rosmeli Rosmeli; Nurhayani Nurhayani
Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan Vol. 3 No. 1 (2014): Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan
Publisher : Program Studi Manajemen Pemerintahan dan Keuangan Daerah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmk.v3i1.1861

Abstract

Pertumbuhan ekonomi, pemeratan hasil-hasil pembangunan dan kemampuan daerah di kawasan  timur Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan kawasan barat Indonesia (KBI) pada umumnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa  kawasan Barat Indonesia memiliki tingkat ketimpangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan Timur Indonesia, dengan indeks rata – rata 0.83 untuk Kawasan Barat Indonesia dan 0.45 untuk Kawasan Timur Indonesia. Sedangkan dari hasil korelasi person diketahui bahwa Pada Kawasan Barat Indonesia, ketimpangan wilayah mempunyai hubungan negative dan sangat kuat  terhadap tenaga kerja sebesar 0,905 pada tingkat kepercayaan 99 persen sedangkan untuk  kawasan Timur Indonesia diketahui bahwa hubungan ketimpangan wilayah dengan tenaga kerja  menghasilkan hubungan yang positif dan tidak begitu kuat sebesar 0.599
ANALISIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PERKAPITA DI KABUPATEN BATANGHARI Nurhayani Nurhayani; Rosmeli Rosmeli
Jurnal Paradigma Ekonomika No. April (2012): Jurnal Paradigma Ekonomika
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.31 KB) | DOI: 10.22437/paradigma.v0iApril.529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pendapatan dan pengeluaran perkapita di Kabupaten Batanghari Hasil penelitian menunjukkan Rata – rata pendapatan perkapita mengalami peningkatan sebesar 4.35 persen setiap tahunnya. Apabila dilihat dari laju pertumbuhan pendapatan perkapita selama tahun 2005 – 2009,  Kabupaten Batang Hari menempati urutan ke delapan dari 10 kabupaten/kota di provinsi Jambi. Selama tahun 2005 – 2009 pertumbuhan perkapita tertinggi terjadi pada tahun 2005 dan terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 2.92 persen dari tahun sebelumnya, untuk tahun – tahun yang lain pertumbuhan perkapita Batang Hari berkisar 3 – 4 persen setiap tahunnya.Untuk Kabupaten Batang Hari rata – rata pengeluaran perkapita rill penduduk selama tahun tahun 2005 – 2009 terus mengalami peningkatan, Pengeluran perkapita di Kabupaten Batang Hari terbesar berada pada golongan pengeluaran Rp. 300.000 – Rp. 499.999 sebesar 45.65 persen dengan  didominasi untuk pengeluaran makanan, terjadi pergeseran pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran non makanan seiring dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Kata Kunci : Pendapatan,Pengeluaran Perkapita
DETERMINAN DISPARITAS ANTAR WILAYAH DI INDONESIA Rosmeli Rosmeli
Jurnal Paradigma Ekonomika No. April (2011): Jurnal Paradigma Ekonomika
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.13 KB) | DOI: 10.22437/paradigma.v0iApril.2213

Abstract

In the New Order era, the Indonesian government has made a paradigm of development as the foundation is the reference value of all government policies, it is this which causes the system of centralized government. So there is inequality of development between regions. Based on the background above, this study aimed to find out the impact of fiscal decentralization on diparitas among regions in Indonesia and know the factor-factor disaparitas zoom in and between regions in Indonesia. The data used are secondary data with 19-year time series. Since the implementation of research results show an impact of fiscal decentralization on the growing disparities between regions in Indonesia when compared with the prior fiscal decentralization. Allocation of funds for the Health Sector, Capital Investment in State and central government transfers to the regions enlarging disparities between regions in Indonesia, while the allocation of funds for education and road infrastructure to reduce Inter-Regional Disparity in Indonesia. Keywords: Decentralization and Inequality
DAMPAK BELANJA DAERAH TERHADAP KETIMPANGAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI JAMBI Rosmeli Rosmeli
Jurnal Paradigma Ekonomika Vol. 9 No. 1 (2014): Jurnal Paradigma Ekonomika
Publisher : Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.941 KB) | DOI: 10.22437/paradigma.v9i1.2314

Abstract

Peran pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengurangan ketimpangan makin dirasa sangat penting. Salah satu usaha tersebut yang secara langsung bisa dirasakan masyarakat adalah melalui anggaran belanja daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dana belanja daerah yang dialokasikan diharapkan dapat  mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pengurangan ketimpangan antar daerah di Provinsi Jambi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Selama tahun 2001-2013 terjadi peningkatan ketimpangan antar wilayah di Provinsi Jambi  dengan rata – rata  Williamson indeks sebesar 0.3964. Bila dilihat dari pengaruh belanja daerah terhadap ketimpangan, belanja langsung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketimpangan sementara belanja tidak lansung tidak berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan antar wilayah di Provinsi Jambi. Kata Kunci: Belanja Daerah  
Peningkatan Keaktifan Mahasiswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Rosmeli Rosmeli; Erfit Erfit; Fathiyah Fathiyah
Ekonomis: Journal of Economics and Business Vol 7, No 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/ekonomis.v7i1.1051

Abstract

Regional Economics is a course that focuses on the spatial or spatial aspects of economic activity. In the initial process of teaching and learning in this course, the lecture system was used more, but after the middle examination, the lectures continued with theory and practice in calculating regional economic analysis tools. The project-based learning method is a good method to be used as a learning model that actively involves students. This study used an experimental research method with the research object being regional economics students in class R004, Faculty of Economics and Business, Jambi University. From the results of learning innovation activities in the Regional Economics, it is known that of the six indicators used there has been an increase in student participation in the learning process. Before the Pjbl the average of the six indicators was 48.96% and the average after the Pjbl was 83.11%