Sugijanto -
Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMBINASI INTERVENSI INTEGRATED NEUROMUSCULAR INHIBITION TECHNIQUE (INIT) DAN ULTRASOUND LEBIH BAIK DARIPADA STRETCHING METODE JANDA DAN ULTRASOUND DALAM MENINGKATKAN ROM SERVIKAL PADA SINDROMA MIOFASIAL OTOT UPPER TRAPEZIUS Dwi Halim Kevin Gautama; Susy Purnawati; Sugijanto -; Nyoman Adiputra; I Wayan Weta; Moh. Ali Imron
Sport and Fitness Journal Volume 6, No.1, Januari 2018
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.051 KB) | DOI: 10.24843/spj.2018.v06.i01.p08

Abstract

Pendahuluan: Sindroma miofasial merupakan sekumpulan kelainan yang ditandai dengan nyeri dan kekakuan pada jaringan lunak termasuk otot, struktur fascia dan tendon. Otot yang sering mengalami sindroma miofasial adalah upper trapezius. Tujuan: Penelitian ini untuk membuktikan kombinasi INIT dan ultrasound lebih baik daripada stretching metode Janda dan ultrasound dalam meningkatkan ROM servikal pada sindroma miofasial otot upper trapezius. Metode: Penelitian ini adalah eksperimental dengan Pre dan Post Test Control Group Design. Populasi merupakan pasien Poliklinik Fisioterapi RSUD Wangaya, Denpasar yang mengalami sindroma miofasial otot upper trapezius berdasarkan hasil assessment fisioterapi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 28 orang yang mengalami penurunan ROM akibat sindroma miofasial otot upper trapezius. Sampel didapat berdasarkan hasil pengukuran ROM menggunakan goniometer serta kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pada Kelompok 1 diberikan kombinasi intervensi INIT dan ultrasound, dan pada Kelompok 2 diberikan kombinasi stretching metode Janda dan ultrasound. Hasil: Uji paired sample t-test ROM fleksi servikal Kelompok 1 rerata 5,64±1,49 dan Kelompok 2 rerata 3,36±0,74 selisih antara sebelum dan sesudah intevensi dengan nilai p = 0,001. ROM lateral fleksi servikal Kelompok 1 rerata 6,43±1,28 dan Kelompok 2 3,43±0,75 selisih antara sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p = 0,001 yang menunjukkan pada kedua kelompok terdapat perbedaan yang bermakna dari selisih peningkatan ROM servikal sebelum dan sesudah intervensi. Uji independent t- test diperoleh nilai p = 0,001 yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna pada hasil Kelompok 1 dibandingkan dengan Kelompok 2 dalam meningkatkan ROM servikal sindroma miofasial otot upper trapezius. Simpulan: Kombinasi Intervensi Integrated Neuromuscular Inhibition Technique dan ultrasound lebih baik daripada stretching metode Janda dan ultrasound dalam meningkatkan ROM servikal pada sindroma miofasial otot upper trapeziusKata Kunci: Sindroma miofasial, ROM servikal, integrated neuromuscular inhibition technique, stretching metode Janda, ultrasound
LUMBOPELVIC STABILIZATION EXERCISE LEBIH MENURUNKAN DISABILITAS DIBANDINGKAN DENGAN WILLIAM’S FLEXION EXERCISE PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK M. Widnyana; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra; Wahyuddin -; Bagus Komang Satriyasa; I Made Muliarta; Sugijanto -
Sport and Fitness Journal Volume 6, No.1, Januari 2018
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.686 KB) | DOI: 10.24843/spj.2018.v06.i01.p06

Abstract

Pendahuluan: Nyeri punggung bawah (NPB) miogenik adalah perasaan tidak nyaman di daerah punggung bawah yang disebabkan oleh faktor otot itu sendiri atau faktor patologis lainnya yang menyebabkan terjadinya disabilitas. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lumbopelvic stabilization exercise lebih menurunkan disabilitas dibandingkan dengan William’s flexion exercise pada pasien NPB miogenik. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan pre dan post test group design. Subyek dalam penelitian ini adalah pasien yang mengeluh NPB miogenik sebanyak 28 orang yang berumur 30-55 tahun. Subjek terbagi menjadi 2 kelompok, dimana Kelompok 1 (n = 14) diberikan intervensi lumbopelvic stabilization exercise sedangkan Kelompok 2 (n = 14) diberikan intervensi William’s flexion exercise. Diberikan perlakuan 3 kali seminggu selama 4 minggu. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Level disabilitas diukur dengan modified oswestry disability index. Hasil: Uji Paired Sample T-test data disabilitas pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 didapatkan hasil 17,00+7,20 dan 24,29+9,58 dengan nilai p=0,000 yang menunjukkan pada kedua kelompok terdapat perbedaan yang bermakna. Uji Independent Samples Test Kelompok 1 dan Kelompok 2 menunjukkan hasil p=0,031 yang berarti bahwa ada perbedaan bermakna pada penurunan disabilitas. Simpulan: lumbopelvic stabilization exercise lebih menurunkan disabilitas dibandingkan dengan William’s flexion exercise pada pasien NPB miogenik.Kata Kunci: Nyeri punggung bawah miogenik, Lumbopelvic stabilization exercise, William’s flexion exercise