Muhammad Irfan
Fakultas Fisioterapi Universitas Esa Unggul, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BIOFEEDBACK EXERCISE LEBIH BAIK DARIPADA ACTIVE ASSISTED EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KINERJA OTOT BAHU PADA FUNGSIONAL MERAIH POSISI 900 FLEKSI BAHU PASIEN PASCA STROKE La Ode Muhammad Gustrin Syah; J Alex Pangkahila; Muhammad Irfan; Luh Putu Ratna Sundari; I Nyoman Adiputra; I Made Jawi
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Januari 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.457 KB) | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i01.p05

Abstract

Pendahuluan: Kondisi pasca stroke akan menimbulkan beberapa permasalahan yang berhubungan dengan struktur dan fungsi anggota tubuh, salah satunya fungsional meraih yang disebabkan oleh kompensasi karena hilangnya kontrol mengendalikan kinerja otot. Untuk meningkatkan kinerja otot bahu pada fungsional meraih diperlukan latihan yang dapat melihat langsung kinerja otot yang terjadi pada saat gerakan meraih, sehingga dapat mengurangi kompensasi yang terjadi serta mengontrol kinerja otot. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui Biofeedback Exercise lebih baik daripada Active Assisted Exercise untuk meningkatkan kinerja otot bahu pada fungsional meraih posisi 900 fleksi bahu pasien pasca stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post test group design. Kelompok Kontrol diberikan Active Assisted Exercise dan Kelompok Perlakuan diberikan Biofeedback Exercise. Jumlah sampel tiap Kelompok sebanyak 8 orang dan masing-masing Kelompok diberikan latihan dengan durasi waktu 30 menit, 3 kali seminggu selama 4 minggu. Tes pengukuran kinerja otot menggunakan Surface-Electromyography. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pada Kelompok Perlakuan terjadi kemampuan kinerja otot bahu dengan nilai rerata pre test 101,38 ± 21,13 dan post test 77,16 ± 19,41, dan didapatkan nilai p < 0,001. Pada Kelompok Kontrol terjadi peningkatan kemampuan kinerja otot bahu dengan hasil rerata pre test 82,50 ± 17,44 dan post test 64,00 ± 16,76 dan di dapatkan nilai p < 0,001. Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kinerja otot bahu antara Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol dengan nilai p < 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan: Biofeedback Exercise lebih baik daripada Active Assisted Exercise untuk meningkatkan kinerja otot bahu pada fungsional meraih posisi 900 fleksi bahu pasien pasca stroke.