Metode pengasapan ikan yang digunakan oleh pengolah ikan asap di Kabupaten Tuban masih sangat tradisional dan masih dengan peralatan sederhana. Kapasitas produksi ikan asap juga masih sangat rendah dan belum memenuhi standard SNI. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan membuat dan melakukan uji coba alat pengasapan. Parameter yang diukur untuk menguji kenerja alat pengasapan ini lama pengasapan untuk menghasilkan kualitas ikan asap yang sesuai standar SNI, jumlah bahan bakar terpakai, suhu pengasapan, kelembaban ruang pengasapan dan kadar air ikan asap yang dicapai, dan volume asap cair yang dihasilkan. Untuk mengetahui hasil uji kinerja alat pengasapan dilakukan pengamatan organoleptik terhadap tingkat kesukaan (uji kesukaan). Hasil uji coba menunjukkan suhu dan kelembaban dalam ruang pengasapan cenderung berbeda antar tiap rak dengan membentuk pola yang hampir serupa. Design alat yang tertutup menyebabkan produksi dan penyebaran asap lebih merata. Sisa bahan bakar yang dihasilkan selama pembakaran 3 jam mencapai 50% dan  masih dapat digunkan 5-6 jam lagi. Kadar air  ikan asap (Ikan Tongko) sesuai SNI yaitu 60%. Uji organoleptik rata-rata diatas 3 (suka)  dan volume asap cair sebanyak 50 ml selama proses pengasapan 3 jam