P.E. Suardana
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

VERMIKOMPOS SAMPAH TANAMAN GULMA DANAU MENGGUNAKAN DECOMPOSER CACING TANAH UNTUK MENGHASILKAN PUPUK ORGANIK I.G. Suranjaya; N.L. Kartini; N.L.R. Purnawan; P.E. Suardana
Buletin Udayana Mengabdi Vol 18 No 1 (2019): Buletin Udayana Mengabdi
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.654 KB) | DOI: 10.24843/BUM.2019.v18.i01.p16

Abstract

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini merupakan bagian Program Kemitraan Wilayah (PKW) yang bertujuan untuk alih teknologi dalam produksi vermikompos berbasis sampah dari tumbuhan gulma danau dengan menggunakan decomposer cacing tanah (Lumbricus rubelus) untuk menunjang pengembangan pertanian ramah lingkungan di seputaran danau Buyan desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Metode yang diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat pada kegiatan program PKW adalah sebagai berikut: (1) Koordinasi dan sosialisasi secara partisipasif kepada masyarakat sasaran untuk merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari perencanaan, operasional dan evaluasi; (2) Penyuluhan untuk membangun persepsi dan pemahaman masyarakat mengenai inovasi atau program yang ditawarkan; (3) Pelatihan dan simulasi mengenai terapan ipeks yang dialihkan bagi masyarakat; (4) Pendampingan yaitu pertemuan secara berkala antara pendamping dengan masyarakat sasaran hingga ipteks yang dialihkan dapat dilaksanakan secara mandiri oleh masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam produksi vermikompos berbasis sampah tumbuhan gulma danau sebagai upaya menunjang pengembangan pertanian ramah lingkungan dapat berlangsung dengan baik dan lancar yang ditunjukkan dengan adanya partisipasi aktif dan daya adopsi ipteks yang tinggi dari masyarakat sasaran. Partisipasi aktif masyarakat sasaran dalam seluruh kegiatan alih teknologi ini cukup baik, yaitu sebesar 75%. Kemampuan adopsi ipteks dan inisiatif mitra untuk memproduksi vermikompos secara mandiri juga cukup baik, yaitu rata-rata diatas 65%.