Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBAIKAN MUTU PAKAN YANG DISUPLEMENTASI SENG ASETAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN POPULASI BAKTERI DAN PROTEIN MIKROBA DI DALAM RUMEN, KECERNAAN BAHAN KERING, DAN NUTRIEN RANSUM SAPI BALI BUNTING SENTANA PUTRA
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 9 No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.408 KB)

Abstract

RINGKASAN Suatu penelitian telah dilaksanakan untuk meningkatkan populasi bakteri, protein mikroba rumen, kecernaan bahan kering, dan nutrien ransum sapi Bali bunting melalui perbaikan mutu pakan yang disuplementasi seng (Zn) asetat. Rancangan acak kelompok digunakan pada penelitian ini dengan duabelas ekor sapi dara bunting diletakkan pada tiga kelompok berdasarkan rata-rata bobot badan sapi tersebut (261 ? 17 kg). Pada setiap kelompok, ada empat grup perlakuan sapi dara yang diberi ransum, yaitu ransum A = 100% hijauan (pakan konvensional) terdiri atas 70% rumput gajah (RG) + 30% gamal; ransum B = 100% hijauan berbasis daun-daunan leguminosa (dengan perbaikan mutu pakan) dan terdiri atas 30% RG + 58% gamal + 12% waru; ransum C = 75% ransum B + 25% konsentrat tampa suplementasi Zn-asetat; dan ransum D = ransum C yang disuplementasi Zn-asetat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan mutu pakan dan suplementasi Zn-asetat nyata dapat meningkatkan pH cairan rumen, populasi bakteri, dan protein mikroba dengan nilai tertinggi terdapat pada sapi ransum D. Pemberian daun waru (Hibiscus tilliaceus) pada ransum B dapat menurunkan populasi protozoa dalam rumen 32,3% (5,51 x 104 Cell/ml vs 8,14 x 104 Cell/ml; P>0,05) jika dibandingan dengan sapi ransum A. Suplementasi Zn-asetat pada ransum D juga dapat menurunkan populasi protozoa dalam rumen 37,3% (15.3 x 104 Cell/ml vs 24.4 x 104 Cell/ml; P<0,001) jika dibandingkan dengan sapi ransum C. Kecernaan bahan kering (BK) dan nutrien semakin meningkat secara nyata ke arah perbaikan mutu pakan dan suplementasi Zn-asetat dengan koefisien cerna tertinggi terdapat pada sapi ransum D. Peningkatan koefisien cerna ini disebabkan oleh semakin nyata tingginya populasi bakteri dan protein mikroba dalam rumen pada sapi ransum D. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perbaikan mutu pakan (pakan dasar dan konsentrat) yang disuplementasi Zn-asetat (ransum D) dapat meningkatkan populasi bakteri, protein mikroba dalam rumen, kecernaan bahan kering, dan nutrien ransum secara dramatis.
Protein dan Energi Ransum yang Optimal untuk Tampilan Sapi Bali Jantan (PROTEIN AND ENERGY RATION THAT OPTIMIZE PERFORMANCE OF MALE BALI CATTLE) Ni Putu Mariani; I Gede Mahardika; Sentana Putra; Ida Bagus Gaga Partama
Jurnal Veteriner Vol 17 No 4 (2016)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.128 KB)

Abstract

This research was conducted to determine the performance of male Bali Cattle fed diet in differentcontent of protein and energy. The Randomized Completely Block Design(RCBD) was used in thisexperiment, which consisted of five treatments and three weight groups as replication. The body weight ofmale Bali cattlewas used range from198.67 to 207.00kg. Fifth treatment is composed of five rations withdifferent protein and energy content as follows: A) protein rations with 15.42% and gross energy )GE) 4.02Mcal/kg DM; B) protein rations with 14.74% and GE 3,75 Mcal/kg DM; C) protein rations with 13.11% andGE3.79 Mcal/kg DM; D) protein rations with 10.33% and GE 3.92 Mcal/kgDM; and E) protein rations with10.58% and GE 3.53 Mcal/kg DM. The variables measured were nutrient intake,digestibility rations,bodyweight again and feed conversion ratio (FCR).The results showed that thedry matter intake, organicmatter, crude fiber, energy consumption, organic matter, crude protein and crude fiber digestibility showedno significant differences (P>0.05), while the consumption of crude protein and crude fat in treatmentAwas significantly higher (P<0.05) than treatment E. The dry matter digestibility was highest incattlereceivingtreatmentA(65.83 vs 44.41%) than treatment E. Thebody weight gainwas highestin cattlesreceiving treatment A (0.56vs0.32 kg/d) than treatment E, whereasFCRin cattle receiving treatment Aislower(8.98 vs. 16.58) than treatment E. In conclusion the growth of bali cattle in ration with 15.42% and GE 4.02Mcal/kg DM the highest and most efficiently utilize feed.