Istioningsih Istioningsih
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGALAMAN IBU HAMIL DENGAN HIV Putri Septiani; Yuni Puji Widiastuti; Istioningsih Istioningsih
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 7 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.317 KB)

Abstract

Kehamilan dengan HIV positif berdampak pada kondisi ibu saat menjalani kehamilan baik dari sisi fisik dan psikologisnya. Selain itu, respon lingkungan sosial juga sangat berpengaruh pada kualitas hidup penderita HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman ibu hamil dengan HIV. Desain dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik indepth interview dan dokumentasi terhadap 2 orang informan. Penelitian ini telah didapatkan 7 tema, yaitu: 1). Penyebab tertular HIV, 2). Pengetahuan tentang HIV, 3). Perilaku dalam pengobatan, 4). Dampak psikologis yang dirasakan, 5). Interaksi sosial, 6). Support sosial, dan 7). Konsep diri: harapan kedepan. Masyarakat memberikan dukungan dan tidak mendiskriminsai serta tidak memberikan stigma negatif kepada penderita HIV. Tenaga kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dengan tidak membedakan, serta memberikan pendidikan kesehatan mengenai HIV kepada masyarakat. Kata kunci : kehamilan dengan HIV, pengalaman ABSTRACT HIV positive pregnancy affects the condition of the mother while undergoing pregnancy both in terms of physical and psychological.In addition, the response of the social environment is also very influential for life quality of people with HIV. Aim of this study is to know the experience of pregnant mother with HIV. Qualitative with phenomenology approach,the technique used in data collection is to use in-depth interview techniques and documentation of 2 informants. The result of this research is found 7 themes, namely: 1). The cause of contracting HIV, 2). Knowing about HIV, 3). Medical treatment behavior 4). Perceived psychological impact, 5). Social interaction, 6). Social support, dan 7). Self concept: further hopes. The community provides support and not discriminating or stigmatize negatively to HIV sufferers. Health workers provide health services by not differentiating, as well as providing health education about HIV to the community. Keywords: pregnancy with HIV, experience
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA Monica Citra Suci Nuraini Fauzi; Qurrotul Aeni; Istioningsih Istioningsih
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 6 No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.747 KB)

Abstract

Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Masalah pola asuh ibu yang negatif berdampak pada perkembangan anak yang kurang sehat dan perilaku sulit makan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya balita yang mengalami defisiensi nutrisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan status gizi pada balita di Desa Jambearum Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan crossectional. Sampel sebanyak 72 ibu dan balita dengan pengambilan sampel secara Purposive (Purposive Sampling). Hasil penelitian diperoleh ada hubungan antara pola asuh ibu dengan status gizi balita berdasarkan berat badan menurut tinggi badan di Desa Jambearum Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal dengan p value 0,000 (p<0,1). Ada hubungan antara pola asuh ibu dengan status gizi balita berdasarkan berat badan menurut umur di Desa Jambearum Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal dengan p value 0,000 (p<0,1). Tidak ada hubungan antara pola asuh ibu dengan status gizi balita berdasarkan tinggi badan menurut umur di Desa Jambearum Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal dengan p value 0,640 (p<o,1). Kata kunci: pola asuh, status gizi, balita ABSTRACT Parenting is the attitude of the parents interact with their children. Negative parenting will impact on child development and behavior that are less healthly eating difficult. This is evidenced by the numberof infants who are deficient in nutrients. The purpose of this study to determine the relationship between the mothr’s parenting nutritional status of under five children in Jambearum Village Patebon Subdistrict Kendal Regency. This study used descriptive correlation with cross sectional approach. A sample of 72 mothers who have under five children and using purposive sampling (purposive sampling). The result showed no relationship between parenting mother with infant nutritional status based on weight for height in Jambearum Villge Patebon Subdistrict Kendal Regency with p valeu of 0,000 (p<0,1). There is a relationship between parenting mother with infant nutritional status based on height for age in Jambearum Villge Patebon Subdistrict Kendal Regency with p value 0,649 (p<0,1). Keywoards: parenting, nutritional status, under five children
Intervensi Keperawatan pada Orangtua BBLR dalam Upaya Mengatasi Ansietas Orangtua melalui Pemberdayaan Orang Tua Qurrotul Aeni; Novi Indrayati; Dwi Haryanti; Istioningsih Istioningsih
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.832 KB) | DOI: 10.26714/jkj.7.3.2019.247-252

Abstract

Bayi berat lahir rendah  atau BBLR  adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Kondisi BBLR dan kebutuhan bayi akan perawatan khusus, dapat menimbulkan gangguan psikologis bagi bayi dan orangtua, hal ini terjadi karena secara psikologis orang tua belum siap untuk menghadapi kondisi bayinya. Kelahiran BBLR dan perawatan bayi diruang intensive merupakan kejadian yang tidak diharapkan orangtua dan dapat  menimbulkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan keefektifan intervensi keperawatan dalam mengatasi ansietas orangtua yang memiliki BBLR melalui pemberdayaan orangtua (parent empowerment). Jenis penelitian yang gunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pre post test without control group. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua orangtua yang memiliki bayi BBLR dengan jumlah 40 orangtua dengan  menggunakan teknik total accidental.  Alat ukur penelitian yang digunakan pada penelitian ini untuk mengukur ansietas orangtua dengan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale yang terdiri 14 pertanyaan terkait ansietas,  dikembangkan oleh Lovibond pada tahun 1995 dengan dengan hasil uji cronbach alpha 0.9483. Analisis univariat pada penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis uji statistik didapatkan p value 0,016, hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan tingkat ansietas orangtua yang mempunyai BBLR di ruang Perinatologi RS Se-Kabupaten Kendal sebelum dan sesudah pemberdayaan orangtua Kata kunci: ansietas, BBLR, perberdayaan  orangtua NURSING INTERVENTION OF LBW IN EFFORT TO OVERCOME ANXIETY OF PARENTS THROUGH EMPOWERMENT OF PARENTS ABSTRACTLow birth weight babies or LBW are babies born with birth weight less than 2,500 grams regardless of pregnancy. LBW conditions and the baby's need for special care, can cause psychological disorders for babies and parents, this happens because psychologically parents are not ready to deal with the condition of their babies. LBW births and baby care in the intensive room are events that are not expected by parents and can cause anxiety. The purpose of this study is to prove the effectiveness of nursing interventions in overcoming anxiety (anxiety) of parents who have LBW through parent empowerment. This type of research used in this study is a quasi-experimental with pre-post test without control group. The population and sample in this study were all parents who had LBW babies with a total of 40 parents using total accidental sampling techniques. The research measuring instrument used in this study to measure parental anxiety is the DASS (Depression Anxiety Stress Scale) questionnaire consisting of 14 anxiety-related questions developed by Lovibond in 1995 with the results of the Cronbach alpha 0.9483 test. The univariate analysis in this study uses the frequency distribution, while the bivariate analysis uses the Wilcoxon test. The results of the statistical test analysis obtained P value 0.016, this shows that there are differences in the level of anxiety of parents who have LBW in the Perinatology Room of Kendal District Hospital before and after parent empowerment. Keywords: anxiety, low birth weigh, parent empowerment
Indeks Massa Tubuh (IMT), Jarak Kehamilan dan Riwayat Hipertensi Mempengaruhi Kejadian Preeklampsia Yuni Puji Widiastuti; Ulfa Rimawati; Istioningsih Istioningsih
Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas Vol. 2 No. 2 (2019): October 2019
Publisher : Indonesian National Nurses Association (INNA) of Central Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.377 KB) | DOI: 10.32584/jikm.v2i2.377

Abstract

ABSTRAK Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan faktor maternal dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kendal. Metode yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan case control yang dilakukan pada bulan Maret 2019. Sampel sebanyak 120 responden ibu hamil dengan metode sampling purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa usia (p=0,327), imt (p=0,000), gravida (p=1,000), jarak kehamilan (p=0,041), kehamilan ganda (p=1,000), riwayat keguguran (p=1,000), riwayat preeklampsia (p=0,114), riwayat hipertensi (p=0,000). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara IMT, jarak kehamilan, dan riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsia dan tidak ada hubungan antara usia, gravida, kehamilan ganda, riwayat keguguran, dan riwayat preeklampsia dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil di wilayah Kerja Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kendal. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada ibu hamil baik yang usia berisiko (<20 tahun atau >35 tahun) ataupun ibu hamil yang usia tidak berisiko (20-35 tahun) harus menjaga kesehatan dan selalu waspada terhadap bahaya preeklampsia dan rutin untuk melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan.Bagi tenaga kesehatan dihimbau agar lebih intens lagi dalam melakukan skrining dini terhadap preeklampsia dan dapat memberikan pendidikan kesehatan terutama kepada ibu hamil yang  akan memasuki usia kehamilan 20 minggu melalui kelas-kelas ibu hamil.Kata Kunci: Faktor maternal, Preeklampsia, Ibu Hamil ABSTRACTPreeclampsia is the onset of hypertension with proteinuria and pregnancy-induced edema after 20 weeks of gestation or immediately after delivery. The purpose of this study was to determine whether there was a relationship between maternal factors and the incidence of preeclampsia in pregnant women in the working area of the Kaliwungu Health Center in Kendal District. The method used is an analytical survey with case control approach conducted in March 2019. Samples were 120 respondents, of pregnant women with sampling method is purposive sampling. The results showed that age (p = 0,327), body mass index (p = 0,000), gravida (p = 1,000), pregnancy distance (p = 0.041), multiple pregnancies (p = 1,000), history of miscarriage (p = 1,000), history of preeclampsia (p = 0.114), history of hypertension (p = 0,000). Conclusion there is a relationship between body mass index, pregnancy distance, and history of hypertension with the incidence of preeclampsia and no relationship between age, gravida, multiple pregnancies, history of miscarriage, and history of preeclampsia with the incidence of preeclampsia in pregnant women in the Kaliwungu Public Health Center Kendal District. Based on the results of the study, it is recommended that pregnant women who are at risk (<20 years or> 35 years old) or pregnant women who are not at risk (20-35 years old) must maintain health and always be aware of the dangers of preeclampsia and routinely check health services. For health workers are urged to be more intense in conducting early screening for preeclampsia and can provide health education especially to pregnant women who will enter 20 weeks gestation through classes of pregnant women.Keywords: maternal factors, preeclampsia, pregnant womenLiterature: (2000-2018)