Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan Media Leaflet Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Pengunjung di Rumah Sakit Umum Bali Royal Putra, Putu Wira Kusuma; Kusuma Raharjo, Andriani Astuti; Ngurah Darmawan, AA Kompiang
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 1 No 2 (2017): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v1i2.6

Abstract

Keluarga pasien mempunyai peranan peting dalam pencegahan infeksi nosokomial dengan cara meningkatkan perilaku mencuci tangan dengan baik. Akan tetapi pelaksanaan cuci tangan pada keluarga pasien belum berjalan secara optimal karena disebabkan banyak keluarga pasien tidak mengetahui cara mencuci tangan yang benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengerauh pendidikan kesehatan dengan media leaflet terhadap perilaku Cuci Tangan Pengunjung di Rumah Sakit Umum Bali Royal. Penelitian ini menggunakan rancangan quasy experiment dengan pendekatan pre test and post test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik quata sampling yaitu sebesar 29 orang yang terdiri dari perlakuan yang mendapatkan pendidikan kesehatan melalui media leaflet dan kelompok kontrol yang mendapat prosedur edukasi yang berlaku di ruangan. Data dikumpulkan dengan mengunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji wilcoxon test, dan Mann whitney U test. Hasil uji statistik Mann Whitney U test menunjukkan ada perbedaan perilaku pengunjung mencuci tangan antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan p=<0,0001. Pendidikan kesehatan mengenai cuci tangan melalui media leaflet efektif meningkatkan perilaku pengunjung dalam mencuci tangan. Perawat diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai pentingnya mencuci tangan kepada keluarga pasien sehingga infeksi nosokomial dapat dicegah.
HUBUNGAN SELF CARE ACTIVITY DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE DI POLIKLINIK JANTUNG RSU FAMILI HUSADA Luh Desy Suandari; Putu Wira Kusuma Putra; A. A. Kompiang Ngurah Darmawan
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v7i1.490

Abstract

Depresi merupakan kondisi yang rentan dialami oleh pasien Congestive heart failure, dimana keadaan patologis gagal jantung seperti kerusakan struktur dan fungsi jantung secara tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup pasien, serta tingginya angka rehospitalisasi dan mortalitas dapat menyebabkan timbulnya keterbatasan fungsional dan distress psikologis bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Self Care Activity Dengan Tingkat Depresi Pada Pasien CHF. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Jantung RSU Famili Husada. Pengambilan sampel dengan menggunakan nonprobability sampling dengan teknik proposive sampling, diperoleh sampel 50 orang. Hasil penelitian menunjukkan dari 50 responden sebagian besar memiliki tingkat depresi sedang yaitu 30 responden (60%). Sedangkan self care activity sebagian besar memiliki self care activity yang cukup yaitu 36 responden (72%). Hasil uji rank spearman test menunjukan nilai p-value 0,000 α = 0,05 yang artinya ada hubungan self care activity dengan tingkat depresi pada pasien CHF di poliklinik Jantung RSU Famili Husada.
Hubungan Manajemen Diabetes dengan Kejadian Luka Kaki pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Desak Putu Indradewi; I Gusti Agung Ayu Sherlyna Prihandhani; Anak Agung Kompiang Ngurah Darmawan
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.639 KB)

Abstract

Luka kaki diabetes merupakan komplikasi serius pada diabetes melitus tipe 2. Luka kaki diabetes dapat meningkatkan risiko amputasi dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara manajemen diabetes dengan kejadian luka kaki diabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan retrospektif. Adapun jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 62 pasien diabetes melitus tipe 2 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel ditetapkan secara consecutive sampling. Berdasarkan hasil analisis terhadap data penelitian diketahui bahwa sebanyak 72,6% responden memiliki manajemen diabetes yang baik dan sebanyak 71% tidak mengalami luka kaki. Terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen diabetes dengan kejadian luka kaki diabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik Interna RSD Mangusada (nilai lambda = 0,6; p = 0.005). Hasil penelitian ini memiliki implikasi bahwa manajemen diabetes yang teratur sangat penting dilakukan oleh pasien dan perawat di Poliklinik harus memberikan edukasi kepada pasien mengenai manajemen diabetes serta luka kaki diabetes. Kata kunci: diabetes melitus tipe 2, manajemen diabetes, kejadian luka kaki ABSTRACT Diabetes foot injury is a serious complication of diabetes mellitus type 2. Diabetes foot injury can increase the risk of amputation and reduce the quality of life of patients. This study aims to analyze the relationship between diabetes management and the incidence of diabetic foot injuries in diabetes mellitus type 2 patients. The design of this study is descriptive correlational with a retrospective approach. The number of samples involved in this study was 62 diabetes mellitus type 2 patients who had fulfilled the inclusion and exclusion criteria. The sample is determined by consecutive sampling. Based on the analysis of research data, it is known that 72.6% of respondents have good diabetes management and 71% do not have foot injuries. There is a significant relationship between diabetes management and the incidence of diabetic foot injuries in patients with diabetes mellitus type 2 at the Mangusada Internal Hospital Polyclinic (lambda value = 0.6; p = 0.005). The results of this study have implications that regular diabetes management is very important for patients and nurses in the Polyclinic to educate patients about diabetes management and diabetes foot injuries. Keywords: type 2 diabetes mellitus, diabetes management, foot injury
PENGARUH PENGGUNAAN ADULT EARLY WARNING SCORING (AEWS) TERHADAP TINGKAT MORTALITAS DI RSUD BALI MANDARA Budi Ayu Mira Dewi; I Made Dwie Pradnya Susila; A.A. Kompiang Ngurah Darmawan3
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v3i2.223

Abstract

The high mortality rate in hospital is a sign of service quality problems. Therefore, strategies are needed to reduce the death rate, one of them is by detecting the emergence of patients before worsening by applying the Early Warning Scoring System (EWSS), according to the age group. Adult Early Warning Score (AEWS) is a score monitoring tool to identify changes in the condition of adult patients (?15 years) using physiological parameters. The purpose of this study was to determine the effect of using AEWS on mortality rates. This study used a quantitative approach with one group pre-post-test design. The sampling technique was non probability sampling with a total sampling method. Data was analyzed by paired t-test. The results showed that the mortality rate before using AEWS belonged to the low category with the number of gross deaths 8.8 per 1000 inpatient visit or as many as 21 respondents, while the mortality rate after using AEWS was included in the low category with the number of crude deaths 3.2 per 1000 inpatient visit or as many as 12 respondents. The results of the bivariate analysis showed that p-value = 0.001 (p ? 0.05). These results indicated that there was an effect of using adult early warning scoring (AEWS) on mortality rates in Bali Mandara Hospital.
Intermitent Feeding Efektif Menurunkan Volume Residu Lambung pada Pasien yang Terpasang Nasogastric Tube Ni Made Eva Nuastrini; IGA Sherlyna Prihandhani; A A Kompiang Ngurah Darmawan
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 9 No 2 (2021): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jck.v9i2.203

Abstract

Nutrisi memegang peranan penting pada perawatan pasien dengan penyakit kritis karena akan mempengaruhi sistem imunitas, kardiovaskuler, dan respirasi, sehingga risiko terjadinya infeksi meningkat, penyembuhan luka melambat dan lama hari rawat memanjang. Tujuan penelitian ini Mengetahui efektifitas pemberian nutrisi enteral dengan metode intermittent feeding terhadap volume residu lambung pada pasien yang terpasang nasogastric tube di ruang intensif RS X Denpasar. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini quasi experiment dengan pendekatan one group pre test post test with control group. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini Purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 20 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok eksperimen yaitu kelompok intermittent feeding dan kelompok bolus feeding, masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah T dependent. Hasil uji statistic Independent Sample T-Tes diperoleh nilai P value 0,001 artinya terdapat metode intermittent feeding lebih efektif menurunkan volume residu lambung dibandingkan dengan metode bolus feeding di ruang intensif RSU X Denpasar. Diharapkan RS dapat menerapkan metode pemberian nutrisi intermittent feeding menjadi pilihan dalam pemberian nutriasi enteral khususnya pada pasien kritis.