Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN Ni Wayan Darmini; Lala Budi Fitriana; Venny Vidayanti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 2 (2022): April 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.764 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i02.p06

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dengan nilai z-score (TB/U) kurang dari -2 SD (Standar Deviasi). Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi, dengan nilai di atas 25%. Pengetahuan ibu tentang gizi seimbang sangat penting untuk menurunkan kejadian stunting pada balita. Semakin tinggi pengetahuan ibu tentang gizi seimbang, maka akan semakin baik pula pemberian gizi atau zat makanan pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Puskesmas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Subyek penelitian adalah ibu dan anak. Sampel pada penelitian ini berjumlah 77 balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian adalah responden yang bersedia untuk mengikuti penelitian, serta bisa membaca dan menulis. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan tinggi badan diukur menggunakan microtoise. Uji analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian yaitu tingkat pengetahuan ibu paling banyak adalah tingkat pengetahuan baik (50,6%) dan kejadian stunting paling banyak adalah tidak stunting (67,5%), p value dari hasil analisis bivariat adalah 0,000 (<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dengan kejadian stunting pada balita usia 2-5 tahun di Puskesmas.
Perbedaan Edukasi Menggunakan Media Booklet Dan Audiovisual Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Anak Dengan Temper Tantrum Endang Lestiawati Endang Lestiawati; Nur Aida; Venny Vidayanti
HEALTH CARE : JURNAL KESEHATAN Vol 11 No 2 (2022): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v11i2.309

Abstract

Background: Children with temper tantrums show some reactions that are beyond the control of a child such as screaming, rolling and shouting,this may cause an impact, namely on the child’s intellectual and social development, which becomes less balanced, and that the child often uses tantrums as a pressure to fulfill his desires. Mothers’ lack of knowledge in dealing with children with temper tantrums have a negative impact on the child, therefore, knowledge about handling temper tantrums is needed. Education using booklets and audiovisuals is effective in increasing knowledge, because the media is interesting, not boring and easy to carry everywhere. Objective: To determine the difference between education using booklet and using audiovisual media on mother's knowledge about handling children with temper tantrums. Research Method: This is a quantitative research which uses a quasi-experimental design with pre-test and post-test nonequivalent control group, the research samples are 36 parents selected a purposive sampling technique. The research instrument a questionnaire. Data collected in this research is analyzed using an independent t-test. Results : The mean result before being given health education using booklet media is 13.83 ± 1.465 and after is 17.28 ± 1.320. The mean result of knowledge before being given health education using audiovisual media 13.67 ± 2.114 and after is 17.72 ± 1.708. The paired t-test with booklet media shows a p-value of 0.000 and using audiovisual media shows a p-value of 0.000, while the p-value of the independent t-test test results is 0.524. Conclusion: There is no difference between education using booklet and using audiovisual media on mother'sknowledgeabouthandlingchildrenwithtempertantrums. Keywords: audiovisual, booklet, temper tantrum .
HUBUNGAN ANTARA GEJALA KLIMAKTERIK DENGAN KEBUTUHAN SEKSUALITAS PADA WANITA PREMENOPAUSE DIWILAYAH PASEKAN MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA Nike Ardillah; Melania Wahyuningsih; Venny Vidayanti
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3 No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v3i2.35

Abstract

Latar belakang: Menopause merupakan tahap yang normal dalam kehidupan. Secara fungsional, menopause dapat dianggap sebagai sindrom menghilangnya hormon estrogen.Keadaan ini diketahui dengan terhentinya siklus menstruasi dan mayoritas wanita mengalami gejala seperti hot flashes (rasa panas), atrofi vagina, pengecilan payudara, dan penurunan elastisitas kulit, berkurangnya estrogen juga menyebabkan produksi cairan yang dihasilkan dinding vagina berkurang. Akibatnya wanita akan sering merasa nyeri saat melakukan hubungan seksual. Sehingga dapat menyebabkan gangguan kebutuhan seksualitas. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara gejala klimakterik dengan kebutuhan seksualitas pada wanita premenopause di Wilayah Pasekan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan studi pendekatan cross sectional di Pasekan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Jumlah sampel 52 ibu, pengambilan sempel dengan purposive sampling.Data dianalisis dengan menggunakan uji analisis chi-square dengan tingkat kepercayaan 90%. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar karakteristik responden berpendidikan tinggi (73,1%), sebagian besar wanita premenopause mengalami gejala klimakterik berat (67,3%) dan sebagian besar wanita premenopause menunjukkan bahwa kebutuhan seksualitas terpenuhi (69,2%). Analisis hasil penelitian menggunakan uji chi-square menunnjukkan hasil 11.225 dengan p-value (p=0,001). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara gejala klimakterik dengan kebutuhan seksualitas pada wanita premenopause di Wilaya Pasekan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Kata Kunci: Gejala klimakterik, kebutuhan seksualitas, premenopause.