Ni Putu Wardani
Department Of Medical Education Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Denpasar, Bali

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : E-Jurnal Medika Udayana

TINGKAT KESIAPAN PENGGUNAAN E-LEARNING (E-LEARNING READINESS) PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Lisa Amelia Wijaya; Ni Putu Wardani; Dewa Ayu Agus Sri Laksemi; Ni Luh Putu Eka Diarthini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i12.P08

Abstract

Fast translate Icon translate ABSTRAK E-learning adalah sistem belajar mengajar yang menggunakan media elektronik dan sudah digunakan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSSKPD FK Unud). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan pelaksanaan e-learning di PSSKPD FK Unud. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner berdasarkan model e-learning readiness Aydin dan Tasci yang terdiri atas 37 pertanyaan yang dibagi ke dalam empat faktor, antara lain faktor teknologi, faktor sumber daya manusia, faktor pengembangan diri, dan faktor inovasi. Kuesioner ini ditujukan pada seluruh mahasiswa PSSKPD FK Unud angkatan 2019 dimana penelitian ini dilaksanakan di FK Unud. Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 242 dari 254 mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa PSSKPD angkatan 2019 didapatkan bahwa skor kesiapan e-learning PSSKPD FK Unud sebesar x? = 3,98. Skor kesiapan ini menandakan bahwa PSSKPD FK Unud tergolong ke dalam kategori siap, tetapi membutuhkan beberapa peningkatan (3,4 < x? ? 4,2). Adapun peningkatan yang dibutuhkan, yaitu peningkatan dalam faktor teknologi (x? = 4,17), faktor sumber daya manusia (x? = 4,03), faktor pengembangan diri (x? = 3,90), dan faktor inovasi (x? = 3,81). Penilaian terhadap tingkat kesiapan penyelenggaraan e-learning ini perlu dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi serta meningkatkan kualitas dari pelaksanaan e-learning di PSSKPD FK Unud. Kata kunci : e-learning readiness, Aydin dan Tasci, PSSKPD FK Unud
PERBEDAAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN KETIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Bagus Satriya Wibawa; Ni Putu Wardani; Ni Luh Putu Eka Diarthini; Putu Ayu Asri Damayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i8.P15

Abstract

ABSTRAK Self Directed Learning (SDL) memiliki kaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Konsep belajar ini merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa itu sendiri atau student centered learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan mahasiswa dalam metode SDL yang biasa disebut sebagai Self Directed Learning Readiness (SDLR). Penelitian ini bersifat cross-sectional analitic dimana pengambilan sampel dilakukan satu kali dengan menggunakan instrument kuesioner pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter (PSSKPD) mahasiswa tahun pertama pada penelitian ini yaitu angkatan tahun 2018, dan mahasiswa tahun ketiga yaitu angkatan 2016. Penghitungan jumlah sampel dilakukan melalui total sampling dan terkumpul sebanyak 425 kuesioner, dimana angkatan 2016 sebanyak 205 responden, angkatan 2018 sebanyak 220 responden. Kuesioner yang dipakai memiliki 36 pertanyaan utama dan 3 pertanyaan tambahan, kuesioner memiliki nilai 1-5 (Likert Scale) dimana kuesioner telah di validasi oleh Zulharman (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor yang signifikan antara masing-masing kelompok angkatan (P > 0.05). Skor SDLR pada angkatan 2016 dengan kategori hasil tinggi memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dibandingkan dengan angkatan 2018. Kedua kelompok angkatan masing-masing memperoleh skor SDLR pada 2 kategori yaitu kategori tinggi, dan kategori sedang Kata Kunci: Independent learning, Self Directed Learning Readiness (SDLR), PBL, Skor SDLR
PENGARUH JUMLAH PEMBEKALAN TERHADAP PERSEPSI DAN KESIAPAN MAHASISWA MENGENAI INTERPROFESSIONAL EDUCATION DI UNIVERSITAS UDAYANA Elma Rahmadayani; Ni Putu Wardani; Putu Gede Sudira
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P13

Abstract

ABSTRAK Interprofessional education (IPE) merupakan sebuah strategi untuk meningkatkan kolaborasi antar tenaga kesehatan agar dapat memandang suatu masalah dan mampu menyelesaikannya secara holistik. Sedangkan pembekalan merupakan salah satu komponen dalam mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi IPE. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembekalan terhadap persepsi dan kesiapan mahasiswa mengenai IPE. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran terdiri dari 6 program studi dan Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Data diperoleh melalui kuesioner IEPS dan RIPLS. Jumlah sampel sebanyak 201 responden dari tujuh program studi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan persepsi dan kesiapan mahasiswa (p<0,05) dimana 60,2% mahasiswa memiliki persepsi kategori baik dengan Fisioterapi memiliki pesepsi (82,6%) kategori baik paling tinggi dan Pendidikan Dokter memiliki persepsi (48,0%) kategori baik paling rendah. Sedangkan sebanyak 74,6% mahasiswa memiliki kesiapan kategori baik dengan Pendidikan Dokter Gigi memiliki kesiapan (94,1%) kategori baik paling tinggi dan Pendidikan Dokter memiliki kesiapan (53,3%) kategori baik paling rendah. Tidak terdapat pengaruh jumlah pembekalan terhadap persepsi dan kesiapan mahasiswa mengenai IPE (P>0,05). Kata kunci: Jumlah Pembekalan, Persepsi, Kesiapan, Interprofessional Education (IPE), Mahasiswa
PERBEDAAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN KETIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Ida Bagus Satriya Wibawa; Ni Putu Wardani; Ni Luh Putu Eka Diarthini; Putu Ayu Asri Damayanti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P09

Abstract

ABSTRAKSelf Directed Learning (SDL) memiliki kaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Konsep belajar inimerupakan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa itu sendiri atau student centeredlearning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesiapan mahasiswa dalam metodeSDL yang biasa disebut sebagai Self Directed Learning Readiness (SDLR). Penelitian ini bersifatcross-sectional analitic dimana pengambilan sampel dilakukan satu kali dengan menggunakaninstrument kuesioner pada mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter(PSSKPD) mahasiswa tahun pertama pada penelitian ini yaitu angkatan tahun 2018, dan mahasiswatahun ketiga yaitu angkatan 2016. Penghitungan jumlah sampel dilakukan melalui total samplingdan terkumpul sebanyak 425 kuesioner, dimana angkatan 2016 sebanyak 205 responden, angkatan2018 sebanyak 220 responden. Kuesioner yang dipakai memiliki 36 pertanyaan utama dan 3pertanyaan tambahan, kuesioner memiliki nilai 1-5 (Likert Scale) dimana kuesioner telah di validasioleh Zulharman (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor yangsignifikan antara masing-masing kelompok angkatan (P > 0.05). Skor SDLR pada angkatan 2016dengan kategori hasil tinggi memiliki jumlah sampel yang lebih banyak dibandingkan denganangkatan 2018. Kedua kelompok angkatan masing-masing memperoleh skor SDLR pada 2 kategoriyaitu kategori tinggi, dan kategori sedang Kata Kunci: Independent learning, Self Directed Learning Readiness (SDLR), PBL, Skor SDLR
PERBANDINGAN PENDEKATAN BELAJAR (LEARNING APPROACHES) MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN TAHUN KETIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Made Indira Dianti Sanjiwani; Ni Putu Wardani; Ni Luh Putu Eka Diarthini; Dewa Ayu Agus Sri Laksemi
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i10.P13

Abstract

Learning approach is a method applied by individuals in studying material to achieve learning outcomes. Learning approaches can be classified into surface, deep, and strategic learning approach. Changes in the learning environment may affect the learning process of a student. This is prone to occur in first-year medical students who are experiencing a transition from high school education to university. The purpose of this study was to explore the comparison of the learning approaches used by first and third-year medical students. This study is an analytical study with a cross-sectional approach using the Indonesian version of The Approaches and Study Skills Inventory for Students (ASSIST) questionnaire. The sample collection technique used random sampling method with a sample size of 216 students. The collected data were analyzed in univariate and bivariate ways using a computer program. Respondents ranging from 18 to 22 years old and most of them were females (66.2%). First-year student respondents were 106 people (49.1%) and third-year students were 110 people (50.9%). Comparative analysis for categorical data was carried out using the chi-square test and obtained p-value = 0.011 (p <0.05), indicates that there is a significant difference between the types of learning approaches of first and third-year medical students. Third-year students were found to have a deep learning approach dominantly, while first-year students have a surface learning approach dominantly. Further research related to learning approaches should be carried out as a contribution to the curriculum formation process and may encourage students to adopt a good learning approach
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA SEMESTER PERTAMA DALAM MENGHADAPI UJIAN OBJECTIVE STRUCTURED CLINICAL EXAMINATION Made Dwiki Pradnyana Harisutha; Ni Luh Putu Eka Diarthini; Dewa Ayu Agus Sri Laksemi; Ni Putu Wardani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i3.P05

Abstract

Anxiety experienced by medical students when compared to the general population of the same age has a greater prevalence and is at a higher level. Anxiety can be one of some factors that can affect exam performances which can be a determining factor in medical students’ academic achievement. One of the conditions that can cause medical students to experience anxiety in the educational process is the result of stress in facing the Objective Structured Clinical Examination (OSCE). The OSCE results can be affected by students’ exam performances. This study aims to describe the anxiety levels in first semester students of the Udayana University Faculty of Medicine in facing OSCE. This study applied cross-sectional descriptive method using primary data of anxiety levels on first semester medical students who will face OSCE for the first time dan secondary data of students’ OSCE results. Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) questionnaire were used to collect the primary data which were retrieved only once for each student. During the study, 106 respondents data were collected, consisting of 17 to 21 years range of age, and most of them were females (61.32%). This study was resulting in the form of a description of the level of anxiety towards OSCE with the most occur anxiety level towards OSCE in medical students is mild anxiety level (84.91%), followed by moderate anxiety level (14,15%), and severe anxiety level (0,94%). The results can be used to present a basic data to conduct further research in Udayana University Faculty of Medicine as a contribution for improving student readiness in facing OSCE. Keywords: anxiety levels, objective structured clinical examination, medical students.
HUBUNGAN METODE DALAM PELATIHAN BASIC CLINICAL SKILL BLOK ENDOKRIN TERHADAP KELULUSAN OSCE BLOK ENDOKRIN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN 2015 DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA G.A.R. Windaswari; Ni Putu Wardani; I Gde Haryo Ganesha
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.042 KB)

Abstract

Pembelajaran pada mahasiswa kedokteran bukan hanya tentang pembelajaran mengenai teori namun juga keterampilan klinis yang dimiliki untuk menjalankan praktek kedokteran yang tepat. Mahasiswa akan mendapatkan pelatihan Basic Clinical Skill (BCS) sebagai bekal untuk pembelajaran dijenjang klinik. Pelatihan BCS ini dinilai dengan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) yang dilaksanakan disetiap akhir semester ataupun satu tahun sekali. Penelitian ini merupakan penelitian analisis yang dilanjutkan dengan desain cross sectional. Subjek penelitian yaitu mahasiswa . Variabel-variabel yang akan diteliti yaitu variasi kasus yang diberikan pada pelatiahan BCS di Fakultas Kedokteran Unud yang menjalani blok endokrin. Uji statistik yang digunakan yaitu chi-square. Sebanyak 145 kuesioner terkumpul dan masuk kriteria sampel didapatkan beberapa komponen yang memiliki hubungan secara tidak langsung dengan kelulusan OSCE blok endokrin. Metode pelatihan BCS memiliki hubungan dengan kelulusan OSCE blok endokrin (p=0,04). Terdapat hubungan antara metode pelatihan BCS yang digunakan dengan kelulusan nilai OSCE blok Endokrin. Serta metode simulasi berupa variasi kasus adalah metode yang paling efektif dalam pelaksanaan pelatihan BCS. Kata Kunci : pelatihan BCS, OSCE, metode
PERBANDINGAN PENDEKATAN BELAJAR (LEARNING APPROACHES) MAHASISWA TAHUN PERTAMA DAN TAHUN KETIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA Made Indira Dianti Sanjiwani; Ni Putu Wardani; Ni Luh Putu Eka Diarthini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.v11.i01.p01

Abstract

Learning approach is a method applied by individuals in studying material to achieve learning outcomes. Learning approaches can be classified into surface, deep, and strategic learning approach. Changes in the learning environment may affect the learning process of a student. This is prone to occur in first-year medical students who are experiencing a transition from high school education to university. The purpose of this study was to explore the comparison of the learning approaches used by first and third-year medical students. This study is an analytical study with a cross-sectional approach using the Indonesian version of The Approaches and Study Skills Inventory for Students (ASSIST) questionnaire. The sample collection technique used random sampling method with a sample size of 216 students. The collected data were analyzed in univariate and bivariate ways using a computer program. Respondents ranging from 18 to 22 years old and most of them were females (66.2%). First-year student respondents were 106 people (49.1%) and third-year students were 110 people (50.9%). Comparative analysis for categorical data was carried out using the chi-square test and obtained p-value = 0.011 (p <0.05), indicates that there is a significant difference between the types of learning approaches of first and third-year medical students. Third-year students were found to have a deep learning approach dominantly, while first-year students have a surface learning approach dominantly. Further research related to learning approaches should be carried out as a contribution to the curriculum formation process and may encourage students to adopt a good learning approach.
HUBUNGAN SELF-DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) DENGAN HASIL KELULUSAN BLOK BIOMEDIK I MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER (PSPD), FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA . Gayathridayawasi; Ni Putu Wardani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.349 KB)

Abstract

Self-directed learning (SDL) merupakan metode pembelajaran yang dilandasi oleh inisiatif dari individu sendiri yakni dalam hal rencana belajar, proses atau pelaksanaan, dan evaluasi belajar terhadap proses belajar yang telah dilalui. Mahasiswa tahun ajaran pertama dituntut menjadi mahasiswa yang aktif dan mandiri dalam proses adaptasi belajarnya sendiri. SDLR dapat menjadi tolok ukur kesuksesan belajar mandiri mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti mengenai hubungan SDLR terhadap hasil pembelajaran mahasiswa PSPD FK Unud. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian analitik, cross-sectional dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa PSPD FK Unud. Variabel yang diteliti yaitu skor SDLR mahasiswa dengan hasil kelulusan blok Biomedik I dan dianalisis menggunakan uji korelasi Spearmen. Terdapat sebanyak 130 responden yang masuk dalam kriteria sampel, dan diperoleh hasil nilai p sebesar 0,000 yang berarti terdapat korelasi antara SDLR dengan kelulusan ujian akhir blok Biomedik I mahasiswa PSPD, FK Unud, dengan nilai koefisien korelasi (r) berarah positif sebesar 0,547.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAUN KEMANGI (Ocimum Sanctum) SEBAGAI KRIM OBAT ANTI-NYAMUK Aedes aegypti Kristoforus William; Putu Ayu Asri Damayanti; Ni Putu Wardani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i4.P10

Abstract

Penggunaan krim anti-nyamuk yang mengandung DEET dapat menimbulkan efek samping bagi penggunanya, Bahan dasar alternatif alami yang dapat memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk Ae. aegypti perlu dikaji dan diteliti lebih lanjut. Daun kemangi berpotensi sebagai bahan dasar krim obat anti-nyamuk karena mengandung minyak atsiri. Sediaan krim memiliki efek yang lebih baik dibandingkan sediaan losion. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas krim anti-nyamuk dengan bahan dasar kemangi (Ocimum sanctum) 75.000 ppm dengan krim anti-nyamuk AutanÒ dengan bahan dasar DEET dalam memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk pada menit ke-30, 60, dan 120. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan desain penelitian Post Test Only Control Group Design. Hasil penelitian ini adalah jumlah gigitan nyamuk pada menit ke-30, 60, dan 120 pada krim kemangi 75.000 ppm berbeda bermakna dibandingkan dengan kontrol/plasebo dengan p<0,05. Sedangkan jumlah gigitan nyamuk pada menit ke-30, 60, dan 120 pada krim kemangi 75.000 ppm tidak berbeda dibandingkan dengan AutanÒ dengan p>0,05. Kesimpulan pada penelitian ini adalah krim kemangi 75.000 ppm efektif sebagai krim anti nyamuk dan memiliki efektifitas yang sama dengan AutanÒ selama kurun waktu 120 menit.