Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREVALENSI KARIER Methicillin Sensitive Staphylococcus aureus DAN Methicillin Resistant Staphylococcus aureus MAHASISWA ANGKATAN 2016, PENDIDIKAN DOKTER, FAKULTAS KEDOKTERAN, UNIVERSITAS UDAYANA Hearty Indah Oktavian; Ni Nyoman Sri Budayanti; Agus Eka Darwinata; Made Agus Hendrayana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i11.P06

Abstract

Karier Staphylococcus aureus merupakan seseorang yang memiliki kolonisasi Staphylococcus aureus pada tubuhnya. Berdasarkan sensitivitas terhadap metisilin, secara klinis Staphylococcus aureus dibagi menjadi dua yaitu Methicillin Sensitive Staphylococcus aureus (MSSA) dan Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). MRSA sendiri merupakan salah satu jenis bakteri penyebab infeksi nosokomial. Petugas kesehatan dengan status karier MRSA dapat berpotensi sebagai sumber penyebaran infeksi nosokomial, sehingga penting dilakukan skrining kepada mahasiswa Pendidikan Dokter yang nantinya menjadi bagian dari petugas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi karier MSSA dan MRSA pada mahasiswa angkatan 2016, Program Studi Pendidikan Dokter, Universitas Udayana. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa angkatan 2016, Program Studi Pendidikan Dokter, yang merupakan mahasiswa preklinik tingkat akhir di tahun 2019. Sampel penelitian adalah 30 mahasiswa angkatan 2016, yang telah terpilih berdasarkan teknik pengambilan sampel berupa stratified random sampling. Perlakuan pada sampel berupa swab nasal anterior dengan menggunakan lidi kapas steril. Spesimen akan diinokulasikan pada Staphylococcus medium. Koloni Staphylococcus yang terbentuk akan diidentifikasi ulang dengan uji katalase dan dilanjutkan dengan uji koagulase untuk identifikasi Staphylococcus aureus. Isolat dikonfirmasi sebagai MSSA apabila pada uji sensitivitas disk cefoxitin 30µg memiliki zona hambat lebih dari atau sama dengan 22 mm dan dikonfirmasi sebagai MRSA apabila memiliki zona hambat kurang dari atau sama dengan 21 mm. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi karier MSSA sebesar 33,33% dan karier MRSA adalah 0%. Kata kunci : MSSA, MRSA, Mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Pendidikan Dokter
Potensi Micro RNA (MiRNA) 499 sebagai Modalitas Multifungsi dan Mutakhir dalam Deteksi Dini Infark Miokard Akut Pramita Widya Suksmarini; Putu Mela Dewi; Hearty Indah Oktavian
Essence of Scientific Medical Journal Vol 18 No 1 (2020): Volume 18 No. 1 (Januari - Juni 2020) Essential: Essence of Scientific Medical J
Publisher : Kelompok Ilmiah Hippocrates Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ESTL.2020.v18.i01.p03

Abstract

ABSTRAK PENDAHULUAN: infark miokard akut merupakan keadaan rusaknya kardiomiosit karena iskemia akibat dari penyumbatan pada arteri coroner. Menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia, mebutuhkan biomarker yang efektif dan akurat untuk mendiagnosis sehingga mengurangi jumlah kematian dari infark miokard akut. PEMBAHASAN: MicroRNA (miRNA) adalah molekul RNA noncoding, yang terdiri dari 20-25 nukleotida. Salah satunya adalah miRNA-499 yang telah dikenal sebagai miR spesifik pada kerusakan otot jantung dan juga memiliki sensitivitas 78%, spesifisitas 82%, dan AUC 91% dan dapat mendeteksi infark miokard akut dalam waktu kurang dari 1 jam. Hal ini menunjukkan bahwa miRNA-499 memiliki potensi dalam pengelolaan infark miokard akut. SIMPULAN: MIRNA-499 memiliki potensi untuk mendiagnosis infark miokard akut. Kata Kunci: Infark miokard akut, miRNA, miRNA-499