Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN 3M PLUS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DBD PADA CIVITAS AKADEMIKA FK UNUD Stan ley; I Kadek Swastika; Luh Ariwati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.017 KB)

Abstract

Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes sp. yang sampai saat ini belum ada obatnya dan pengendaliannya dilakukan dengan carapemberantasan vektor salah satunya dengan cara 3M (menutup, menguras, mendaur ulang). Sebagai civitasakademika FK Unud sudah sepantasnya paham dalam upaya preventif pemberantasan sarang nyamuksebagai pencegahan penyakit DBD pada lingkungan rumah dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi pengetahuan dan perilaku civitas akademika FK Unud terhadap pelaksanaan 3M Plussebagai upaya pencegahan DBD.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena penelitimenggunakan metode kuesioner sebagai teknik pengumpulan data serta membandingkan data tersebut.Subjek penelitian adalah anggota civitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang terpilihuntuk diteliti. Besarnya sampel berjumlah 100 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pegawai. Padapenelitian ini, pengambilan sampel secara acak. Dari hasil penelitian terhadap 100 responden, tingkatpengetahuan baik sebanyak 34 orang (34%), sedang sebanyak 51 orang (51%), dan kurang sebanyak 15orang (15%). Dari 34 orang yang tingkat pengetahuannya baik, sebanyak 19 orang adalah Dosen (56%), 13orang mahasiswa (38%), sisanya 2 orang adalah pegawai (6%). Dari 51 orang yg berpengetahuan sedangditemukan sebanyak 34 orang adalah mahasiswa (67%), 11 orang pegawai (22%), dan 6 orang dosen (12%).Dan dari 15 orang yang tingkat pengetahuannya rendah 9 adalah pegawai (60%), mahasiswa sebanyak 6orang (40%), dan dosen tidak ada (0%). Dapat Disimpulkan bahwa Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilakupencegahan DBD melalui gerakan 3M Plus di civitas akademika FK Udayana sebagian besar dikategorikanbaik dan sedang. Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku DBD melalui gerakan 3M Plus tertinggi adalahdosen serta terendah adalah pegawai. Kata kunci: Tingkat Pengetahuan, DBD, Civitas akademika FK Unud
BLASTOCYSTIS AND OTHER INTESTINAL PARASITES INFECTIONS IN ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN IN DUKUH VILLAGE, KARANGASEM DISTRICT, BALI Ni Luh Putu Eka Diarthini; I Kadek Swastika; Luh Ariwati; Rahmadany Isyaputri; Moh. Yasin Fitri N; Sri Hidajati; Sukmawati Basuki
Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease Vol. 7 No. 3 (2018)
Publisher : Institute of Topical Disease Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1243.244 KB) | DOI: 10.20473/ijtid.v7i3.7323

Abstract

Blastocystis spp. is the most common enteric parasitic infection found in several community surveys from developing countries. Blastocystis infections may cause gastrointestinal symptoms, but also cause extraintestinal symptoms such as urticaria and joint pain. Blastocystis infection can also be asymptomatic or a carrier. However, the prevalence of Blastocystis infection in children has not yet been fully investigated in Indonesia, particularly in Bali Province. This study aimed to determine the prevalence of Blastocystis and other intestinal parasites in elementary school children stools in Dukuh village, Karangasem regency. A cross sectional study was conducted in September 2016. A total of 103 school children stools were collected by informed consent and parasites were examined by microscopy with wet mounts method using Lugol’s iodine solution. Thirty-five school children were infected with Blastocystis spp. (35/103, 34%) that consisted of a single infection (29/35, 82.9%) and mix infection with other parasites (6/35, 17.1%). The mix infections were Blastocystis spp. and hookworm infection (1/6, 16.7%), Blastocystis spp. and Entamoeba coli (1/6, 16.7%), Blastocystis spp. and Giardia lamblia (2/6, 33.3%), Blastocystis spp. and Entamoeba histolytica/ Entamoeba dispar (1/6, 16.7%) and Blastocystis spp. and Entamoeba histolytica/ Entamoeba dispar and Giardia lamblia (1/6, 16.7%). The vacuolar forms of Blastocystis were dominantly found, in which was non-infectious form, whereas the infectious form is the cyst form and Blastocystis density was observed less than 5 cells per field of view at 400 magnification in all cases. This study concluded that the high prevalence of Blastocystis infection in elementary school children in Dukuh Village, Karangasem District, Bali that were dominantly single infections and several mix infections with other intestinal parasites. The high prevalence of Blastocystis infection in elementary school children suggested that it needs proper prevention measures for the children in this study area.