Made Yudha Ganesa Wikantyas Widia
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GAMBARAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA MASYARAKAT PRALANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DAWAN I PERIODE MEI 2013 Made Yudha Ganesa Wikantyas Widia; I Wayan Sudhana
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.958 KB)

Abstract

Berdasarkan data kunjungan pasien di Puskesmas Dawan I, angka kejadian hipertensi pada golongan umur pralansia (45-59 tahun) lebih tinggi dari golongan lansia (> 60 tahun) pada periode Januari hingga Desember 2012. Berdasarkan data tersebut, terdapat kecenderungan untuk mulai bergesernya angka kejadian hipertensi kearah umur yang lebih muda yaitu pralansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko hipertensi pada pralansia di wilayah kerja Puskesmas Dawan I pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Dawan I, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, pada bulan Mei 2013 dengan jumlah responden sebanyak 75 orang berusia 45-59 tahun. Rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional digunakan dalam penelitian ini. Hipertensi ditentukan dengan pengukuran tekanan darah menggunakan kriteria JNC VII (tekanan darah sistolik ?140 mmHg dan/atau diastolik ? 90 mmHg). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian hipertensi lebih cenderung dialami oleh laki-laki (43,6%), yang memiliki riwayat keluarga hipertensi (69,2%), pada perokok (56,5 %), yang menghisap rokok > 15 batang per hari (66,7%), riwayat lama merokok ? 25 tahun (69,2%), memiliki riwayat minum kopi rutin setiap hari (46%), mengkonsumsi  kopi ? 3 gelas per hari (62,5%), jenis kopi yang diminum adalah kopi giling (47,5%), riwayat konsumsi garam yang masuk dalam kategori lebih (52,2%), dan pada status IMTnya termasuk obesitas (67,9%). Mengingat tingginya prevalensi hipertensi pada kelompok dengan perokok, peminum kopi, dan obesitas, maka perlu dilakukan intervensi misalnya  melalui promosi kesehatan dan penyuluhan.