L. F. J. Kandou
Universitas Sam Ratulangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASANGAN HIDUP PASIEN YANG MENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Tangian, Ainivi F.; Kandou, L. F. J.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6825

Abstract

Abstract: Anxiety is defined as a prolonged response to unexpected threats, which include physiological responses, affective, and cognitive changes. Anxiety will appear in families where one member of the family is ill and requires hospitalization. Severe disease especially life threatening can cause anxiety, rejection and anger. The purpose of this research is to know the relationship between the duration of having hemodialysis and the anxiety level of partners ofpatients who suffer from chronic kidney disease at the Prof. dr. R.D. Kandou Manado Hospital. This research has descriptive analytic type with cross-sectional approach. Samples in this study were 34 spouses. This study used Non Probability Sampling with Purposive Sampling. The results showed that anxiety did not occur at 19 respondents (55%). The result of Chi-square correlation test was a value of Sig. 0.064 (P > 0.05) which meant there was no siginificant relationship. Therefore, H0 was approved and H1 was rejected. Conclusion: There was no relationship between the duration of having hemodialysis and the anxiety level of partners of the patients who suffered from chronic kidney disease at the Prof. dr. R.D. Kandou Manado Hospital.Keywords: anxiety, partners of hemodialysis patients, chronic kidney disease, hemodialysisAbstrak: Kecemasan didefinisikan sebagai respon yang berkepanjangan terhadap ancaman yang tak terduga, responyang meliputi fisiologis, afektif, dan perubahan kognitif. Kecemasan akan muncul pada keluarga yang salah satu anggota keluarganya sedang sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Penyakit yang berat terutama yang mengancam kehidupan, dapat menimbulkan kecemasan, penolakan, dan marah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasangan hidup pasien yang menderita penyakit ginjal kronik di RSUP Prof dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang.Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 pasangan hidup.Sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian sebagian besar yaitu 19 responden (55,9%) tidak mengalami kecemasan. Hasil uji korelasi Chi-square adalah nilai Sig. sebesar 0,064. Penggunaan signifikansi α = 5% (0,05), maka nilai p = 0,064 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna. Dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasangan hidup pasien yang menderita penyakit ginjal kronik di RSUP Prof dr. R. D. Kandou Manado.Kata kunci: kecemasan, pasangan hidup, penyakit ginjal kronik, hemodialisis
PERBANDINGAN KEJADIAN DAN TINGKAT DEPRESI GURU HONORER DI SEKOLAH DASAR NEGERI PADA EMPAT KECAMATAN DI KOTA KOTAMOBAGU PROVINSI SULAWESI UTARA Arfa, Ratih Kusuma Dewi; Kandou, L. F. J.; Munayang, Herdy
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.4627

Abstract

Abstrak: Perbandingan kejadian dan tingkat depresi guru honorer di Sekolah Dasar Negeri pada empat Kecamatan di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. Pendahuluan: Depresi merupakan gangguan mood yang paling sering dikaitkan dengan stres pekerjaan yang dimiliki individu dalam lingkungan pendidikan seperti profesi guru. Gejala depresi yang dialami guru sering dihubungkan dengan jenis kelamin, umur, status pernikahan, rendahnya kepuasan terhadap profesi, gaji atau penghargaan, keinginan untuk merubah pekerjaan, serta dukungan sosial. Di Indonesia, guru honorer yang memiliki status kepegawaian yang tidak jelas rentan mengalami depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kejadian dan tingkat depresi guru honorer di Sekolah Dasar Negeri pada empat Kecamatan di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. Metode: Penelitian ini bersifat observasional-analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini melibatkan seluruh guru honorer yang mengajar di tiap Sekolah Dasar Negeri di empat Kecamatan dengan total 102 responden. Instrumen penelitian ialah kuesioner sosiodemografi dan Hamilton Depression Rating Scale (HDRS). Analisis univariat dan bivariat (Chi square test) dilakukan dengan menggunakan aplikasi komputer. Hasil:Proporsi depresi di Kecamatan Kotamobagu Timur (84,8%) lebih besar daripada proporsi depresi di Kecamatan Kotamobagu Utara (80%), Kecamatan Kotamobagu Barat (82,8%) dan Kecamatan Kotamobagu Selatan (83,3%). Uji beda kejadian dan tingkat depresi mendapatkan nilai p= 0,986 dan p= 0,989.Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kejadian dan tingkat depresi guru honorer di Sekolah Dasar Negeri pada empat Kecamatan di Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara. Kata Kunci: perbandingan, depresi, guru honorer, HDRS     Abstract: The comparison of prevalence and degree of depression among honorary teachers in Public Primary Schools of four Districts in Kotamobagu City, North Sulawesi. Introduction: Depression is a mood disorder that mostly related to the occupational stress among people involved in educational environment especially teacher profession. Depressive symptoms felt by teacher is usually correlated with gender, age, marital status, low job satisfaction, salary or reward, wish to change a job, and social support. In Indonesia, honorary teachers who have a non-confirmed status of teaching tend to be stress and furthermore being more depressive to face these job conditions. This research aimed to examine the comparison of prevalence and degree of depression among honorary teachers in Public Primary Schools of four Districts in Kotamobagu City, North Sulawesi. Method: This research was a cross-sectional study that used observational-analytic design. This study involved 102 honorary teachers, teaching in all Public Primary Schools of four Districts in Kotamobagu. The instruments used in this research were Socio-demographic and Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) questionnaires. Univariate and bivariate analysis (Chi Square test) were done with a computer application program. Result: The proportion of depression of East Kotamobagu district (84,8%) was greater than in North Kotamobagu District (80%), West Kotamobagu District (82,8%) and South Kotamobagu district (83,3%). Prevalence and degree comparation got p score 0,986 and 0,989. Conclusion:There are no significant prevalence and degree differences of depression among honorary teachers in Public Primary Schools of four districts in Kotamobagu City, North Sulawesi. Keywords: depression, comparison, honorary teachers, HDRS