Herdy Munayang
Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

GAMBARAN GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK YANG MENGALAMI KEKERASAN DI ENAM SEKOLAH DASAR KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Christie, Intan H.F.; Kaunang, Theresia M.D.; Munayang, Herdy
JKK (Jurnal Kedokteran Klinik) Vol 1, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN KLINIK
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN UNSRAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Setiap anak yang ada di dunia berhak untuk merasakan keamanan dan kebahagiaan dalam hidupnya, namun tak jarang anak-anak mengalami berbagai bentuk kekerasan. Anak-anak yang mengalami kekerasan dapat mengalami gangguan perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan perilaku pada anak yang mengalami kekerasan. Metode penelitian berupa deskriptif kuantitatif dengan studi potong lintang. Sampel sebanyak 315 responden dengan kriteria inklusi siswa sekolah dasar berusia 9-12 tahun kelas IV-VI yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang mengalami kekerasan serta bersedia mengisi kuesioner dan orang tua yang mengembalikan Informed Consent. Hasil penelitian, terdapat 315 siswa yang mengalami kekerasan. Dari 315 siswa yang mengalami kekerasan, terdapat 61 siswa yang mengalami gangguan perilaku diantaranya 60 siswa mengalami gangguan perilaku menentang (98,36%) dan 6 siswa mengalami gangguan tingkah laku (konduksi) (9,83%). Kesimpulan. Dari 315 siswa yang mengalami kekerasan terdapat 61 siswa yang mengalami gangguan perilaku dan paling sering dialami oleh anak perempuan dan anak-anak yang berusia 10 tahun.Kata kunci: anak sekolah dasar, kekerasan pada anak, gambaran gangguan perilaku. Abstract: Every child  in this world deserves the right to feel safe and happy in their life, however it is not seldom children to experience abuse. Children who had experienced abuse tend to experience behavioral disorder. This research aimed to find out the prevalence of behavioral disorders in children who had been abuse. This study used descriptive quantitative with cross sectional design. Total samples were 315 respondents with the inclusion criteria elementary school students aged 9-12 , class IV-VI, male and female who had experienced abuse and willing to fill the questionnaire and the parents who returned the informed consents. The result showed there were 315 students who had experienced abuse. From 315 students who had experienced abuse, there were 61 students who had behavioral disorder including 60 students who had oppositional defiant disorder and 6 students who had conduct disorder. Conclusion. According to the result, from 315 students who had experienced abused there were 61 students who had behavioral disorder and most often experienced by women and children aged 10 years.Keywords: elementary school children, child abuse, description of behavioral disorder.
GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PADA WARGA KORBAN BANJIR BANDANG DI KELURAHAN TIKALA ARES KOTA MANADO Tulalessy, Dion; Dundu, Anita E.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 3, No 3 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i3.10481

Abstract

Abstract: Depression is one of the major mental health problems today. WHO predicts that in 2020 depression will be the second highest cause of death after heart attack. Generally, the cause of depression is divided into three factors, inter alia biological factors. The Learned helplessness theory explains the causes of depression and defines that depression occurs because of painful events that cannot be controlled by someone. Painful events also can be caused by natural disasters, one of them was flood. This was a descriptive qualitative study with a cross-sectional design by using a sociodemographic questionnaire and be assessed by using the Beck Depression Inventory questionnaire. The results showed that there were 3 respondents (10%) without depression; 8 respondents (26.7%) with mild depressive disorders; 15 respondets (50%) with moderate depressive disorders; and 4 respondents (13.3%) with major depressive disorders.Keywords: depression, flood victims, Beck Depression Inventory.Abstrak: Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, WHO memprediksikan bahwa pada tahun 2020 nanti depresi akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelah serangan jantung. Teori Learned Helplessness menjelaskan mengenai penyebab depresi dan mennyatakan bahwa gangguan depresi muncul akibat peristiwa menyakitkan yang tidak dapat dikontrol seseorang. Peristiwa yang menyakitkan juga bisa disebabkan oleh faktor bencana alam, salah satunya ialah banjir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain potong-lintang, kuesioner sosiodemografik yang dinilai dengan kuesioner Beck Depression Inventory. Hasil penelitian memperlihatkan responden yang tidak mengalami gangguan depresi sebanyak 3 orang (10,0%); gangguan depresi ringan sebanyak 8 orang (26,7%); gangguan depresi sedang sebanyak 15 orang (50%); dan gangguan depresi berat sebanyak 4 orang (13,3%).Kata kunci: depresi, korban banjir bandang, Beck depression inventory
HUBUNGAN LAMA TINGGAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA ‘AGAPE’ TONDANO Moniung, Inri F.; Dundu, Anita E.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v3i1.7488

Abstract

Abstract: Depression is a serious problem in the society. According to World Health Organization in 2000, depression is on fourth rank in the world as the disease causing disability and will be raised to second rank of health problem in 2020. Elderly is a hard phase of human life. In this period, the elderly are often confronted with problems such as physical limitations and losing their role in society that could make them more susceptible to get depression. Moreover, elderly who stay at nursing home have the feeling as if they are not worthy anymore, be discarded from their family, and start blaming themselves. This was an analytical study with a cross-sectional research design. Level of depression of fifty elderly people will be rated using the questionnaire of Hamilton Depression Rate Scale. data were statistically analyzed (univariate and bivariate). The results showed that 4.0% elderly were normal, 34.0% had mild depression, 56.0% had moderate depression, 6.0% had severe depression. There was no relation between length of stay with level of depression among elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Agape Tondano.Keywords: depression, elderly, Hamilton depression rate scale.Abstrak: World Health Organization menyatakan depresi berada pada urutan keempat penyakit di dunia penyebab kecacatan dan pada tahun 2020 akan meningkat menduduki peringkat kedua masalah kesehatan dunia. Masa lanjut usia merupakan tahap kehidupan yang tidak mudah. Pada periode ini lanjut usia dihadapkan dengan berbagai kendala baik kemunduran fisik maupun kehilangan peran sosialnya sehingga menyebabkan lanjut usia cenderung lebih rentan mengalami depresi. Lanjut usia yang tinggal di panti werdha karena terpaksa merasa tidak berharga, menyalahkan diri sendiri, dan merasa diri dibuang oleh keluarga. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain potong lintang. Tingkatan depresi pada 50 orang lanjut usia dinilai dengan menggunakan kuesioner Hamilton Depression Rate Scale. Hasil penelitian diolah dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 4,0% lanjut usia tidak mengalami depresi, 34,0% lanjut usia dengan depresi ringan, 56,0% lanjut usia dengan depresi sedang, 6,0% dengan depresi berat. Tidak terdapat hubungan lama tinggal dan tingkat depresi pada lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Agape Tondano.Kata kunci: depresi, lanjut usia, Hamilton depression rate scale
Kebiasaan makan pada anak gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) di Manado Meilani, Christine; Munayang, Herdy; Kaunang, Theresia M.D.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.13922

Abstract

Abstract: Attention deficit-hyperactivity disorder (ADHD) is characterized by poor attention which is not accordance to the development, or characteristics of hyperactivity and impulsivityor both that are not appropriate to age. ADHD is a behavioural disorder that is most common in children. ADHD can significantly change the most fundamental and important human behaviour, eating. This study was aimed to obtain the eating behaviour of children with ADHD in Manado. This was a quantitative study with a cross sectional design. There were 333 parents of children withh ADHD as respondents. The results showed that 237 children rarely eat foods containing preservatives and artificial food colorings; 231 children rarely eat foods with artificial sweetener; 310 children often eat high carbohydrate food; 201 children rarely eat foods containing casein; 252 children rarely eat foods containing amino acids; and 187 children rarely eat foods containing salicylic acid. Conclusion: Children with ADHD in Manado often eat high carbohydrate foods, but rarely consume foods or drinks containing preservatives, artificial colorings, artificial sweetener, casein, amino acids, and salicylic acid.Keywords: eating behaviour, children, attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Abstrak: Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) ditandai oleh rentang perhatian yang buruk dan tidak sesuai dengan perkembangan atau ciri hiperaktivitas dan impulsivitas atau keduanya yang tidak sesuai usia. GPPH merupakan gangguan tingkah laku yang paling banyak terjadi pada anak. GPPH dapat secara signifikan mengubah perilaku yang paling mendasar dan penting dari keprihatinan manusia, yakni makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan dari anak dengan GPPH di Manado. Jenis penelitian ialah kuantitatif dengan desain potong lintang. Terdapat 333 responden yaitu orang tua yang mempunyai anak dengan GPPH. Hasil penelitian mendapatkan 237 anak jarang mengonsumsi makanan berpengawet dan berpewarna buatan; 231 anak jarang mengonsumsi makanan berpemanis buatan; 310 anak sering mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat; 201 anak jarang mengonsumsi makanan yang mengandung kasein; 252 anak jarang mengonsumsi makanan yang mengandung asam amino; serta 187 anak jarang mengonsumsi makanan yang mengandung asam salisilat. Simpulan: Anak dengan GPPH di Manado sering mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat namun jarang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pengawet, pewarna, pemanis buatan, kasein, asam amino, dan asam salisilat. Kata kunci: kebiasaan makan, anak, GPPH
Hubungan Indeks Kepribadian Dasar Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) Adaptasi Indonesia dengan Supplementary Scale College Maladjustment pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Semester 1 Tahun Ajaran 2018/2019 Universitas Sam Ratulangi Manado Pontoh, Vini S. A.; Kaunang, Theresia M. D.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 7, No 1 (2019): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v7i1.23536

Abstract

Abstract: Students are faced to many demands as well as new reponsibilities, due to changes of several individual functional aspects such as physical, physiology, as well as social aspects. It is expected that a student can apply his/her knowledge to the community life. The common problem faced by the students is inability to adapt to a new environment. Personality is an individual characteristic that is relatively constant, which affects the individual adjustment to the environment. By performing the Indonesian adaptation of MMPI-2 test, we can observe the psychological and personality development that will affect these students in facing future challenges. This study was aimed to determine the correlation between basic personality index (OCEAN) and Supplementary Scale (College Maladjustment) in the first year students of Medical Faculty of Sam Ratulangi University for academic year of 2018/2019. This was an analytical observational study withh a cross sectional design. Data were analyzed by using the Spearman Rank correlation method. The results showed a significant strong correlation (P=0.000; R=-0.663, negative direction). Conclusion: There was a significant relationship between OCEAN index and College Maladjustment in the first year students of Medical Faculty of Sam Ratulangi University for academic year of 2018/2019.Keywords: MMPI-2, basic personality index, OCEAN index, college maladjustment Abstrak: Mahasiswa dihadapkan dengan berbagai tuntutan dan tugas baru disertai perubahan pada beberapa aspek fungsional individu seperti fisik, psikologis dan juga sosial. Seorang mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang dimiliki ke dalam kehidupan masyarakat. Permasalahan yang sering dialaminya yaitu sulit beradaptasi pada lingkungan baru. Kepribadian merupakan ciri seorang individu melakukan interaksi dan berreaksi dengan individu lainnya. Kepribadian memiliki karakteristik di dalam diri individu yang relatif menetap, bertahan, yang memengaruhi penyesuaian diri individu terhadap lingkungan. Dengan melakukan tes MMPI-2 adaptasi Indonesia, dapat dilihat perkembangan psikologis serta kepribadian yang akan memengaruhi mahasiswa tersebut dalam menghadapi tantangan yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks kepribadian dasar OCEAN dengan Supplementary Scale College Maladjustment pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Semester 1 Tahun Ajaran 2018/2019 Universitas Sam Ratulangi Manado. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Data penelitian dianalisis menggunakan metode korelasi Spearman Rank. Hubungan Indeks OCEAN dengan skor College Maladjusment mendapatkan p=0,000 dengan kekuatan kuat (R=-0,663, arah negatif). Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna dengan kekuatan kuat tetapi berbanding terbalik antara indeks OCEAN dengan College Maladjustment pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter semester 1 tahun ajaran 2018/2019 Universitas Sam Ratulangi Manado.Kata kunci: MMPI-2, indeks kepribadian dasar, indeks OCEAN, college maladjustment
Gambaran kekerasan pada anak sekolah dasar di Kecamatan Malalayang Kota Manado Radja, Rebeka D.; Kaunang, Theresia M.D.; Dundu, Anita E.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14598

Abstract

Abstract: Child abuse case is increasing in society. Child abuse and neglect is defined as act or failure to fulfill its obligation as a parent or care giver, that has potential to result in serious physical or emotional injury. This study was aimed to obatin the profile of child abuse in primary school children at Malalayang Districtin Manado. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Samples were all primary school children in forth to sixth grade aged 9-12 years at Malalayang District Manado who met the inclusion and exclusion criteria. The resulst showed that child abuse was found in 99.7% respondents, mostly female (53.8%), with middle income (40%), and physical abuse as the most common type (97.8%). Conclusion: In six primary schools at Malalayang Manado, there were 99.7% children had been abused, mostly female, with middle income. The most common type of abuse was physical abuse.Keywords: child, abuse, profile Abstrak: Kasus kekerasan pada anak semakin meningkat di lingkungan masyarakat. Kekerasan pada anak dan penelantaran diartikan sebagai semua tindakan atau gagalnya memenuhi tindakan kewajiban sebagai orang tua atau pengasuh, yang berpotensial meninggalkan luka fisik maupun emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kekerasan pada anak sekolah dasar di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif menggunakan desain potong lintang. Sampel penelitian ialah seluruh siswa sekolah dasar kelas 4-6 berusia 9-12 tahun di enam sekolah dasar Kecamatan Malalayang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian mendapatkan kekerasan pada anak dialami oleh 99,7% responden, lebih banyak pada perempuan (53,8%), dengan tingkat ekonomi menengah (40%), dan kekerasan fisik sebagai kekerasan yang paling banyak dialami responden (97.8%). Simpulan: Pada enam sekolah dasar Kecamatan Malalayang didapatkan 99,7% anak mengalami kekerasan, terbanyak berjenis kelamin perempuan, tingkat ekonomi menengah, dan jenis kekerasan fisik. Kata kunci: anak, kekerasan, profil
HUBUNGAN ANTARA LAMA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN DEPRESI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP. PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Sompie, Elizabeth M.; Kaunang, Theresia M. D.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6834

Abstract

Abstract: Hemodialysis is a treatment that must be lived for a lifetime in patients with chronic kidney disease. Hemodialysis patient may suffer depression from physical limitations. This study aimed to find the relation between duration of hemodialysis and depression. This research used observational-analytic method with cross sectional approach. This research involved all patients who carry out hemodialysis at Dahlia and Melati hemodialysis units at RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado who meet the inclusion criteria which are 34 people. The result of this study showed that the duration of hemodialysis (p = 0,17, p > 0,05) did not correlate significantly with depression. Conclusion: The duration of hemodialysis does not correlate significantly with depression.Keywords: the duration of hemodialysis, depressionAbstrak: Hemodialisis merupakan terapi yang harus dijalani seumur hidup pada pasien penyakit ginjal kronik. Keterbatasan secara fisik yang timbul pada pasien hemodialisis dapat menyebabkan munculnya keadaan depresi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara lama menjalani hemodialisis dengan depresi. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional-analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini melibatkan semua pasien hemodialisis di unit hemodialisis Dahlia dan Melati RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 34 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan lama menjalani hemodialisis (p = 0,17, p > 0,05) tidak berhubungan secara signifikan dengan depresi. Simpulan: Lama menjalani hemodialisis tidak berhubungan secara signifikan dengan depresi.Kata kunci: lama menjalani hemodialisis, depresi
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG MENGALAMI KEKERASAN DI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Lindo, Delarisa R.; Munayang, Herdy; Kaunang, Theresia M.D.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.14566

Abstract

Abstract: Anxiety and other psychiatric disorders such as depression, become as the most suffered mental illness. Each year, an average of 38 million people suffer from anxiety and depression. Anxiety can occur in children when they are facing stressful situations threatening their lives, inter alia violence against children. Children often feel anxious, especially when they lost of love, attention, and support from their parents. This study was aimed to obtain a description of the level of anxiety in children who had experienced violence in elementary school at Malalayang district in Manado. This was a descriptive quantitative study with a cross-sectional design using purposive sampling method. Respondents were fourth grade and sixth grade elementary school children aged 9-12 years. The instrument used was a questionnaire of Revised Children's Manifest Anxiety Scale (RCMAS). The results showed that of 315 children who had experienced violence, there were 246 children (78.09%) had normal anxiety, 41 children (13.02%) had mild anxiety, 21 children (6.67%) had moderate anxiety, and 7 children (2.22%) had severe anxiety. Conclusion: Most of the respondents who experienced anxiety as a result of violence were in the normal anxiety level.Keywords: anxiety, child abuse, children of elementary school age, RCMAS Abstrak: Kecemasan dengan gangguan psikis lainnya yaitu depresi, menjadi penyakit kejiwaan yang paling banyak diderita. Setiap tahunnya rata-rata sebanyak 38 juta orang mengalami kecemasan dan depresi. Kecemasan dapat dialami oleh anak-anak ketika menghadapi situasi stres yang mengancam hidupnya, salah satunya ialah kekerasan pada anak. Anak-anak sering merasa cemas terutama bila kehilangan kasih sayang, perhatian dan dukungan dari orang tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kecemasan pada anak yang mengalami kekerasan di Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif-kuantitatif dengan desain potong lintang dan menggunakan purposive sampling. Responden penelitian yaitu anak SD kelas IV-VI usia 9-12 tahun. Instrumen yang digunakan ialah kuesioner Revised Children?s Manifest Anxiety Scale (RCMAS). Hasil penelitian memperlihatkan dari 315 anak yang mengalami kekerasan, terdapat 246 anak (78,09%) mengalami kecemasan normal, 41 anak (13,02%) mengalami kecemasan ringan, 21 anak (6,67%) mengalami kecemasan sedang, dan 7 anak (2,22%) mengalami kecemasan berat. Simpulan: Sebagian besar responden yang mengalami kecemasan akibat kekerasan berada dalam kondisi kecemasan normal. Kata kunci: kecemasan, kekerasan pada anak, anak usia sekolah dasar, RCMAS
HUBUNGAN LAMANYA MENJALANI HEMODIALISIS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASANGAN HIDUP PASIEN YANG MENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIK DI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Tangian, Ainivi F.; Kandou, L. F. J.; Munayang, Herdy
e-CliniC Vol 3, No 1 (2015): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.3.1.2015.6825

Abstract

Abstract: Anxiety is defined as a prolonged response to unexpected threats, which include physiological responses, affective, and cognitive changes. Anxiety will appear in families where one member of the family is ill and requires hospitalization. Severe disease especially life threatening can cause anxiety, rejection and anger. The purpose of this research is to know the relationship between the duration of having hemodialysis and the anxiety level of partners ofpatients who suffer from chronic kidney disease at the Prof. dr. R.D. Kandou Manado Hospital. This research has descriptive analytic type with cross-sectional approach. Samples in this study were 34 spouses. This study used Non Probability Sampling with Purposive Sampling. The results showed that anxiety did not occur at 19 respondents (55%). The result of Chi-square correlation test was a value of Sig. 0.064 (P > 0.05) which meant there was no siginificant relationship. Therefore, H0 was approved and H1 was rejected. Conclusion: There was no relationship between the duration of having hemodialysis and the anxiety level of partners of the patients who suffered from chronic kidney disease at the Prof. dr. R.D. Kandou Manado Hospital.Keywords: anxiety, partners of hemodialysis patients, chronic kidney disease, hemodialysisAbstrak: Kecemasan didefinisikan sebagai respon yang berkepanjangan terhadap ancaman yang tak terduga, responyang meliputi fisiologis, afektif, dan perubahan kognitif. Kecemasan akan muncul pada keluarga yang salah satu anggota keluarganya sedang sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Penyakit yang berat terutama yang mengancam kehidupan, dapat menimbulkan kecemasan, penolakan, dan marah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasangan hidup pasien yang menderita penyakit ginjal kronik di RSUP Prof dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang.Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 pasangan hidup.Sampling yang digunakan adalah Non Probability Sampling dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian sebagian besar yaitu 19 responden (55,9%) tidak mengalami kecemasan. Hasil uji korelasi Chi-square adalah nilai Sig. sebesar 0,064. Penggunaan signifikansi α = 5% (0,05), maka nilai p = 0,064 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna. Dapat disimpulkan H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan lamanya menjalani hemodialisis dengan tingkat kecemasan pada pasangan hidup pasien yang menderita penyakit ginjal kronik di RSUP Prof dr. R. D. Kandou Manado.Kata kunci: kecemasan, pasangan hidup, penyakit ginjal kronik, hemodialisis
POLA ASUH PADA ANAK GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS DI KOTA MANADO Kaunang, Novita E.; Munayang, Herdy; Kaunang, Theresia M.D.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.4.2.2016.12796

Abstract

Abstract: Children with attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD) are children who have excessive activities and can not concentrate well. Worldwide study showed a quite high prevalence of ADHD as many as 5.29%. Parenting style is very influential on a child's mental and development, therefore, parents who are the child?s family have to be patient and serious in taking care of their child. This study aimed to obtain the parenting style of children with ADHD in Manado. This was a descriptive study with a cross-sectional design. Assessment of parenting style types was obtained by using parenting style questionnaire. The results showed that there were 210 parents as respondents. Data were analyzed with a univariate analysis. Democratic parenting style was mostly applied by the parents as many as 95,24%, followed by permissive style 3.34% and authoritarian style 1.42%. Keywords: ADHD, children, parenting style Abstrak: Anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) adalah anak yang beraktivitas berlebihan dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Prevalensi GPPH di seluruh dunia cukup tinggi yaitu sebesar 5,29%. Pola asuh orang tua sangat berpengaruh pada mental dan perkembangan anak sehingga orang tua yang merupakan keluarga perlu dengan sabar dan tekun mengasuh anaknya. Penelitian ini bertyujuan untuk mendapatkan gambaran pola asuh orang tua dengan anak GPPH di kota Manado. Jenis penelitian ini deskriptif dengan desain potong lintang. Penilaian jenis pola asuh orang tua menggunakan angket pola asuh. Hasil penelitian mendapatkan responden sebanyak 210 orang tua dengan anak GPPH. Pola asuh demokratis paling banyak diterapkan oleh orang tua sebesar 95,24%, diikutipola asuh permisif 3,34% sedangkan pola asuh yang paling jarang diterapkan ialah otoriter sebanyak 1,42%. Kata kunci: GPPH, anak, pola asuh