Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEK EKSTRAK TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM) TERHADAP ENZIM KATALASE HEPAR TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG TERPAPAR MINYAK JELANTAH Josephine Josephine; Aryu Candra; Ayu Rahadiyanti
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 1 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.927 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.1.2020.1-11

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan minyak jelantah dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh.  Senyawa dalam tomat yang diduga dapat menangkal radikal bebas adalah likopen. Likopen sebagai antioksidan mampu meningkatkan enzim katalase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah tomat terhadap kadar enzim katalase hepar tikus yang terpapar minyak jelantah. Metode: Penelitian true experimental dengan post test only group design. Subjek adalah 18 ekor tikus wistar jantan. Pengelompokkan dilakukan secara randomisasi menjadi 3 kelompok dengan masing-masing 6 ekor tikus di setiap kelompok; kelompok K tikus sehat tanpa perlakuan, kelompok P1 tikus dengan ekstrak buah tomat 4mg/kgBB, kelompok P2 tikus dengan ekstrak buah tomat 4 mg/kgBB dan minyak jelantah 0,42ml/200gBB. Intervensi dilakukan selama 40 hari. Enzim katalase diukur dari tinggi gelembung jus hepar tikus. Analisis statistik menggunakan uji One-way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni. Hasil: Tinggi gelembung hepar tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan satu dengan nilai 0,617±0,052 cm. Terdapat perbedaan enzim katalase yang signifikan pada rerata kelompok K dengan kelompok P1 dan antara kelompok perlakuan P1 dengan kelompok P2 (p<0,05). Simpulan: Pemberian 4mg/kgBB ekstrak buah tomat dapat meningkatkan dan mempertahankan kadar enzim katalase hepar pada tikus yang terpapar minyak jelantah. Kata Kunci: minyak jelantah, ekstrak tomat, enzim katalase
EFEK TEMPE KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PREDIABETES Ayu Rahadiyanti; Tatik Mulyati
Darussalam Nutrition Journal Vol 1, No 2 (2017): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v1i2.1346

Abstract

ABSTRACT Prediabetes is a condition which precede diabetes melitus (DM). Diet is the most efective method to decrease blood glucose level. One of food that correlate to decrease blood glucose level is soy tempe. The purpose of study was proven effect of soy tempeh on blood glucose level in prediabetes. This study was pre experiment with pre test-post test design. The subjects were people in Srondol Kulon Semarang who taken by consecutive sampling. Total subjects was 18 people which was divided in 2 groups. The treatment group was given steam soy tempeh 150 gram per day during 14 days and control group wasn’t given soy tempeh. Fasting blood glucose level was measured before and after intervention using spectrophotometry method. During intervention, both of group recorded food intake using food record 14×24 hours and food recall 3×24 hours. Data was analyzed by Independent sample t-test, Mann Whitney test, and Wilcoxon test. Most of subjectsare 40 – 49 years old (72,73%) and obesity (88,89%). There was no difference energy and fiber intake in two groups before and after intervention. The decreasing of fasting blood glucose level in treatment group was 9,44+15,86 mg/dl and control group was 6,56+17,28 mg/dl. Analysis statistic showed that there wasn’t significant difference at decreasing of fasting blood glucose level in treatment group and control group. There was no diffference decreasing fasting blood glucose level between group which given steam soy tempeh 150 gram per day during 14 days with control group.  Key word : soytempeh, blood glucose, prediabetes ABSTRAK Prediabetes merupakan suatu keadaan yang mendahului timbulnya diabetes melitus (DM). Pengaturan diet merupakan cara yang efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah. Salah satu bahan makanan yang dihubungkan dengan penurunan kadar glukosa darah adalah tempe kedelai.Membuktikan pengaruh tempe kedelai terhadap kadar glukosa darah pada prediabetes. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan rancangan pre test-post test design. Subjek penelitian adalah warga Kelurahan Srondol Kulon Semarang yang diambil secara consecutive sampling, besar sampel pada penelitian ini adalah 18 orang yang dibagi secara acak dalam 2 kelompok. Kelompok perlakuan diberi tempe kedelai sebanyak 150 gram/hari yang diolah dengan cara dikukus selama 14 hari sedangkan kelompok kontrol tidak diberi tempe kedelai. Kadar glukosa darah puasa diukur sebelum dan setelah intervensi menggunakan metode spektrofotometri. Selama intervensi, asupan makan kedua kelompok diperoleh dengan metode food record 14×24 jam dan food recall 3×24 jam. Analisis statistik yang digunakan adalah Independent sample t-test, Mann Whitney test,dan Wilcoxon test. Sebagian besar subjek berusia 40 – 49 tahun (72,73%) dengan status gizi obesitas (88,89%).Tidak terdapat perbedaan asupan energi dan serat pada kedua kelompok sebelum dan setelah intervensi.Pada kelompok perlakuan terjadi penurunan kadar glukosa darah puasa sebesar 9,44+15,86 mg/dl sedangkan pada kelompok kontrol 6,56+17,28 mg/dl. Uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Tidak terdapat perbedaan penurunan kadar glukosa darah puasa secara bermakna antara kelompok yang diberi 150 gram tempe kedelai selama 14 hari dengan kelompok kontrol. Kata kunci : tempe kedelai, kadar glukosa darah, prediabetes