Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Kesalahan Konsep Siswa dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Perpangkatan Julinsen D Banamtuan; Netty J M Gella; Urni Babys
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 1 No 5 (2022): IJHESS-APRIL 2022
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1016.793 KB) | DOI: 10.55227/ijhess.v1i5.140

Abstract

This study is aimed to describe the students' errors in the concept of resolving the question about rank material with descriptive qualitative method. The subject of this study was 21 students at SMA Kisten Kapan in X MIPA A on the academic year 2020/2021. The instruments were test questions, interview sheets, and documentation. The data analysis result showed that concept errors were conducted by students on the rank material such as a). Students were not able to understand the symbol and place value; b). Students were erroneous in solving process; c). Misinterpreting the idea in writing systematically; d). Students Made the error mathematical model and formulate problems' strategies. The most dominant concept error Made by students was that students were not able to understand the symbol and place values because they were less careful in working on the questions. The teachers' role in overcoming these problems was to provide various activities in learning mathematics and provide varied practice questions that students learned independently.
Analysis of Students' Mathematical Communication Skills In Terms of Self-Confidence Novianti Fay; Urni Babys; Netty Julinda Marlin Gella
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 1 No 5 (2022): IJHESS-APRIL 2022
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.513 KB) | DOI: 10.55227/ijhess.v1i5.142

Abstract

Mathematical communication skills are the ability to convey mathematical ideas or ideas orally or in writing, and to understand and accept other people's ideas or ideas carefully, analytically, critically, and evaluative to sharpen the understanding. The purpose of this study is to analyze students ' mathematical communication skills in terms of self-confidence. The study was conducted in SMP Negeri 3 Soe with the subject of research being VIII grade students as many as 22 students. This study uses the qualitative descriptive method. Data collection techniques in the form of tests, questionnaires, and interviews. The data analysis follows the miles and Huberman model. The results showed that students ' mathematical communication skills are seen from different levels of confidence. Students who have a high level of confidence can meet 4 indicators of mathematical communication skills, namely connecting real objects, images, and diagrams into mathematical ideas; able to present ideas in the form of images; able to use terms, mathematical symbols, and structures to present ideas, describe relationships and model making; able to understand, interpret and evaluate mathematical ideas. Students who have a moderate level of confidence can meet three indicators, namely connecting real objects, images, and diagrams into mathematical ideas; being able to present ideas in the form of images; able to use terms, mathematical symbols, and structures to present ideas, describe relationships and model making. Students with a low level of confidence are only able to meet one indicator, namely in using terms, mathematical symbols, and structures to present ideas, describe relationships, and model making.
Analisis kemampuan literasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal pisa konten change and relationship Madensi Selan; Farida Daniel; Urni Babys
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2020): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v11i2.6256

Abstract

Literasi matematis merupakan kemampuan seseorang untuk merumuskan, menerapkan dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks, termasuk kemampuan melakukan penalaran secara matematis, menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat bantu matematika untuk mendeskripsikan suatu fenomena atau kejadian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan kajian tentang kemampuan literasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal PISA konten change and relationship. Penelitian dilakukan di SMA Efata Soe dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X Mia 1 sebanyak 30 siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa tes, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan hanya sebagian kecil siswa yang mampu mencapai semua indikator literasi matematis yaitu mengidentifikasi aspek-aspek matematika, mengubah ke dalam model matematika, merancang model untuk menemukan solusi dan menafsirkan hasil matematika ke dalam konteks dunia nyata. Sebagian besar siswa hanya mampu menyelesaikan soal sampai pada tahap membuat model, menerapkan rancangan model dan masih kesulitan dalam menemukan solusi yang tepat dan menafsirkan ke dalam konteks dunia nyata. Penyebab kesulitan tersebut karena dalam pembelajaran siswa kurang dibiasakan mengerjakan soal-soal latihan maupun tugas berkarakteristik PISA yang membutuhkan  kemampuan literasi matematis dalam penyelesaiannya.
Kemampuan Literasi Matematis Space And Shape Dan Kemandirian Siswa SMA Pada Discovery Learning Berpendekatan RME-PISA Urni Babys
JPMI (Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.26737/jpmi.v1i2.82

Abstract

Rendahnya kemampuan literasi matematis siswa di Indonesia mengakibatkan peringkat Indonesia pada tes PISA rendah. Hal ini juga diakibatkan karena kurangnya kemandirian siswa dalam belajar di kelas, pembelajaran yang berpusat pada guru sehingga siswa pasif dan hanya menerima informasi dari guru membuat siswa mudah lupa materi yang diajarkan terutama materi bangun ruang yang masih sangat abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi  apakah kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar dengan model Discovery Learning berpendekatan RME –PISA tuntas secara klasikal dan lebih baik daripada kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar menggunakan model RME dan lebih baik daripada siswa yang diajar secara ekspositori. Penelitian ini termasuk penelitian semu yang menggunakan desain pretest-posttest control group. Data kemampuan literasi matematis dikumpulkan melalui tes kemampuan literasi matematis pada materi jarak dalam ruang dimensi tiga dengan soal-soal setara tes PISA, sedang data kemandirian siswa dikumpulkan dari hasil observasi selama proses pembelajaran. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematis dan kemandirian siswa yang diajar dengan model Discovery Learning berpendekatan RME –PISA tuntas secara klasikal dan lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model RME, lebih baik daripada siswa yang diajar secara ekspositori.
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Melalui Model PBL (Problem Based Learning) Marni Abigael Kotto; Urni Babys; Netty Julinda Marlin Gella
Jurnal Sains dan Edukasi Sains Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Sains dan Edukasi Sains
Publisher : Faculty of Science and Mathematics, Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24246/juses.v5i1p24-27

Abstract

Kemampuan penalaran sangat penting dalam pembelajaran matematika karena dengan penalaran matematika, siswa dapat mengembangkan kemampuan penalarannya dalam bidang matematika baik itu memecahkan masalah menyusun bukti dan menarik kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematika siswa melalui model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model pre-experimental yang didesain dalam bentuk one group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Amanuban Barat kelas VIII yang terdiri atas enam kelas. Sampel penelitian terdiri dari satu kelas yaitu kelas VIIIA dengan jumlah siswa sebanyak 12 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kemampuan penalaran matematika siswa berupa soal uraian. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes kemampuan penalaran matematika yang terdiri atas soal pre-test dan soal post-test dan digunakan setelah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Teknik analisis data pengujian hipotesis yang digunakan berupa uji t sampel berpasangan untuk mengetahui perbedaan kemampuan penalaran matematika siswa pada kelas penelitian serta skor gain untuk mengetahui kriteria peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa. Hasil analisis dengan uji t sampel berpasangan diperoleh nilai thitung = -27,735 < -ttabel = -2,20, menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa melalui model PBL. Peningkatan kemampuan penalaran matematika siswa berada pada kategori tinggi dengan rata-rata skor gain sebesar 0,71.
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Ditinjau dari Gender urni babys
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.813 KB) | DOI: 10.24176/anargya.v3i1.4771

Abstract

The purpose of this study is to describe the mathematical communication ability of students in terms of gender. This type of research is a descriptive study with a quantitative approach. This research was conducted at Soe Middle School 3 2018/2019 school year. The source of data in this study were 20 VIII 10 students, consisting of 10 men and 10 women. Sampling using simple random sampling technique. The data collection technique used is a test of mathematical communication skills. The research procedure goes through several stages, namely: 1) preparation of mathematics communication skills test questions, 2) validating test questions and results analysis, 3) providing tests and collecting test results, 4) analyzing test results, 5) drawing conclusions. From the results, the communication skills of female students on all indicators have a higher value than male students. Female students are more thorough, careful and patient in solving mathematical problems so they are able to communicate mathematical ideas with pictures, diagrams or symbols and have a better mathematical representation than male students of the study. It can be concluded that the mathematical communication ability of female students is higher than the mathematical communication ability of male students that is equal to 58.71% or a difference of 17.42%
Analisis Pemahaman Konsep Mahasiswa pada Pembelajaran Volume Benda Putar Berbasis Maple Dison Linome; Yusak Imanuel Bien; Urni Babys
ANARGYA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/anargya.v5i1.7648

Abstract

Concept understanding is recognizing all  of the materials, which the students not only know and understand but able to show the concept in from that easy to understand and also able to aplicated. The aim of this study is to analysis the concept understanding for the student in learning volume of revolution based on maple. This research method is descriptive qualitative. The participants of this study are the student of the mathematics education study program STKIP Soe who took integral calculus courses totaling 14 students. Research data were collected through observation, tests and interviews. The data analysis technique used is qualitative data analysis following the Miles and Huberman model. Test the validity of the data used is the extension of observations, triangulation techniques and negative case analysis. The results showed that learning the volume of a maple-based rotary object can help students understand the concept. Students in solving rotary object volume questions manually or the maple method show that most students have been able to achieve indicators of understanding mathematical concepts. Based on the results of this study, it is also known that there are still students who have not reached the indicator of concept understanding due to miscalculations and using the wrong concept in solving test questions on the material of rotating object volume due to the absence of students during the lecture process
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Nonci Tiumlafu; Urni Babys; Yusak I Bien
MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika Vol 7 No 1 (2022): MATH-EDU: Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jipm.7.1.2022.1-10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari gaya belajar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Mollo Utara sebanyak 17 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa, angket gaya belajar dan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Siswa dengan gaya belajar visual dapat memenuhi indikator menyatakan ide matematika dalam bentuk diagram, menggunakan notasi dan simbol dalam menyajikan ide matematika dan menggambarkan hubungan-hubungan pada diagram koordinat. Siswa dengan gaya belajar auditorial dapat memenuhi indikator menyatakan ide matematika dalam bentuk diagram, menggunakan notasi dan simbol matematika dalam menyajikan ide dan menarik kesimpulan dari pernyataan matematika dan siswa dengan gaya belajar kinestetik dapat memenuhi indikator menyatakan ide matematika dalam bentuk diagram, menggunakan notasi dan simbol