Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Dian Kartika Sari
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 4, No 3 (2014): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Penerapan keterampilan menulis wacana narasi dengan metode CTL; (2) mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis wacana narasi setelah mendapatkan pembelajaran menulis wacana narasi dengan metode CTL pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Kebumen. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Kebumen pada bulan Oktober sampai November 2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII H sejumlah 20 siswa, laki-laki 8 dan perempuan 12. Objek penelitian adalah keterampilan siswa dalam menulis wacana narasi dengan metode CTL. Penelitian ini terdiri dari tiga kali kegiatan, yaitu kegiatan prasiklus, siklus I, dan siklus II. Masing-masing siklus mengacu pada prosedur penelitian yaitu rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan releksi (reflection). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Teknik tes yang digunakan yaitu hasil menulis wacana narasi siswa, nontes terdiri dari hasil observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi foto. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode CTL mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis wacana narasi. Penerapan pembelajaran menulis dengan metode CTL meliputi: prasiklus, yaitu hasil menulis wacana narasi siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa; siklus I, berisi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi; siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari siklus I. Langkah-langkah pembelajaran model CTL yaitu: kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna; melaksanakan kegiatan inkuiri; mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan membaca; menciptakan masyarakat belajar; menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran; refleksi diakhir pertemuan. Dari hasil tes prasiklus terlihat persentase ketuntasan sebesar 35% meningkat menjadi 55% pada siklus I dengan peningkatan sebesar 20%. Setelah dilakukan dengan siklus II persentase ketuntasan mencapai 85% dengan peningkatan sebesar 50% hasil prasiklus, dan sebesar 30% dari siklus I. Berdasarkan hasil nontes yang meliputi observasi, angket, wawancara dan dokumentasi foto, hasilnya juga sangat baik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode CTL mampu meningkatkan keterampilan menulis wacana narasi pada siswa kelas VIII H SMP Negeri 3 Kebumen.   Kata kunci: Wacana narasi, Contextual Teaching And Learning
Literature Review: Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Iwan Abdi Suandana; Malinda Capri Nurul Satya; Lisus Setyowati; Dian Kartika Sari; Stephani Nesya Renamastika
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4 No 1 (2022): November
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v4i1.256

Abstract

Anemia is a medical condition in which the hemoglobin level less than normal. Normal Hb levels in adolescent girls are >12 g/dl. Anemia in adolescent girls is still relatively high. Impact of anemia can be caused the body to become thin and drastically lose weight, shortness, constant illness, and anemia. This literature review identified factors that are consistently associated with the incidence of anemia in adolescent girls. This research method is a literature review by collecting various databases from Pubmed, Science Direct, Proquest, and Google Scholar. The selection of articles were limited from 2014-2019 and 20 articles were found. Factors that are consistently associated with the incidence of anemia in adolescents girls include the level of knowledge of girl adolescents regarding anemia, iron intake, nutritional status and the duration of menstruation, BMI, category of residence (rural/urban), dietary habits, and infections such as malaria. It is necessary to provide continuous blood supplement tablets to young women from the government and schools so that they can meet their nutritional needs and further research is expected to be able to use different research designs such as case control and cohorts in order to prove a stronger causal relationship, this is because there have been quite a number of studies related to risk factors for the incidence of anemia in adolescent girls.