Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Literature Review: Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Iwan Abdi Suandana; Malinda Capri Nurul Satya; Lisus Setyowati; Dian Kartika Sari; Stephani Nesya Renamastika
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4 No 1 (2022): November
Publisher : Puslitbang Sinergis Asa Professional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37148/arteri.v4i1.256

Abstract

Anemia is a medical condition in which the hemoglobin level less than normal. Normal Hb levels in adolescent girls are >12 g/dl. Anemia in adolescent girls is still relatively high. Impact of anemia can be caused the body to become thin and drastically lose weight, shortness, constant illness, and anemia. This literature review identified factors that are consistently associated with the incidence of anemia in adolescent girls. This research method is a literature review by collecting various databases from Pubmed, Science Direct, Proquest, and Google Scholar. The selection of articles were limited from 2014-2019 and 20 articles were found. Factors that are consistently associated with the incidence of anemia in adolescents girls include the level of knowledge of girl adolescents regarding anemia, iron intake, nutritional status and the duration of menstruation, BMI, category of residence (rural/urban), dietary habits, and infections such as malaria. It is necessary to provide continuous blood supplement tablets to young women from the government and schools so that they can meet their nutritional needs and further research is expected to be able to use different research designs such as case control and cohorts in order to prove a stronger causal relationship, this is because there have been quite a number of studies related to risk factors for the incidence of anemia in adolescent girls.
Literature Review: Terapi Komplementer untuk Mengurangi Nyeri Persalinan di Berbagai Negara Malinda Capri Nurul Satya
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v2i2.1408

Abstract

Labor pain is one of the most severe and can make it uncomfortable. If the problems of pain haven’t been resolved, it caused several symptoms such as anxiety, fear, and stress which can increase the intensity of the pain. This literature review aims to identify complementary therapies to reduce labor pain in various countries. The author searched articles in databases Google Scholar, Science Direct, Pubmed, and Cochrane. The criteria for articles in the form was quantitative research published in 2014-2019 with locations in various countries. The author reviews 6 articles on therapy complementary to reduce labor pain in various countries such as Turkey, Iran, Egypt, Brazil, and Indonesia. The author identified 7 complementary therapies used to reduce labor pain. This research used RCT (Randomized Controlled Trial) and quasi-experiment methods with VAS (Visual Analogue Scale) instruments. The methods such as breathing using lavender aromatherapy, music therapy, birth ball, heat therapy, cold therapy, acupressure, and hypnobirthing can be used. This therapeutic method is highly recommended to reduce pain and reduce anxiety during labor. In addition, this method has very few side effects and saves costs.
EDUKASI TENTANG ANEMIA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING Sabran Sabran; Dian Kartika Sari; Iwan Abdi Suandana; Malinda Capri Nurul Satya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.21821

Abstract

Permasalahan stunting masih menjadi fokus utama di Indonesia. Salah satu faktor penyebab terjadinya stunting adalah anemia. Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 prevalensi anemia pada anak perempuan yang berusia remaja sebesar 32% yang artinya jika ada 10 remaja akan ada 3-4 yang beresiko menderita anemia. Timbulnya masalah gizi pada anak usia di bawah dua tahun erat kaitannya dengan persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu, termasuk remaja putri. Remaja putri dengan anemia beresiko menjadi wanita usia subur dengan anemia. Wanita Usia Subur (WUS) yang anemia beresiko mengalami gangguan komplikasi saat kehamilan berupa gangguan pertumbuhan janin, fetal distress serta dapat meningkatkan resiko terjadinya stunting pada anak yang dilahirkan kelak. Oleh karena itu, pemberian edukasi mengenai anemia dan dampaknya terhadap kesehatan diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia serta membantu mengurangi angka kejadian stunting lebih dini. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat yaitu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari perkenalan, penyuluhan dengan memberikan edukasi, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan penilaian dengan memberikan kuesioner pretest dan posttest. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan sikap pada remaja dan WUS.