Vivi Sufiati
Universitas PGRI Madiun

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Bagaimana Literasi Dini dengan Cerita Sebelum Tidur? Vivi Sufiati; Made Vina Arie Paramita
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol. 9 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v9i1.32837

Abstract

Bercerita menjadi tradisi sejak jaman dahulu. Aktivitas bercerita dilakukan sebagai pengantar tidur. Bercerita dipercaya menstimulasi perkembangan literasi anak. Namun, tidak semua ibu memiliki ketrampilan bercerita. Situasi lelah ibu setelah seharian bekerja mengurangi performa dalam bercerita. Hal ini memunculkan pertanyaan bagaimana bercerita sebelum tidur bisa mengembangkan literasi anak dan apa buktinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan pengembangan literasi dini dengan cerita sebelum tidur. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah 15 ibu peserta Kuliah Whatsaap Memahami Anak Melalui Cerita yang memiliki anak usia 2-6 tahun dan melakukan pembiasaan bercerita sebelum tidur. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, data display, dan kesimpulan serta verivikasi. Hasil penelitian menemukan rutinitas bercerita dilakukan dengan tahapan pra bercerita dan saat bercerita. Pra bercerita dimulai dari membersihkan diri, berdoa dan memilih media serta tema cerita. Kegiatan bercerita dilakukan dari pengantar cerita, penggunaan media bercerita, penguasaan cerita, komunikasi isi cerita, dan memberi kesempatan anak bercerita. Dari rutinitas bercerita maka akan terdapat stimulasi perkembangan literasi yang diperoleh antara lain literasi informasi, visual, lisan, dan literasi terhadap teks tertulis. kesulitan menyajikan cerita dengan menarik. Kesimpulan menemukan ibu melakukan rutinitas bercerita sebelum tidur dengan persiapan pra bercerita dan bercerita dengan melibatkan anak untuk menstimulasi literasi anak.
PENERAPAN TEMA INSIDENTAL PADA PEMBELAJARAN DI KURIKULUM 2013 Vivi Sufiati
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus yang dilakuan di Lab School UNIPMA Cendekia Kids School. Kasus yang diteliti adalah penerapan prinsip insidental pada pengembangan tema pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran. Wawancara dilakukan kepada guru dan kepala sekolah terkait pengembangan tema. Dokumen yang dianalisis adalah perencanaan pengembangan tema pada awal tahun ajaran, program semester, RPPM (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan), dan RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian). Tema menjadi kebijakan sekolah di kurikulum 2013 tetapi masih ada guru yang pemilihan tema mengacu pada kurikulum lama. Keberhasilan kurikulum diukur dari ketercapaian semua tema yang direncanakan dalam pembelajaran. Hal ini membuat prinsip insidental pada pengembangan tema tidak terpenuhi. Hasil penelitian di CKS prinsip insidental dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Tema insidental ada yang spontan dan terencana. Prinsip insidental yang spontan sumber ide berasal dari anak. Tema insidental yang terencana ada yang dilakukan selama 1 hari maupun 1 minggu dengan dilengapi puncak tema. Ide tema incidental juga bersumber dari even kusus, sesuatu yang terjadi tanpa diduga, guru, serta orang tua.
Mengembangkan Sportivitas Melalui Permainan Modifikasi Hot (Hoki Tiup) Vivi Sufiati; Dwinda Damayanti
WISDOM: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/wisdom.v2i2.3261

Abstract

This study aims to determine the development of sportsmanship in children through a modified game of HOT (Hoki Tiup) during the pandemic. The research was conducted at Rumah Belajar All Kids. The research subjects were selected by purposive sampling, namely 4 children aged 5-6 years who did limited face-to-face learning. This research is a qualitative research with a case study approach. Methods of data collection used interviews, observation, and document study. The data analysis was used the data reduction stage, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate that sportsmanship develops from the aspects of respect, fairness, and acceptance of the results of the game. Respect is shown through natural expressions when experiencing victory or defeat. A fair attitude is marked by the child starting to obey the rules of the game when playing with all his friends.The child receives the final result of the game.
Pengembangan Sosial Emosi Melalui Cerita Untuk Anak Usia Dini Vivi Sufiati; Nur Hasanah
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus yang dilakukan kepada guru PAUD yang sudah menempuh mata kuliah pengembangan sosial emosi di UNIPMA tahun ajaran 2019/2020. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengembangan social emosi yang dilakukan guru melalui cerita. Data penelitian dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi dilakukan untuk mengetahui praktik guru dalam menggunakan cerita untuk stimulasi social emosi anak. Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagimana pengembangan social emosi yang dilakukan guru dengan cerita. Analisis dokumen dilakukan dengan menganalisis dokumen naskah cerita yang dibuat guru dan catatan penilaian guru pada kegiatan bercerita. Hasil penelitian menemukan bahwa guru bercerita baik diawal, inti maupun penutup kegiatan. Cerita dapat dilakukan secara spontan dan terprogram. Kegiatan spontan langsung tanpa direncanakan. Kegiatan terprogram dengan merencanakan bercerita untuk pengembangan social emosi kedalam pembelajaran dan melakukan penilaian pada kegiatan tersebut. Kegiatan keteladanan dilakukan dengan penokohan yang ada dalam cerita. Karakter yang ditunjukkan dalam cerita sesuia dengan kompetensi dasar social emosi percaya diri , taat aturan untuk disiplin, sabar, mandiri, peduli dan tolong menolong, kerjasama, dan tanggung jawab. Referensi cerita dari buku cerita, cerita rakyat dan membuat cerita sendiri dari pengembangan social emosi. Kegiatan pracerita terdiri dari menentukan materi cerita, menentukan referensi, dan melakukan modifikasi, dan media pendukung untuk improvisasi dalam bercerita.