Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Permainan Sirkuit Untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Arie Paramitha, Made Vina; Sutapa, Panggung
Jurnal Golden Age Vol 3, No 01 (2019): Jurnal Golden Age
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.65 KB) | DOI: 10.29408/goldenage.v3i01.1336

Abstract

This study aimed to: (1) develop a circuit-based learning model appropriate to early childhood development, and (2) to know the effectiveness of the application of circuit-based learning model to the children's fine motor at the age of 4-5 years. This type of research is Research and Development. This type of research is research and development (R & D). Research subjects in this study were children aged 4-5 years. The technique and instrument of data collection is by using interview, observation sheet and validation sheet or questionnaire. The data analysis technique of effectiveness test used is by nonparametric statistic analysis Wilcoxon test or sign test. The Result of Developing a Game Based Learning Model The Circuit contains steps in which it consists of several game activity postings, and is documented in the form of CDs and instructional instruction manuals. Learning steps consisting of preliminary activities, warm-up activities, core activities (circuit play), and end activities (cooling). The results of validation by experts and also teachers found that the products developed into the category of "good". The development of circuit-based learning model is declared effective in improving children's fine motor
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF (BENTUK,WARNA, UKURAN DAN POLA) PADA ANAK KELOMPOK B SEMESTER II TK GANESHA DENPASAR TAHUN AJARAN 2013/2014 ., Made Vina Arie Paramita; ., Dra. Ni Wayan Suniasih,S.Pd, M.Pd; ., Drs. I Made Suara, M.Pd
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v2i1.3163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif (bentuk, warna, ukuran dan pola) saat diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe ¬make-a match pada anak kelompok B semester 2 TK Ganesha Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan 2 siklus tindakan. Subjek penelitian adalah 15 orang anak kelompok B semester 2 TK Ganesha Denpasar. Data penelitian tentang kemampuan kognitif dikumpulkan menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan instrumen lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan kognitif dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make-a match mencapai 10.2%. Pada siklus I sebesar 70.5% yang berada pada kriteria sedang mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80.7% tergolong kriteria tinggi. Dengan demikian terjadi peningkatan kemampuan kognitif pada anak 10.2%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make-a match dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Ganesha Denpasar.Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make-A Match, Kemampuan Kognitif. This research aimed to determine the increase of cognitive ability (shape, color, size and pattern) when the implementation of cooperative learning type make-a match group B in the second semester of the child TK Ganesha Denpasar. This research is classroom action research (CAR) conducted two cycles of action. Subjects were 15 children in group B the second semester of TK Ganesha Denpasar. Data collected research on cognitive abilities using the methods of observation and interviews with the observation sheet instruments. Data were analyzed using descriptive statistical analysis methods, methods of qualitative and descriptive analysis of quantitative descriptive analysis. The results of the data analysis showed that an increase in cognitive abilities of the application of cooperative learning model make-a match reaches 10.2%. In the first cycle of 70.5% which is the criteria is experiencing an increase in cycle II to 80.7% classified as high criteria. Thus an increase in cognitive ability in children 10.2%.It can be concluded that the application of cooperative learning type make-a match can improve cognitive abilities group B in TK Ganesha Denpasar.keyword : Model of Cooperative Learning Make-A Match, Kognitive Abilities.
Bagaimana Literasi Dini dengan Cerita Sebelum Tidur? Sufiati, Vivi; Paramita, Made Vina Arie
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol 9, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v9i1.32837

Abstract

Bercerita menjadi tradisi sejak jaman dahulu. Aktivitas bercerita dilakukan sebagai pengantar tidur. Bercerita dipercaya menstimulasi perkembangan literasi anak. Namun, tidak semua ibu memiliki ketrampilan bercerita. Situasi lelah ibu setelah seharian bekerja mengurangi performa dalam bercerita. Hal ini memunculkan pertanyaan bagaimana bercerita sebelum tidur bisa mengembangkan literasi anak dan apa buktinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan pengembangan literasi dini dengan cerita sebelum tidur. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah 15 ibu peserta Kuliah Whatsaap Memahami Anak Melalui Cerita yang memiliki anak usia 2-6 tahun dan melakukan pembiasaan bercerita sebelum tidur. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, data display, dan kesimpulan serta verivikasi. Hasil penelitian menemukan rutinitas bercerita dilakukan dengan tahapan pra bercerita dan saat bercerita. Pra bercerita dimulai dari membersihkan diri, berdoa dan memilih media serta tema cerita. Kegiatan bercerita dilakukan dari pengantar cerita, penggunaan media bercerita, penguasaan cerita, komunikasi isi cerita, dan memberi kesempatan anak bercerita. Dari rutinitas bercerita maka akan terdapat stimulasi perkembangan literasi yang diperoleh antara lain literasi informasi, visual, lisan, dan literasi terhadap teks tertulis. kesulitan menyajikan cerita dengan menarik. Kesimpulan menemukan ibu melakukan rutinitas bercerita sebelum tidur dengan persiapan pra bercerita dan bercerita dengan melibatkan anak untuk menstimulasi literasi anak.
Efektifitas Permainan Sirkuit Dalam Menstimulus Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini Arie Paramita, Made Vina; Sufiati, Vivi
Jurnal Golden Age Vol 4, No 02 (2020): Jurnal Golden Age
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/goldenage.v4i02.2615

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan permainan sirkuit dalam menstimulus kemampuan motorik halus anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Teknik dan instrument pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, lembar observasi dan lembar validasi atau angket. Teknik analisis data uji efektivitas yang digunakan adalah dengan analisis statistik nonparametrik Uji Wilcoxon atau uji tanda. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 14 anak. Adapun hasil dari analisis data menunjukkan J- adalah 2 dan nilai J tabel untuk N=13 adalah 17, sehingga dapat dilihat bahwa J- dari J tabel (2 17), sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan sirkuit efektif dalam menstimulus kemampuan motorik halus anak usia dini.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF (BENTUK,WARNA, UKURAN DAN POLA) PADA ANAK KELOMPOK B SEMESTER II TK GANESHA DENPASAR TAHUN AJARAN 2013/2014 Made Vina Arie Paramita .; Dra. Ni Wayan Suniasih,S.Pd, M.Pd .; Drs. I Made Suara, M.Pd .
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol. 2 No. 1 (2014): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v2i1.3163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif (bentuk, warna, ukuran dan pola) saat diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe ¬make-a match pada anak kelompok B semester 2 TK Ganesha Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan 2 siklus tindakan. Subjek penelitian adalah 15 orang anak kelompok B semester 2 TK Ganesha Denpasar. Data penelitian tentang kemampuan kognitif dikumpulkan menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan instrumen lembar observasi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analisis statistik deskriptif, metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan kognitif dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make-a match mencapai 10.2%. Pada siklus I sebesar 70.5% yang berada pada kriteria sedang mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80.7% tergolong kriteria tinggi. Dengan demikian terjadi peningkatan kemampuan kognitif pada anak 10.2%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make-a match dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok B TK Ganesha Denpasar.Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make-A Match, Kemampuan Kognitif. This research aimed to determine the increase of cognitive ability (shape, color, size and pattern) when the implementation of cooperative learning type make-a match group B in the second semester of the child TK Ganesha Denpasar. This research is classroom action research (CAR) conducted two cycles of action. Subjects were 15 children in group B the second semester of TK Ganesha Denpasar. Data collected research on cognitive abilities using the methods of observation and interviews with the observation sheet instruments. Data were analyzed using descriptive statistical analysis methods, methods of qualitative and descriptive analysis of quantitative descriptive analysis. The results of the data analysis showed that an increase in cognitive abilities of the application of cooperative learning model make-a match reaches 10.2%. In the first cycle of 70.5% which is the criteria is experiencing an increase in cycle II to 80.7% classified as high criteria. Thus an increase in cognitive ability in children 10.2%.It can be concluded that the application of cooperative learning type make-a match can improve cognitive abilities group B in TK Ganesha Denpasar.keyword : Model of Cooperative Learning Make-A Match, Kognitive Abilities.
Bagaimana Literasi Dini dengan Cerita Sebelum Tidur? Vivi Sufiati; Made Vina Arie Paramita
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol. 9 No. 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v9i1.32837

Abstract

Bercerita menjadi tradisi sejak jaman dahulu. Aktivitas bercerita dilakukan sebagai pengantar tidur. Bercerita dipercaya menstimulasi perkembangan literasi anak. Namun, tidak semua ibu memiliki ketrampilan bercerita. Situasi lelah ibu setelah seharian bekerja mengurangi performa dalam bercerita. Hal ini memunculkan pertanyaan bagaimana bercerita sebelum tidur bisa mengembangkan literasi anak dan apa buktinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan pengembangan literasi dini dengan cerita sebelum tidur. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian adalah 15 ibu peserta Kuliah Whatsaap Memahami Anak Melalui Cerita yang memiliki anak usia 2-6 tahun dan melakukan pembiasaan bercerita sebelum tidur. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, data display, dan kesimpulan serta verivikasi. Hasil penelitian menemukan rutinitas bercerita dilakukan dengan tahapan pra bercerita dan saat bercerita. Pra bercerita dimulai dari membersihkan diri, berdoa dan memilih media serta tema cerita. Kegiatan bercerita dilakukan dari pengantar cerita, penggunaan media bercerita, penguasaan cerita, komunikasi isi cerita, dan memberi kesempatan anak bercerita. Dari rutinitas bercerita maka akan terdapat stimulasi perkembangan literasi yang diperoleh antara lain literasi informasi, visual, lisan, dan literasi terhadap teks tertulis. kesulitan menyajikan cerita dengan menarik. Kesimpulan menemukan ibu melakukan rutinitas bercerita sebelum tidur dengan persiapan pra bercerita dan bercerita dengan melibatkan anak untuk menstimulasi literasi anak.
Fifth Grade Students' Critical Thinking Skills in the Post-Pandemic Face-to-Face Learning Period I Komang Wahyu Aditya Putra; Putu Nanci Riastini; Made Vina Arie Paramita
International Journal of Elementary Education Vol 6 No 4 (2022): Nopember
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijee.v6i4.53496

Abstract

Students have low critical thinking skills due to the lack of teachers designing learning activities that can improve necessary thinking skills during the pandemic. This study aims to analyze the essential thinking skills of fifth-grade students during the post-pandemic face-to-face learning period. This type of research is descriptive research. This research is a descriptive survey. The research population amounted to 296 students. Sampling using cluster random sampling. The sample of School Research in the City amounted to 105. The sample of Research Schools in the Village amounted to 64. The data collection method used was the test method. The instrument used in data collection is a description test question. The technique used to analyze the data is descriptive statistical analysis. The study’s average results of the critical thinking skills of fifth-grade elementary school students during the face-to-face post-pandemic period were in the high category. The average score for essential thinking skills of city cluster students is 67.18, and the average score for village cluster students' necessary thinking skills is 70.
Project-Based Learning Electronic Thematic Student Worksheets (E-Book PJBL) Improving Critical Thinking Skills Siki.A. Novinda Putri; Putu Nanci Riastini; Made Vina Arie Paramita
International Journal of Elementary Education Vol 6 No 3 (2022): August
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijee.v6i3.53497

Abstract

The low critical thinking skills are caused because students being less interested in learning. A lack of learning resources causes students' lack of interest in learning. This research aims to develop E-LKPD based on Project Based Learning. This type of research is developed using the ADDIE model. The trial was conducted using a pre-experimental design, one shoot case study2 validators, and 2 practitioners who carried out the content validity test of the PjBL E-package products. The subject of the product trial was fourth-grade elementary school students. The data collection method in this research uses critical thinking tests, qualitative observations, quantitative observations, interviews, questionnaires/questionnaires, and document studies. The instruments used in collecting data are rating scales, interview guidelines, questionnaires, test question sheets, and document study sheets. The techniques used to analyze the data are data analysis of the validity and reliability of the instrument, qualitative descriptive analysis, quantitative descriptive analysis, and t-test. The results of data analysis are the results of product content validity analysis, namely 1.00 (very high). The result of the teacher's response is 3.85 (very good), and the student's response is 3.56 (very good), so it is feasible to use. The result of the effectiveness test is the probability value or Sig. (2-tailed) of 0.000, this probability value is smaller than the 0.05 significance level. It means there are differences in the critical thinking skills of fourth-grade students after learning to use the PjBL E-Package. In other words, the PjBL E-Packet can improve students' critical thinking skills.
Pelatihan Keterampilan Pengasuhan bagi Orang Tua untuk Mendukung Kesiapan Bersekolah Anak Usia Dini ke Jenjang SD Putu Rahayu Ujianti; Putu Aditya Antara; Made Vina Arie Paramita; Putu Sri Darma Dewi
International Journal of Community Service Learning Vol. 6 No. 4 (2022): November 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i4.54072

Abstract

Kesiapan sekolah memiliki peranan penting bagi anak dimana salah satunya adalah terkait prestasi sekolah nantinya. Tiap-tiap anak memiliki kemampuan yang berbeda khususnya terkait dengan kesiapan sekolah, karena faktor lingkungan juga ikut berperan dalam perkembangan anak. Akan tetapi, keluarga dalam hal ini orang tua masih kurang dalam keterampilan dan pemahaman untuk menumbuhkan kesiapan bersekolah anak ke jenjang SD. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pelatihan keterampilan parenting dalam mempersiapkan anak menuju jenjang sekolah. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan bentuk kegiatannya menggunakan metode ceramah terkait dengan materi secara teoritis serta pelatihan dan pendampingan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menyasar orang tua yang akan dikenalkan mengenai konsep kesiapan bersekolah, masa transisi anak dari TK ke SD, dan langkah-langkah dalam pengasuhan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menyatakan bahwa orang tua mampu melakukan asesmen sederhana terhadap anak mereka. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan parenting bagi orang tua dalam melewati masa transisi belajar dari TK ke SD.
Media Video Pembelajaran Berbasis Video Scribe Pada IPA Kelas V Sekolah Dasar Rezaldi; I Made Citra Wibawa; Made Vina Arie Paramita
Journal for Lesson and Learning Studies Vol. 5 No. 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jlls.v5i3.57116

Abstract

In its application, learning media has yet to be used optimally. In addition, the teacher also conveys the material only by lecturing. It will undoubtedly make it difficult for students to understand the learning material. This study aimed to develop video scribe-based learning videos for science subjects for fifth-grade elementary school students. This type of research is development research using the ADDIE model. ADDIE development model. The research subjects were one media expert, one material expert, and two practitioners. Methods of data collection using observation and questionnaires. The instrument used in collecting data is the rating scale. The technique used to analyze the information is descriptive qualitative and quantitative analysis. The research results are the results of the assessment given to the learning material experts, namely 4.75, so they get very good qualifications. The evaluation provided by learning media experts is 4.75, so they get very good qualifications. The assessment given by the teacher is 4.83, so the qualification is very good. It was concluded that Videoscibe-Based Video is valid and feasible to use in learning. This research implies that the Videosribe-based learning videos that have been developed can help students learn science.