Aditya Tri Wijaya
Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYELESAIAN PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) PADA MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI MEDIATOR Aditya Tri Wijaya; Rahayu Subekti
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i2.34150

Abstract

Penulisan jurnal ini bertujuan untuk menjelaskan tentang penyelesaian perselisihan pemutusan hubungan kerja oleh mediator di masa pandemi covid-19. Peredupan sektor ekonomi dan kegiatan usaha masyarakat menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dewasa ini. Perusahaan dihadapkan pada pengambilan keputusan guna menekan kerugian usahanya, salah satunya melakukan pemutusan hubungan kerja. Terlebih persoalan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan bukan sekedar berfokus pada kelangsungan usaha semata, akan tetapi kelangsungan hidup seseorang juga dipertaruhkan. Maka dari itu, perselisihan hubungan kerja bukanlah sekedar masalah kewajaran yang terjadi dalam suatu hubungan kerja. Melainkan, suatu masalah yang perlu penanganan intensif dan profesional dari pihak ketiga, dalam hal ini mediator untuk membantu penyelesaian perkara secara solutif. Namun dalam melaksanakan tugasnya, mediator dihadapkan pada kendala dan tantangan dalam melaksanakan perannya di masa pandemi covid-19. Penulisan jurnal ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis empiris dengan mengkaji penelitian dari lapangan secara langsung. Sifat penelitian dan pendekatan yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Dari sejumlah 73 kasus perselisihan hubungan industrial yang terdapat di Kabupaten Karanganyar, kasus pemutusan hubungan kerja mencapai sebanyak 53 perkara. Dari data tersebut kemudian diketahui bahwa peran mediator dapat dikatakan belum optimal. Hal ini berdasarkan jumlah perjanjian bersama yang dihasilkan mediator berbanding terbalik dengan anjuran tertulis yang dikeluarkannya dalam menyelesaikan perselisihan. Oleh karena itu, hasil penyelesaian perselisihan hubungan industrial menjadi acuan tolok ukur yang sesuai dalam menilai peran mediator.
Optimasi Pariwisata Kreatif Berbasis Integrasi Potensi Lokal Desa Puntukrejo Untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals Desa Aldi Rizki Khoiruddin; Muhammad Ainurrasyid Al-Fikri; Aditya Tri Wijaya; Alizza Khumaira Assyifa; Jelita Kristi Agape; Ika Putri Wijayanti; Hanif Alwa Mumtaz; Petrus Kanisius Eko K; Ragil Listyaningrum; Widyasari Rizki Ananda; Yusriel Bachrie; Muhammad Rustamaji; Rysca Indreswari
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.652-657

Abstract

The lack of innovation and creativity causes many tourist destinations during this pandemic to have no distinction from other tourist destinations. Though there are many opportunities from the village that can be developed and then integrated between each other to support the peculiarities of a region. The same is true of PuntukrejoVillage. Puntukrejo Village which is the main access to the entrance to Ngargoyoso District offers a variety of natural and cultural tourist destinations. Puntukrejo village has one of the preferred tourist destinations, namely The Lawu Fresh which is an agrotourism pioneer cultivating dekopon oranges, honey gourds, bottled pumpkins, and vegetables. However, since the pandemic, the number of tourist visits at The Lawu Fresh has dropped dramatically. This is due to the lack of innovation made by the village in developing the tourist village. Therefore, the service team in collaboration with partner villages aims to make creative tourism innovations in the form of Educative and Creative Camping with the concept of Indian Night, improve the marketing system of Puntukrejo Village's Flagship MSME products, and realize the existence of MSMEs with dual roles as production centers and destinations in the Jeep Adventure travel package series. The method of community empowerment used in this devotional activity is Participatory Rural Appraisal (PRA). Methods that apply the active role of partner villages together with service teams in developing village potential. The result of this devotion is the rise of community skills in marketing tourist attractions and MSME products owned by the village through various social media such as Instagram, Tiktok, Facebook, and Youtube. This skill increase goes hand in hand with the increasing number of tourists who come to village tourist attractions, as well as also buying village MSME products.